Dua bulan yang lalu.
Tengah malam di sebuah bangunan yang sepi, suasana terasa horror mencekam. Tengah malam, tidak ada orang.
Oh. Tidak juga. Di ruang laboratorium, seorang perempuan terantuk-antuk memegangi perutnya yang terkena serangan. Banyak benda di laboratorium itu sudah pecah dan terkena bercak darah.
"Hentikan! Aku belum siap! Jangan serang! Jangan ser⸻"
ZZZAAAAPPP
Orang yang meneyerangnya seakan tuli, terus menyerang perempuan itu habis-habisan.
"Musuh tidak akan peduli apakah kau siap atau tidak! Kau harus balas serang! Jangan cuma menghindar seperti itu! Balas serang!" hardik orang tersebut, terus meluncurkan serangan.
Perempuan malang itu berteleportasi secepat yang ia bisa, tapi orang yang melawannya memang sudah sangat andal. Perempuan itu terantuk dinding, hidungnya mengeluarkan darah.
"Kau tahu, kau satu-satunya anggota kita yang paling cepat terluka dan paling banyak mengeluarkan darah!"
"Aku tahu⸻"
"Kau tahu, selama kau koma dua bulan kau hampir kehilangan seperempat darahmu!"
"Aku tahu⸻"
"Kau tahu, kau bahkan masih kekurangan darah dibanding manusia lainnya!"
"Aku tahu⸻"
"Jika kau kehilangan seluruh darahmu, tidak ada yang bisa membantumu! Kau tahu?!"
"Aku tahu⸻"
"Kalau begitu, lawan! Jangan biarkan darahmu terbuang sia sia malam ini!"
"MISIKU BUKAN UNTUK BERTEMPUR!" perempuan itu menjerit histeris.
"AKU SEORANG INTELIJEN! KALAUPUN MELAWAN, TIDAK BISA SEPERTI INI! AKU MEMANG TIDAK KUAT!"
"Kau intelijen yang andal! Sudah saatnya bagimu mempelajari caranya bertempur dan menyerang, untuk situasi darurat! Supaya kejadian kemarin tidak terulang lagi!"
Perempuan malang itu, y/n, terduduk lemah, akal sehatnya menyetujui kata-kata orang ini, tapi badannya amat lemah. Otaknya lelah berpikir. Ia terpaksa melakukan ini.
"Tidak, sungguh, aku tidak bisa. Hentikan, kumohon hentikan," y/n mengerang parau. Orang didepannya tanpa belas kasihan terus menyerangnya. y/n berusaha menghindar sesering mungkin.
"TIDAK CUKUPKAH DUA BULAN INI?! AKU TIDAK TAHAN!"
"BERHENTI MENGHINDAR! LAWAN! BALAS SERANG! PIKIRKAN ADIKMU! PIKIRKAN DIA! BUKANKAH KAU MAU BERTEMU DENGANNYA? MAU BERTEMU DENGAN MEREKA? INI TIKETMU!" hardiknya.
"Apa yang kau maksud dengan mereka?"
y/n terduduk. Sekali lagi, semua yang dikatakan orang ini benar, tapi ia tidak kuat. Ia mengelap hidungnya, memejamkan matanya. Mencoba fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conceal | Kaizo [TO BE REWRITTEN]
Mystery / Thriller⸻ BOBOIBOY FANFICTION • KAIZO [ ㅤSEDANG DIREVISI | 3/37ㅤ ] !!! Versi belum revisi banyak plot hole !!! Tidak ada yang lebih memalukan bagi sang pemberontak galaksi selain gagal menyelamatkan dan justru diselamatkan oleh seseorang. Fakta bahwa yang...