~~~~~
"Hati hati. Disana bukan tempat sembarangan. Kalo kalian aneh aneh nanti bisa kenapa napa"
"Iya bunda" Ucap Zara
Semesta kembali membenahi backpack yang ada dipunggung nya. Meskipun pria itu cukup terkejut mengetahui fakta bahwa mereka akan melaksanakan makrab di area pegunungan dengan berkemah. Ia pikir ini hanya acara kecil dengan menginap disuatu tempat untuk satu malam
"Aksa mana sih? Katanya mau berangkat bareng" Ucap Zara yang saat ini menengok ke rumah Aksa dari dalam halaman rumah nya
"Dia chat aku lima menit yang lalu katanya lagi siapin mobil" Ucap Semesta
Tinn! Tinn!
"Tuh"
Suara mobil Aksa terdengar di depan gerbang sana. Setelah pamit dengan bunda, mereka berjalan bersama keluar.
Mobil hitam itu sudah siap di depan rumah Zara. Dengan Aksa yang membuka kanca jendela memperlihatkan outfit rapih nya pagi ini.
"Kalian ngapain dibelakang? Dikira aku supir?" Ucap Aksa yang melihat Zara dna Semesta terduduk di kursi belakang
"Emang" Sahut Zara
"Udah. Aku duduk depan" Ucap Semesta
Semesta keluar. Kemudian membuka pintu bagian depan dan terduduk di samping Aksa. Pria itu memasang sabuk pengaman untuk dirinya
Mobil melaju dengan pelan setelah itu. Tak membuahkan obrolan dengan Aksa yang masih sibuk menyetir. Perjalanan mereka menuju tempat makrab akan memakan waktu selama dua jam. Rasa bosan sepertinya akan melanda selama perjalanan ini
"Kita mampir supermarket dulu" Ucap Aksa
"Ngapain?" Tanya Zara
Aksa melirik Zara dari kaca pandang di depan nya "Nitipin kamu"
"Enak aja. Jangan dong, kasian Semesta nanti kangen aku" Ucap Zara
"Dih kepedean" Ucap Aksa
Semesta hanya terkekeh menyaksikan pertengkaran kecil diantara kedua teman nya. Sudah tak heran lagi saat ia melihat Aksa dan Zara yang memperdebatkan hal hal kecil seperti ini
Mereka sampai di supermarket. Aksa sudah mendorong troly belanja untuk mereka. Mengambil beberapa barang keperluan yang sekiranya mereka butuhkan saat berkemah nanti
Semesta mengambil alih troly belanja tersebut. Dibantu Zara yang memilih beberapa macam makanan instan untuk cemilan mereka nanti. Aksa terlihat pergi ke ke sisi lain disana. Yang seketika membuat Semesta mengerutkan dahi nya karena melihat pria itu membawa dua mantel hangat dengan warna yang sama
"Nih" Tangan nya memberikan salah satu mantel hangat yang dibawa nya
"Buat aku?" Tanya Semesta
Aksa mengangguk "Biar samaan sama aku"
"Aku mana?" Tanya Zara yang melihat kedua pria itu membawa mantel hangat ditangan mereka
"Kamu pasti udah bawa tiga atau empat mantel hangat kayak gini. Jadi aku beliin buat Semesta aja" Ucap Aksa
Zara terlihat mengerucutkan bibirnya "Dasar nyebelin"
"Kamu mau? Kalo mau aku beliin juga gak apa apa" Ucap Semesta
"Eh enggak enggak. Aksa bener kok, aku udah bawa 3 mantel hangat kayak gitu. Gak usah" Ucap Zara
Semsesta hanya ber-oh ria. Setelah berbelanja cukup lama. Mereka membayar semua belanjaan itu dan kembali melanjutkan perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]
Fanfiction[END] - TAHAP REVISI LENGKAP ✔ "Kalau kata Semesta, hidup dengan cara lebih keren adalah tetap tersenyum sekalipun rasanya begitu berantakan. Setidaknya dunia harus tau bahwa kamu belum menyerah." Ini tentang dia dan bahagia yang dicarinya Semes...