i. Reuni

3.2K 359 20
                                    

Misi lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Misi lancar. Reputasi bagus. Kehidupan terjamin.

Sebetulnya tidak banyak yang diminta Kaizo Gabenor dalam hidup ini. Dan ia merasa semuanya baik-baik saja. Setidaknya sampai ia ditugaskan untuk menjadi lawan bagi para calon anggota TAPOPS.

Bukannya apa, tapi ia bisa stress kalau lawannya itu terlalu mengaguminya. Bagaimana mereka berani ikut sebuah organisasi penyelamat power sphera, kalau melihat Kaizo saja ketar-ketir?

Sebetulnya, memang Kaizo saja yang sensitif dan⸻lumayan⸻terlalu percaya diri. Memangnya berapa banyak orang⸻lebih banyak alien⸻yang berani mengagumi Kaizo secara terang-terangan? Di TAPOPS pula.

Kaizo memang memiliki satu krmampuan yang membuatmya bisa menganalisa orang hanya dengan sekali lihat. Bakat itu agaknya sekarang tidak memberi banyak keuntungan. Bukan jarang ia mendapati lawannya menatapnya dengan berbinar-binar, terkagum kagum, dan bahkan salah tingkah.

Masih ada lagi omongan di belakang dan berita-berita miring yang membuatnya risih.

Hari ini, kesabaran Kaizo kembali diuji. Komandan Koko Ci memintanya menjemput seseorang.

"Sekalian BoBoiBoy dan timnya," tambah Koko Ci.

Kaizo tetap melaksanakannya. Tapi ia bersumpah, kalau ini perempuan, dan perempuan ini menatap atau melayaninya dengan binaran seperti yang selama ini ia dapat, Kaizo akan langsung menebasnya. Titik.

Hal baru yang diinginkannya: ketenangan.

·  ·  ·  ✦  ·  ·  · 

BoBoiBoy tergesa-gesa merapikan lembaran surat. Di luar, robot kuningnya menunggu hingga habis kesabaran. Ochobot bembali memperingatkan, kali ini dengan nada lebih jengkel. "Kuhitung sampai tiga. Kali ini benar-benar kutinggal!"

"SEBENTAAAR!" balas BoBoiBoy berteriak.

"Satu! Dua! Ti⸻"

"Ayo berangkat!" BoBoiBoy memakai topinya sembarangan, ia kemudian masuk ke taksi yang dari tadi menunggu. Tangannya mengantongi beberapa kertas.

"Tok Aba! BoBoiBoy berangkat, ya!" BoBoiBoy membuka jendela mobil. Tok Aba menggeleng-geleng melihat kelakuan cucunya.

"Sudah siap, Pak. Boleh jalan."

Supir taksi melajukan mobilnya. Ochobot memasukkan sayapnya, ia duduk disamping tuannya.

"Sebetulnya, kenapa kita naik taksi? Ini hari Sabtu, jalanan pasti macet kenapa tidak pakai hoverboard-mu saja?" bisik Ochobot.

"Supaya nanti di stasiun tidak susah cari taksi." BoBoiBoy menjawab ringan.

Ochobot menampilkan ekspresi bingung. "Bukannya di stasiun biasanya banyak taksi, ya?"

BoBoiBoy menyengir. "Tidak terpikir olehku."

Ochobot kemudian berekspresi seperti orang mengembuskan napas pasrah. Nasib punya tuan pelupa.

Conceal | Kaizo [TO BE REWRITTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang