25. Pertemuan

739 135 0
                                    




~~~~~




Pagi weekend ini adalah pagi yang cukup membahagiakan untuk semesta. Setelah dokter menyatakan kondisi nya cukup baik untuk pulang. Ia akan meninggalkan rumah sakit pagi ini

Zara dan bunda terlihat mengemasi barang yang sempat dibawa. Lalu merapihkan tempat tidur sebelum akhirnya keluar dari ruang rawat itu

"Kamu kalo mau kerja di toko roti bunda. Tunggi agak fit aja badan nya. Biar agak segeran" Ucap Bunda

"Iya bunda. Ini Semesta udah gak sakit kok badan nya. Cuma masih lemes aja" Ucap Semesta

"Minggu depan aja kamu mulai kerja lagi" Timpal Zara

"Kelamaan Zara. Paling lusa aku udah sehat lagi" Ucap nya

Zara hanya mengangguk menanggapi ucapan Semesta. Mereka kemudian berjalan keluar. Tentu saja dengan Semesta yang terduduk di kursi roda itu karena lututnya yang masih sedikit terasa sulit untuk dibawa berjalan

Mobil merah milik Zara sudah siap di lobby. Gadis itu kemudian memapah Semesta untuk masuk ke mobil dengan setelah nya memasukan kursi roda itu ke bagasi

Perjalanan tenang selama 10 menit itu hanya diselimuti hening. Semesta sibuk memainkan ponsel nya untuk mencari tau kabar di kampus nya selama ia sakit. Terutama pertanyaan pertanyaan dari anak anak fakultas lain yang tiba tiba saja mengirim pesan kepada nya mengenai kejadian kemarin

Ia tak ambil pusing. Beberapa dari mereka hanya ia beritahu mengenai detail sebagian kecil dari kejadian itu. Bahkan banyak nama nama yang tak dikenal nya itu bertanya disana

Saat ia mengalihkan pandangan nya. Mereka sudah sampai di depan rumah Zara. Mobil itu masuk ke halaman depan rumah. Matanya menangkap sesosok pria paruh baya berdiri menunggu kedatangan mereka

Zara kembali mendorongnya di kursi roda itu. Mengikuti bunda yang berjalan di depan nya menuju ke teras rumah

"Eh papa nya Aksa? Ada urusan apa tumben mampir kesini. Biasanya sibuk" Ucap Bunda pada pria paruh baya itu

Semesta memincingkan matanya. Jadi ini Papa nya Aksa. Selama ia menginap kemarin, tak ada kesempatan bertemu dengan beliau karena kesibukan nya

"Nanti malem mau ada makan makan dirumah. Bunda sama Zara kalau sempat mampir ya.. "

"..Semesta juga"

Pria itu sedikit terkejut saat namanya disebutkan. Ia tak tau kalau papa nya Aksa sudah mengetahui namanya

"Makan makan apa om?" Tanya Zara

"Makan makan aja. Lagi pengen kumpul mumpung gak begitu sibuk" Ucap Pria itu

"Wah siap siap om. Kalo urusan makan makan mah Zara pasti nyempetin" Ucap Gadis itu

"Kamu tuh ya.. Bisa aja" Ucap pria itu dengan kekehan nya

"Makasih ya papanya Aksa buat undangan makan malam nya. Nanti kita pasti dateng kok" Ucap Bunda

"Kalo gitu ditunggu ya jam 7 malam... "

"... Ya Semesta" Ucap pria itu yang memberikan sedikit penekanan pada namanya

Semesta yang menyadari suasana canggung itu kemudian mengangguk pelan

"Iya om" Ucap nya







. . . .








"Aku ada hadiah buat kamu" Ucap Aksa

Pria dihadapan nya terlihat bingung. Tanganya meraih kotak berukuran sedang yang diberikan Aksa

𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang