~~~~~
Semesta melangkahkan kaki nya membuka pintu rumah yang baru saja diketuk. Pukul sembilan malam. Ia bertanya tanya siapa yang bertamu di malam hari seperti ini
"Mama?!"
Ia cukup terkejut melihat keberadaan mama dihadapan nya. Setelah sejak kemarin mencoba menghubungi mama yang tiba tiba saja menghilang.
Mereka masuk kedalam rumah. Semenjak Papa dan Awan pergi. Rumah benar benar terasa sepi hanya dirinya dan bibi.
Mama duduk di hadapan Semesta. Suasana hening di ruang tengah itu semakin membuat ketegangan terasa begitu menusuk
"Mama kemana aja? Kemarin Kak Langit-"
"Mama tau.. Mama tau Semesta. Maaf, mama pergi gitu aja dan gak ada kabar. Mama juga sedih karena kepergian Langit" Ucap Mama
"Terus kenapa mama baru dateng sekarang?"
"Ada hal yang harus mama urus"
"Perceraian sama papa kan"
Mama terdiam. Ia tak bisa lagi menutupi semua kebohongan yang sudah dipendam selama ini. Mama memilij membuka semua fakta kepada Semesta
Mama mengangguk
"Ma"
Semesta menatap mama dengan lembut
"Apa gak bisa dipertahanin lagi? Kita udah kehilangan Kak Langit. Semesta gak mau keluarga Semesta jadi pecah belah gini" Ucap Semesta
"Seandainya bisa Semesta. Tapi papa cukup marah saat tau semua fakta ini. Mama gak bisa cegah papa lagi"
"Ma. Semesta gak masalah kok kalo mama sama papa gak pernah sayang sama Semesta. Tapi Semesta sayang sama mama papa. Semesta gak mau kita pisah" Ucap Semesta dengan tatapan penuh harap nya
Mama menatap Semesta. Anaknya itu terlalu baik untuk orang orang egois disekitarnya
"Semesta. Mama dan papa akan tetap bercerai. Dan mama harus pergi.. "
Semesta mengerutkan dahinya. Kebingungan dengan maksud mama
"Mama mau pergi kemana? Mama gak akan tinggalin Semesta sendirian kan?" Tanya nya. Matanya sudah berkaca kaca
"Maaf sayang... Mama harus pergi. Setelah perceraian besok. Kamu bakal tinggal sama Om Tara" Ucap Mama
"Om Tara?"
"Papa kamu. Papa kandung Semesta" Ucap mama
Semesta menggeleng cepat. Air matanya jatuh satu persatu. Ia terlihat tak suka dengan ucapan mama tadi
"Gak mau. Semesta gak mau sama siapapun. Semesta mau sama mama" Ucap nya
"Gak bisa sayang. Gak ada yang bisa kamu harapkan lagi dari mama. Maafin mama ya"
"Semesta gak peduli ma. Aku gak mau tinggal sama Om Tara. Semesta cuma mau mama. Ibu kandung Semesta yang selama ini rawat Semesta. Tolong ma... "
Semesta menangis dihadapan mama
"... Semesta udah kehilangan semuanya ma.. Hiks.. Semesta gak mau kehilangan mama juga. Semesta mau tinggal sama mama selamanya" Ucap nya dengan tangis tersedu itu
"Semesta.. Mama gak pernah menyesali kehadiran kamu sayang. Mama sayang sama Semesta"
"Kalo mama sayang sama Semesta. Jangan tinggalin Semesta ma!"
"Mama gak ninggalin kamu. Mama mau kasih kehidupan yang lebih baik buat kamu. Sama Om Tara, papa kandung kamu"
Semesta meremat sisi sofa ditangan kanan nya. Ia benci, ia benci saat tak ada lagi yang bisa dilakukan nya selain marah pada takdir
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]
Fanfiction[END] - TAHAP REVISI LENGKAP ✔ "Kalau kata Semesta, hidup dengan cara lebih keren adalah tetap tersenyum sekalipun rasanya begitu berantakan. Setidaknya dunia harus tau bahwa kamu belum menyerah." Ini tentang dia dan bahagia yang dicarinya Semes...