~~~~~
"Apa ini?"
Semesta menatap sebuah kertas kecil dihadapan nya. Siang ini tiba tiba Aksa sudah berada di rumah Zara
"Itu tiket perserta makrab. Aku minta panitia fakultas lebihin buat kamu" Ucap Aksa
Pria itu menatap kurang yakin. Ia bukan berniat menolak kebaikan Aksa. Hanya saja ia belum merasa cukup tenang setelah kepergian Langit beberapa hari lalu.
"Gak usah deh. Kamu kasih Zara aja" Ucap nya
"Aku udah dapet" Ucap Zara yang datang sembari membawa minuman untuk mereka
"Kamu ikut?" Tanya Semesta
Zara mengangguk "Banyak kok anak fakultas lain yang juga ikut. Jadi gak usah minder"
"Iya Semesta. Ikut aja yuk, itung itung refreshing" Ucap Aksa
"Bener banget kata Aksa. Kita paham kamu pasti masih ngerasa kehilangan Kak Langit. Tapi Kak Langit pasti juga gak suka kalo kesedihan kamu berlarut larut. Kamu harus bangkit" Ucap Zara
Semesta terlihat bimbang disana. Kalau dipikir pikir, ucapan Zara dan Aksa ada benar nya juga. Sudah cukup kesedihan berlarut nya. Sudah cukup hari hari kelam itu mengusik dunia nya
"Yaudah deh. Aku ikut" Ucap Semesta
"Nah gitu dong" Ucap Aksa yang terlihat senang mendengar jawaban itu
Suara pintu depan terdengar. Bunda terlihat membawa beberapa kotak roti dari toko nya. Membawa itu ke meja ruang tengah yang terdapat Zara, Aksa, dan Semesta
"Eh Aksa disini. Nih bunda bawa roti dari toko" Ucap Bunda
"Iya bunda" Ucap Aksa
"Bunda pulang cepet?" Tanya Zara. Biasanya bunda akan berada di toko roti hingga pukul empat sore
"Iya. Hari ini ada dua pegawai yang resign. Mendadak banget gak bilang sebelumnya. Jadi toko bunda tutup aja dulu" Ucap Bunda
"Ada masalah?" Tanya Zara
"Enggak kok. Cuma mereka katanya lagi sibuk. Biasa, mahasiswa tingkat akhir" Ucap Bunda
Zara mengangguk. Bunda kemudian melanjutkan langkah nya ke dapur. Membawa beberapa barang belajaan nya yang akan ia masak untuk makan siang hari ini.
Semesta kemudian beranjak. Ia terlihat menyusul bunda ke dapur. Meninggalkan Aksa dan Zara yang sedang asik dengan ponsel mereka di ruang tengah
"Bunda"
Bunda menoleh. Mendapati Semesta yang membantu nya memasukan beberapa sayuran dan buah buahan ke dalam kulkas
"Eh gak usah Semesta. Biar bunda aja" Ucap Bunda
"Gak apa apa bunda. Semesta mau bantu" Ucap Semesta
Bunda tersenyum. Kemudian membiarkan Semesta yang saat ini sedang mencuci sayuran untuk dimasak.
"Bunda"
"Ya sayang?" Jawab bunda sembari memotong motong bahan bumbu disana
"Semesta boleh minta sesuatu gak?"
"Boleh sayang. Bilang aja, selama bunda bisa kasih. Bunda pasti turutin Semesta"
"Semesta mau kerja di toko roti bunda"
Bunda seketika menghentikan kesibukan nya. Menoleh ke arah Semesta menatap penuh tanya
"Kamu mau kerja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]
Fanfiction[END] - TAHAP REVISI LENGKAP ✔ "Kalau kata Semesta, hidup dengan cara lebih keren adalah tetap tersenyum sekalipun rasanya begitu berantakan. Setidaknya dunia harus tau bahwa kamu belum menyerah." Ini tentang dia dan bahagia yang dicarinya Semes...