Jam di tangan menunjukan pukul dua siang. Tubuh itu terduduk di salah satu warung makan terdekat dari kampus. Sejak lima belas menit yang lalu, sudah setengah gelas es cokelat diteguk, sembari menunggu seseorang yang malam tadi mengajaknya bertemu. Cuaca terlihat cukup cerah untuk pulang lebih cepat. Lagipula, rumah masih akan sepi diwaktu ini. Daripada dimakan bosan perlahan, sosok yang sibuk mengetik makalah di laptop miliknya memilih menghabiskan waktu di luar.
“Semesta!” Suara lantang menghampirinya, beriringan dengan derap langkah cepat.
Sebuah pelukan hinggap dari sisi belakang, wangi-wangian yang ia hafal membuat Semesta bisa menebak, siapa sosok yang sedang memeluknya sekarang. Gadis itu beralih menatap Semesta dengan wajah yang kelewat gembira. Ia terduduk di hadapan Semesta, dan meletakkan sesuatu secara perlahan di meja. Sebuah album terpampang, niatnya mengajak pria itu bertemu siang ini adalah untuk memamerkan benda tersebut.“Zara menang giveaway-nya!” ucap Zara cukup lantang, membuat Semesta sedikit meringis karena teriakan itu, antara malu juga sebenarnya.
“Sebenernya pemenang giveaway yang pertama bisa dapet album sama bonus lightstick. Ah, tapi nggak apa-apa, yang penting bisa dapat photocard official-nya.”
Celotehan sahabatnya itu. Semesta dengarkan dengan senyum cerah. Ia hanya bisa menggeleng pelan, menyaksikan kegirangan Zara saat ini.“Terus? Ada berapa giveaway lagi yang belum menang?”
Benar, bukan hanya satu atau dua giveaway yang diikuti gadis berambut pendek sebahu ini. Obsesinya pada idol Korea sudah tak asing bagi Semesta. Bahkan, akun twitter miliknya sudah dialih fungsikan Zara untuk dipinjamnya mengikuti giveaway tersebut.
“Kayaknya ada empat lagi. Yang dua diumumin minggu depan. Huh, semoga aku bisa dapat yang versi 0.3.”
Sekalipun Semesta tak paham mengenai versi atau nama-nama Korea yang sering Zara sebutkan, pria itu tetap menyempatkan waktu sejenak untuk sekadar mendengar kebahagiaan yang Zara salurkan dari senyum miliknya. Zara adalah satu-satunya teman yang ia miliki, sejak mereka bertemu dibangku SMA—sebagai teman sebangku. Bukan hal mudah bagi gadis riang tersebut mendekati Semesta yang bisa dikatakan anti sosial dan cenderung pendiam. Hingga tiba saat Zara menghampiri meja paling belakang—yang di duduki Semesta, pria tersebut asik memakan es krim cokelat yang dibeli saat jam istirahat.
Kala itu, sahabat perempuan Zara pindah keluar kota, membuatnya sendirian tanpa teman dikelas. Namun, tiba-tiba saja Zara menyadari sosok senasib—yang tak pernah ia sadari sebelumnya—tengah menatap jendela sembari menjilati es krim cokelat. Ia memikirkan banyak cara dan kesempatan, hingga menyadari es krim cokelat yang meleleh berjatuhan di dasi abu-abu sosok tersebut. Dengan berani, ah atau bisa dibilang kelewat percaya diri, Zara menghampiri Semesta di sana. Memberikan sebuah tisu tepat di depan mata Semesta.
“Hm?” Semesta kebingungan saat itu. Tiba-tiba saja seorang gadis menghampirinya dengan sebuah tisu.
“Itu dasi kamu kotor. Es krimnya meleleh.”
“Oh iya.” Semesta melirik ke arah dasi abu-abunya yang terkena noda berwarna cokelat. Namun, belum sempat ia menggerakkan tangannya, Zara menarik dasi milik Semesta, lalu membersihkannya dengan tisu yang ia bawa.
Semesta hanya terdiam, ia tak tahu harus bagaimana, selain menunggu Zara menyelesaikan kegiatan membersihkan dasi miliknya. Ia menatap wajah serius yang ia kenali itu. Setahunya, gadis ini adalah teman sekelasnya yang menjabat sebagai sekretaris. Semesta hafal dengan rambut sebahu yang kerap menuliskan materi yang diberikan oleh guru di papan tulis setiap harinya.
Senyum manis Zara perlihatkan, setelah kembali memastikan bahwa dasi pria di hadapannya benar-benar bersih. Ia melirik kursi kosong di sisi lain, mendorong tubuh tersebut ke kursi yang satu lagi, sehingga ia bisa duduk di sebelahnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]
Fanfiction[END] - TAHAP REVISI LENGKAP ✔ "Kalau kata Semesta, hidup dengan cara lebih keren adalah tetap tersenyum sekalipun rasanya begitu berantakan. Setidaknya dunia harus tau bahwa kamu belum menyerah." Ini tentang dia dan bahagia yang dicarinya Semes...