31. Liburan - 2

602 121 1
                                    

~~~~~

Sarapan pagi itu terlihat damai. Dikelilingi suasana sejuk dan pemandangan pantai disisi selatan mereka.

Obrolan obrolan kecil tak lepas dari itu. Bahkan tak jarang membuahkan gelak tawa saat kedua bungsu saling menggoda satu sama lain. Papa menikmati kopi hangat nya setelah menghabiskan menu makanan nya. Dengan koran yang tak pernah ia lewatkan setiap harinya meskipun mereka sedang berlibur.

Semesta tampak menuangkan air ke gelas dihadapan Awan. Dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

"Kak Semesta nanti mau ngapain?" Suara Bagas menginterupsi perhatian nya

"Mmm... Gak tau, mungkin mau santai santai aja dihotel" Jawab nya

Bagas dan Juan melirik satu sama lain. Kedua bungsu itu memang sulit ditebak. Entah rencana gila atau kejahilan mereka yang mana lagi yang akan muncul

"Bagas sama Juan mau jalan jalan liat liat souvenir nanti. Kak Semesta ikut aja, ajak Kak Aksa" Ucap Juan

"Kak Yasa gak diajak?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Aksa

"Udah. Katanya males, takut item kalo kena panas siang siang" Ucap Bagas

Si pemilik nama hanya mengangguk mengiyakan perkataan adiknya

Semesta menoleh ke arah Awan yang terdiam disisinya

"Kak Awan mau ikut?" Tanya Semesta, gelengan diterimanya sebagai jawaban

"Kak Awan disini aja ya. Lagi kurang enak badan" Ucap nya

"Kak Awan sakit?!" Tanya Semesta dengan wajah khawatir itu

Lagi lagi sebuah gelengan diterimanya "Enggak kok. Cuma capek aja"

"Beneran?"

Awan mengangguk

Bagas dan Juan menatap tak suka. Senyum palsu itu berhasil membuat mereka takjub dengan acting dari pria tersebut. Batin mereka sibuk memaki disana

Setelah bersiap. Siang itu mereka berangkat, berjalan menuju toko toko souvenir yang berjarak tak cukup jauh dari hotel

Terik panas siang itu cukup menyengat kulit. Membuat Bagas terlihat mengeluh sedari tadi. Yang meninbulkan decak kesal dari Juan mengingat bahwa adiknya itu yang mengajak mereka malah dia sendiri yang banyak mengeluh

Dilihat nya beberapa toko disana. Mata Semesta menangkap beberapa manik perhiasan. Dengan ukiran ukiran yang unik dan warna yang beragam. Tampak juga baju baju pantai yang dijual dengan warna cerah itu

Aksa menghentikan langkahnya disalah satu toko. Tanganya sibuk memilih beberapa gelang yang nampak indah di netra nya. Gelang gelang dengan manik kayu berwarna coklat kehitaman disana.

Sebuah tangan tiba tiba saja menganggunya. Bagas tampak menggeser tubuhnya berniat melihat hal yang sama. Pria itu kemudian meraih sebuah cincin disana

"Wah bagus! Juan liat sini!" Ucap nya

Juan yang sibuk mengikuti langkah Semesta disana kemudian berbalim saat mendengar panggilan Bagas. Juga dengan Semesta yang terlihat mengalihkan atensi nya

"Bagus kan?" Tanya Bagas

Juan mengangguk semangat

"Kalo buat cincin kembaran pasti bagus. Kak Aksa! Ayo samaan cincin" Ucap Bagas

Aksa tampak terkejut dengan ajakan tiba tiba itu "Kamu sama aku?"

"Enggak lah. Kembaran sama Aku, Juan, Kak Aksa, Kak Yasa, sama Kak Semesta" Ucap nya

𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang