~~~~~~
"Kak Yasa mau kemana?!" Teriak Juan saat kakaknya itu tampak terburu buru pergi setelah pemakaman tadi
Mereka semua memutuskan untuk pulang kerumah setelah pemakaman Semesta siang tadi. Suasana masih terasa sendu, namun Yasa sudah tampak sibuk
"Ada perlu" Ucapnya singkat
Ia pergi begitu saja. Keluar dari rumah dan menaiki mobilnya. Hujan terasa sedikit lebih deras. Ia membelah jalan mengarah pada sebuah cafe dimana seseorang menunggu nya saat ini
Tak lama. Mobil hitam itu ia parkirkan. Menutupi kepala nya dari air hujan dan berlari memasuki cafe itu. Menatap sekeliling dan menemukan sosok yang tampak sudah menunggu nya
"Kak Jae!"
Ia menghampiri sosok yang terduduk disana. Menunggu nya dengan segelas kopi hangat yang dinikmati disela hujan
"Maaf... Udah nunggu lama ya?" Tanya Yasa
"Enggak kok. Santai aja, duduk"
Yasa terduduk dihadapan nya. Iya, Andreas Jae berada dihadapan nya. Rekan kerja Langit yang sudah mengetahui mengenai kabar bahwa Semesta hilang hanyut dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia
Pria itu sudah mengetahui semua rangkaian cerita yang diberitahukan oleh Yasa tempo hari lalu saat meminta bantuan nya untuk mencari Semesta
"Maaf ya, Kak Jae ternyata gak bisa bantu. Kak Jae juga turut berduka cita atas kepergian Semesta" Ucap Jae
"Gapapa kak. Syukur jasad Semesta bisa ditemuin" Jawab Yasa
"Oh iya. Ini, ada informasi yang aku temuin waktu kamu minta tolong hari itu. Aku pikir bisa membantu, tapi ternyata Semesta udah ditemuin duluan sama polisi" Ucap Jae
Sebuah lembaran kertas diletakan dimeja itu. Yasa meraih nya, mengerutkan alisnya
"Ini? Lokasi nya sama?"
Jae mengangguk
"Iya, itu kenapa aku kira berita yang ditulis itu tentang Semesta. Ternyata setelah diselidiki itu anak remaja yang bunuh diri"
Yasa tampak semakin kebingungan. Ia membaca seksama berita yang dicetak ditangan nya
"Terkahir terlihat dengan Baju putih dan celana hitam yang sama?" Gumam Yasa
"Iya. Kamu juga bilang kalo malem itu Semesta pake baju itu juga kan? Jadi aku kira itu dia. Ternyata bukan" Ucap Jae
"Gak mungkin.. Kebetulan ini aneh banget kak"
"Liat deh.. " Ucap Jae menunjuk kertas tersebut
"Disitu ditulis kalo itu anak remaja yang bunuh diri dimalam yang sama waktu Semesta jatuh dan hanyut. Dan kalo dari cerita kamu, lokasi nya cuma berjarak 50 meter dan dia masih belum ditemuin sampe sekarang"
"Ada yang gak beres kak... " Gumam Yasa
Kali ini justru Jae yang tampak bingung
"Oh iya. Apa yang mau kamu sampein? Tentang Semesta?" Tanya Jae
Yasa mengangguk
"Kak Jae inget waktu aku cerita soal luka tusukan pisau dibahu Semesta?" Tanya nya
"Iya"
"Pagi ini, jasad Semesta ditemuin. Tapi luka tusukan itu gak ada kak. Tubuhnya hampir membusuk dan gak dikenali. Tapi seharusnya luka tusukan itu bakal tetep keliatan"
"Maksud kamu?"
"Jasad yang ditemuin pagi ini gak ada luka tusukan pisau itu. Dan menurutku, tubuh jasad lebih sedikit kurus daripada Semesta"
"Kata kamu, konfirmasi dari dokter yakin kalo itu Semesta"
"Iya. Tapi Tes DNA dirumah sakit terpencil deket pantai kayak kemarin mana bisa dipercaya akurat sih kak. Aku kurang yakin"
"Jadi?"
"Bisa jadi karena kesalahan teknis. Yang dimakamin siang ini bukan Semesta, tapi anak remaja itu"
Jae membelalakan matanya. Ia tak menyangka bahwa Yasa dapat berpikir seperti itu
. . .
Aksa menatap buku catatan milik Semesta yang ditemukan ditas pria itu. Ia menatap dengan air mata bagaimana semua keinginan itu terkabul kecuali keinginan terakhir nya
Yang kali ini harus berhasil - Semesta
Sayangnya ia gagal. Kebahagiaan nya dengan Aksa terputus ditengah jalan
"Maaf Semesta. Janji itu gak pernah bisa aku tepati karena kamu pergi lebih dulu" Ucapnya
Untuk Semesta Arya Gentara, maaf atas kebahagiaan yang pupus ditengah jalan
Real END
~~~~
Thanks guys buat kalian yang ngikutin book ini sampe selesai. Kalo kalian masih bingung sama teka teki yang dibicarain sama Jae dan Yasa. Tunggu di book selanjutnya yaa~
<3 <3
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]
Fanfiction[END] - TAHAP REVISI LENGKAP ✔ "Kalau kata Semesta, hidup dengan cara lebih keren adalah tetap tersenyum sekalipun rasanya begitu berantakan. Setidaknya dunia harus tau bahwa kamu belum menyerah." Ini tentang dia dan bahagia yang dicarinya Semes...