28. Apa itu Bahagia?

696 121 0
                                    

~~~~~

Bintang bintang dilangit malam tak pernah mengecewakan. Malam itu begitu indah untuk sekedar dilewatkan. Semesta mengangkat kepala nya. Bersandar pada kursi taman malam itu

"Nih"

Tangan nya menerima semangkuk kecil es krim coklat. Iya, es krim coklat yang dijanjikan oleh Aksa beberapa hari lalu. Senyum nya tak memudar sejak tadi

"Makasih ya Aksa" Ucap nya

Aksa mengangguk. Kemudian ikut duduk disamping Semesta. Menyantap es krim coklat ditangan nya. Sembari memandangi wajah ceria disamping nya

Ia tak pernah menyesal dipertemukan dengan Semesta. Justru rasa terimakasih itu ingin ia ucap ribuan kali pada tuhan. Sosok dihadapan nya ini, membuat nya menyadari sesuatu yang sangat berharga

"Liat Aksa. Ada kunang kunang" Ucap Semesta. Telunjuk nya ia gerakan. Berusaha menyentuh nya

Senyum itu. Sesuatu yang tampak lebih berharga dari puluhan ton emas. Membuat siapapun yang melihat nya menangkap sebuah arti bahahia disana

"Wahh... Enak ya jadi kunang kunang. Bisa terbang bebas" Ucap Semesta

Aksa hanya sibuk mendengarkan ocehan pria itu. Menatap nya dalam damai yang sesekali terkekeh karena nya

"Apa bagus nya kunang kunang?" Tanya Aksa

Semesta menatap tak percaya pada Aksa yang bertanya

"Kamu aneh. Kunang kunang itu indah, aku aja waktu kecil punya cita cita jadi kunang kunang" Ucap Semesta

"Cita cita jadi kunang kunang? Mana bisa?" Tanya Aksa menertawai ucapan Semesta

"Ya makanya. Karena gak bisa aku masih jadi manusia. Kalo bisa, pasti udah dari lama aku terbang malem malem sambil nyalain pantat bersinar aku" Ucap Semesta

Gelak tawa nyaring itu didengar nya. Aksa menggelengkan kepala nya karena ucapan ftontal itu

"Sekarang masih sama cita cita nya?" Tanya Aksa yang mencoba berhenti dari tawa keras nya

"Enggak ah. Setelah aku pikir pikir lagi, lebih bagus kalo jadi kupu kupu" Ucap Semesta

"Kupu kupu?" Tanya Aksa

"Iya. Semesta mau jadi kupu kupu, biar indah" Ucap nya

Aksa terdiam sejenak menatap Semesta yang tersenyum ke arahnya

"Kamu jadi Semesta yang sekarang udah cukup indah kok. Kalo jadi kupu kupu, nanti ditangkep Bagas terus dijadiin bahan praktikum dia disekolah" Ucap Aksa

"Emang iya?"

Aksa mengangguk

"Yaudah gak jadi deh. Semesta jadi Semesta aja. Gak usah jadi kunang kunang apa lagi jadi kupu kupu" Ucap nya

Pria itu terkekeh entah untuk keberapa kalinya. Tangan nya meraih tangan Semesta yang tampak selesai menyantap es krim coklat nya. Digenggamnya dengan hangat

Kedua tanganya menggenggam tangan kurus itu. Meniupkan nafas hangat nya diantara kedua tanganya. Bermaksud memberikan kehangatan di dingin nya malam

"Aksa pernah denger itu gak... Ramalan tangan" Ucap Semesta

"Ramalan tangan?"

"Iya. Dulu Kak Langit sering mainin tangan aku. Selalu ramal telapak tangan Semesta setiap Semesta punya keinginan yang mau dicapai" Ucap Semesta

Pria itu kembali tersenyum mendengar hal hal random yang diucapkan Semesta.

"Sini coba aku yang ramal sekarang" Ucap Aksa membuka telapak tangan itu

𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang