"Aku sudah di titik itu. Aku tidak perlu apa apa lagi selain perhatian darimu. Kau berhasil ... kau berhasil membuatku jatuh cinta."
Kaizo mengusap punggung gadis itu pelan.
"Jadi kau sudah tahu...," y/n menggumam. Kaizo mengangguk. Ia hendak memisahkan diri, tapi y/n justru menahannya.
"Sebentar," pintanya. Kaizo tersenyum, ia mengeratkan dekapannya. "Aku tidak keberatan. Terima kasih sudah tunjukkan sisi ini darimu."
Kaizo mengusap rambut gadis itu lebih keras.
"Kau pasti orang cerdas yang tidak perlu penjelasan lagi Kaizo, aku harap tidak ada pertanyaan canggung lagi," y/n menepuk bahu lelaki itu pelan. Ia menjauhkan diri.
Kaizo itu mengangguk. Ya, aku tidak perlu penjelasan. Permainanmu amat jelas. Kau yang memblokir semua informasi tentang Vam saat BoBoiBoy dan pasukannya mencarinya. Kau yang memberi akses masuk TAPOPS padanya. Tentu saja, itu kemampuan dasar seorang intelijen. Dan aku mengerti alasanmu.
"Yah, aku sudah memutuskan... ini. Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku siap dengan segala resikonya. Kalaupun aku pergi sekarang, aku sudah tahu terlalu banyak bukan?"
y/n berputar di kursinya, "Aku memang tidak berharap kau pergi."
"Ehm, y/n. Kau tidak punya camilan atau apa?" kode Kaizo. Daritadi ia baru sarapan. Perutnya kosong sekali.
"Camilan, ya?"
· · · ✦ · · ·
"Mhm! Ini enak sekali! Mhmm!" y/n membuka bungkus cokelat baru. Entah itu cokelat ke berapa. Sudah banyak bungkusan yang menumpuk. Semuanya cokelat. Kaizo hanya mencomot satu bola cokelat dari kotak.
Ia mengawasi gadis ini. y/n mengecek beberapa komputer dalam sekali waktu. Mencatat ini, mengetik itu. Sambil tidak lupa dengan cokelat ditangannya.
"Kau sebenarnya terlihat sangat cantik saat on charge," pujinya. y/n tertawa sarkas.
"Kau tahu apa, aku mendengar kalimat itu dari setiap pria yang ketemui."
"Yah, mereka tidak salah."
Kaizo mencomot satu lagi bola cokelat. Ia agak curiga keterusterangan gadis ini karena ia sedang dalam pengaruh gula.
"Aku tidak tahu harus bersyukur atau tidak dianugerahi muka yang... yah, itu membuat semua orang menilaiku berdasarkan penampilan." y/n memutar pulpen ditangan.
"Saat aku pertama melihatmu, aku memang terpesona dengan penampilanmu. Cantik sekali.... Aku jarang melihat rambut putih dengan potongan begitu. Apalagi iris merahmu."
y/n mengangguk-angguk, tapi kemudian ia tersadar sesuatu yang janggal."Tunggu, tapi saat pertemuan pertama kita, aku masih menyamarkan penampilanku... bukan...?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Conceal | Kaizo [TO BE REWRITTEN]
Mystery / Thriller⸻ BOBOIBOY FANFICTION • KAIZO [ ㅤSEDANG DIREVISI | 3/37ㅤ ] !!! Versi belum revisi banyak plot hole !!! Tidak ada yang lebih memalukan bagi sang pemberontak galaksi selain gagal menyelamatkan dan justru diselamatkan oleh seseorang. Fakta bahwa yang...