xxviii. Sebuah Filosofi

937 114 22
                                    

y/n mengeluarkan sebuah dompet panjang, membukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

y/n mengeluarkan sebuah dompet panjang, membukanya. Isinya langsung menjulur keluar. Panjangnya sampai menyentuh dinding. Hampir semua bagian sudah terisi dengan kartu.

"Apa itu Kapten? Kartu penghargaan?"

y/n mengisyaratkan mereka untuk melihatnya. "Ka-kartu identitas? Sebanyak ini?!"

"Lho lho, kok⸻"

"Ada yang gender lelaki juga?"

"Kartu identitas sangat penting. Setengah dari ini palsu. Sesuai keperluan saja." y/n menggulungnya kembali.

"Tapi bukannya Kapten terkenal? Seharusnya orang sudah tahu, kan?"

y/n mengangguk saja. "Selain intelijen, kebanyakan mengenalku sebagai informan. Gelar kapten ini jarang sekali kugunakan."

"Jadi... sebetulnya pangkat Kapten y/n... apa?" Ying bertanya penasaran.

"Para higher ups bilang tidak apa apa jika aku ingin mengakui pangkat kapten itu. Aku juga ikut tes. Mereka bilang aku setara."

"Kelihatannya dia senang senang saja di panggil seperti itu," tanggap Gopal setelah pertemuan itu.

Ying mengangguk setuju. Yaya juga. "Latihannya mulai menyenangkan menurutku. Bagi kalian?"

"Tidak! Sama sekali tidak!" Gopal langsung menggeleng.

"Sebetulnya latihannya sendiri sudah terasa asing dan berat, ditambah...,"

"Yang mengajar dan cara mengajarnya." BoBoiBoy menyambung kalimat Fang. Ia akan setuju 100% untuk ini. Sepertinya aku akan pilih latihan tempur Kapten Kaizo, ia membatin.

Memiliki hubungan sedarah, seayah seibu dengan pelatih, tidak membuat ia mendapat perlakuan yang berbeda dari kakanya itu. Malah, rasanya y/n lebih menekan BoBoiBoy daripada yang lainnya.

Kalau Kaizo, ia masih menjawab pertanyaan dan suka menjelaskan. Tapi kalau dengan kakaknya....

"Tidak ada hubungannya kan dengan latihan? Lebih baik kau kunci mulut."

"Jangan bernapas terlalu keras."

Menggunakan teknologi dan gestur tubuh sudah jadi ciri khasnya saat menjelaskan. y/n lebih suka menggunakan bahasa tersirat. Sekalinya bicara, nadanya itu lho! Datar dan sangat mengingimidasi! Tidak heran kalau ia disegani. Berlaku tegas sepertinya memang menambah damage seseorang.

BoBoiBoy berpikir lagi, kakaknya yang tsundere itu sepertinya juga dekat dengan Kapten Kaizo. Kalau mereka sedang berdua, masa iya diam-diaman juga? BoBoiBoy terkekeh kecil.

·  ·  · ✦ ·  ·  ·

Hop! Kaizo melemparkan bola pada y/n. Gadis itu hampir saja tidak menangkapnya karena melamun. Ia tetap dengan wajahnya yang datar. Sedikit lesu juga. Taruhan beberapa hari yang lalu, Kaizo menang. Dia jelas menahan y/n lebih lama di lantai. Meskipun dengan cara yang⸻begitulah.

Conceal | Kaizo [TO BE REWRITTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang