~~~~~
"So What! We hot we young!!!"
Aksa berusaha memfokuskan pandangan nya. Sedari tadi telinga nya cukup sakit mendengar nyanyian kedua adik bungsu nya yang lebih terdengar seperti sebuah teriakan. Perjalanan mereka menuju pantai itu dihiasi nyanyian Bagas dan Juan yang hampir saja menulikan telinga seisi mobil
Semesta terkekeh disana. Melihat tingkat Bagas dan Aksa yang tampak menggila dikursi belakang. Ia bisa membayangkan bagaimana tenang nya mobil papa yang hanya berisi Yasa dan Awan disana. Berbeda sekali dengan disini
Semesta sesekali menengok kebelakang. Menyaksikan bagaimana wajah bahagia yang dipancarkan oleh Bagas dan Juan
"Mereka keliatan seneng banget" Ucap Semesta pada Aksa yang sedang menyetir disamping nya
"Iyaa. Ini liburan pertama kita bareng bareng setelah sekian lama" Ucap Aksa
"Emang terkahir kali keluarga kalian liburan kapan?" Tanya nya
"Hampir bisa dibilang 5 tahun lalu. Papa mulai sibuk, aku sama Yasa juga selalu sibuk entar urusan sekolah atau diluar" Ucap Aksa
"Pantesan mereka semangat banget mau jalan jalan" Ucap Semesta
Pria itu kembali mengembangkan senyum nya. Menikmati suasana bahagia yang baru ini dirasakan nya. Entahlah, hanya saja momen momen seperti ini bagaikan kesempatan emas dihidup nya
Hatinya semakin bimbang. Haruskah ia akhirnya menerima sebuah takdir baru yang diberikan tuhan. Haruskah ia mengalah dan mulai menerima keluarga barunya. Ia tak ingin kembali menyesal. Sudah cukup kehancuran itu menghantui hidupnya. Kesempatan tak akan datang dua kali untuk kebahagiaan yang dirasa nya sekarang
"Kamu mikirin apa Semesta?" Tanya Aksa yang menyadari lamunan nya
"Enggak ada" Jawab nya singkat
Pria itu selalu mengkhawatirkan diam nya. Setiap lamunan sendu yang menganggu nya membuat Aksa takut akan semua hal hal buruk yang bisa saja dilakukan.
"Kak Semesta... Kak Semesta besok ulang tahun ya?" Juan tiba tiba mengenterupsi suasana disana
"Bukan besok Juan. Lusa, gimana sih" Timpal Bagas
"Oh iya lusa ya"
Semesta sedikit terkejut mendengar itu. Benar, dua hari lagi adalah hari ulang tahun nya. Bagaimana ia bisa melupakan hari ulang tahun nya sendiri
"Iya. Aku baru inget waktu kalian bilang sekarang" Ucap Semesta
"Kita nginep berapa hari kak disana nanti?" Tanya Bagas
Aksa menoleh ke arah samping "Kata papa dua hari"
"Nah! Sekalian aja. Kita rayain ulang tahun Kak Semesta disana. Pasti seru" Ucap Bagas
"Iya. Bilang sama papa kak, kita disana nya jadi tiga hari" Ucap Juan
Kedua bungsu itu tampak begitu antusias. Sepertinya kedatangan Semesta dikeluarga ini cukup disyukuri oleh mereka. Terutama Bagas, ia cukup terkejut mendengar fakta bahwa pria itu adalah saudara tirinya. Mengetahui sejak perkenalan pertama mereka, Bagas terlihat begitu menyukai Semesta.
Di wajah lain itu. Semesta tampak tak begitu senang mendengar hari ulang tahun nya berada di hadapan nya.
Ia menyayangkan semua harapan nya. Harusnya ada Langit disini, harusnya mama dan papa menyiapkan pesta besar untuk merayakan ulang tahun nya. Seharusnya sebuah pelukan hangat keluarga diterima nya menjelang bertambah umur nya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]
Fanfiction[END] - TAHAP REVISI LENGKAP ✔ "Kalau kata Semesta, hidup dengan cara lebih keren adalah tetap tersenyum sekalipun rasanya begitu berantakan. Setidaknya dunia harus tau bahwa kamu belum menyerah." Ini tentang dia dan bahagia yang dicarinya Semes...