xxxvii. Irama Pilihan

1.2K 107 10
                                    

"Kak! Kak!" BoBoiBoy mengetuk pintu kamar dengan brutal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak! Kak!" BoBoiBoy mengetuk pintu kamar dengan brutal. Dari tadi ia mencoba membujuk kakaknya. Matahari suda lama tinggi, malah, makin tingginya beberapa jam lagi sudah akan terbenam.

"Ikut dong, Kak~!"

Masih tidak ada jawaban.

"Kak, kan, kita belum pernah liburan bareng," BoBoiBoy tidak menyerah.

Meski suaranya memelas, tapi ia sedang nyengir. Sukses besar!

"Kakak duduk saja nanti. Gopal, Yaya, Ying dan Fang sudah nunggu nih,"

"Ah iya, Abang Kaizo juga ikut." BoBoiBoy menyengir.

y/n mendesah. Apa katanya? Abang? Ia masih bergeming dan berbaring di ranjangnya. Sekitar matanya menghitam kurang tidur. Kejadian kemarin terus menghantuinya. Pagi ini malah ditambah beban adiknya yang mengajak liburan ke pantai.

──────────
Cause every time you hurt me, the less that I cry. And every time you leave me, the quicker these tears dry. And every time you walk out, the less I love you. Baby, we don't stand a chance, it's sad but it's true.
──────────

y/n menggigit bibirnya. Aku memang ditakdirkan selalu berhasil dalam misi. Ia tersenyum lesu. Misi yang diciptakannya sendiri.

Misi untuk melindungi Kaizo; meninggalkannya.

"BoBoiBoy tunggu sampai Kakak mau, ya!"

Aku seorang intel. Aku selfish. Aku tidak perlu cinta. Cukup. y/n meyakinkan dirinya. Senyuman lesunya berubah sinis.

Ia menempelkan pelipis kirinya di dinding. Tapi... setelah dipikir-pikir lagi, ada baiknya liburan. Meskipun hanya duduk saja, setidaknya keluar ruangan. Mungkin dia bisa melupakan lebih cepat. Tidak terus-terusan memandang plushie anak anjingnya.

Ia perlahan bangun, menghampiri pintu. "Tunggu aku, sepuluh menit."

·  ·  · ✦ ·  ·  ·

BoBoiBoy dan y/n berjalan bersisian. Lucu kelihatannya, karena perbedaan tinggi mereka. Ochobot tidak bisa ikut karena harus membantu Tok Aba. Mereka mencapai gerbang pantai. Yaya, Ying, Gopal dan Fang sudah daritadi disitu. Mereka sedang bermain air. BoBoiBoy langsung bergabung.

y/n memakai kacamata hitam. Sinar matahari sore terasa hangat di kulit. Muka dan sekujur tubuhnya memerah.

Gaun tipisnya hanya menutupi sedikit bahu. Ia mengedarkan pandangan mencari tempat duduk. Sebuah pohon tumbang sepertinya bagus. y/n duduk di situ, memperhatikan Kokotaim bermain.

Tersenyum, aku punya mereka. BoBoiBoy, yang menyayanginya tidak peduli apapun yang sudah terjadi. Yaya dan Ying, yang selalu mentapa penuh hormat dan kagum padanya. Gopal dan Fang... yang ia tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya tapi tetap menyanjungnya.

Conceal | Kaizo [TO BE REWRITTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang