11. Perkara kopi

1.3K 82 0
                                    

"Lo boleh belajar apapun. Entrepreneur, lawyer, doctor, teacher, police, militer, consultant, analyst, whatever.
Tapi, belajar agama adalah bekal yang bikin lo ngga depresi bunuh diri once job lo ngga sesuai harapan."

~Ustad Felix Y. Siauw.

Wafa Nayanika Al Malik

"Aku adalah penyuka, bukan pecinta." Kalimat itu sepertinya memang cocok untuk disebutkan dirinya. Wafa adalah penyuka. Bukan pecinta. Permisalannya, Wafa itu menyukai kopi, tapi tidak mencintai kopi. Gimana tuh? Belibet, ya? Wkwk.

Oke, Wafa akan jelaskan sedikit. Bismillah. Mudah-mudahan, bisa nyampe apa yang Wafa ucapkan.

Pernah dengar kata passion, tidak?

Kata itu, seperti tidak asing diperdengaran kita, ya? Dan, kata tersebut, pernah booming dikalangan media sosial. Right?

Apa sih, arti passion?

Yang jelas sih, bukan fashion show, ya! Beda itu. Wkwk.

And ya, Secara sederhana. Passion adalah motivasi kuat disertasi rasa emosional yang kuat. Semisal, kamu punya sebuah kecenderungan. For example, kamu punya kecenderungan di bidang kedokteran. Ga mungkin dong, kamu punya kecenderungan di bidang kedokteran, tapi malah kerja di bidang perfilman. Ya, bisa sih. Tapi nabrak, dong?

Nah, kadang tuh, kita terkecoh dengan passion kita.

Kita tuh, pengennya ini. Pengennya itu. Karena memang suka dibidang itu. Dan ngga jarang juga, ada orang tua yang menginginkan di bidang tertentu.

Banyak juga dari kita, yang hidup, tapi tidak menghidupkan impian kita. Hidup, tapi tidak menghidupkan diri kita. Maksudnya gimana sih? Gini, kebanyakan dari kita, yang..menghidupkan impian orang lain.

Kamu punya keinginan yang ingin dicoba di luar keinginan orang tua kita. Benar?

Selama ini, kita membenci sesuatu karena mungkin kita tidak mau mencoba untuk mengeskplor, mencoba untuk membuka pandangan lebih terhadap apa yang kamu suka, maupun tidak kamu suka. Ngga jarang juga, aku juga ngga segan untuk menolak apa yang tidak aku suka. Padahal, sebenarnya, aku juga belum ngerti apa yang terbaik buat diri aku. Ya, begitulah.

Nah, aku punya cerita. Ini ceritaku, ya!

Jadi, ayahku tuh, suka banget untuk masukin ke sesuatu hal. Padahal, aku tuh ngga suka! Bisa dikatakan, aku tinggal nyemplung gitu. Wkwk. Tapi, mungkin salahku juga sih. Karena aku ngga mau ngomong bahwa hal itu ngga aku sukai sedari awal.

For example, aku dimasukin ke pesantren. Awalnya nolak. Karena memang takut buat jauh dari kedua orang tua. Jua aku punya keinginan sekaligus kecenderungan ke bidang penulisan. But, aku menganut sebuah kata yang memang udah diajarkan kedua orang tuaku sejak dini, "Birrul walidain." Taat orang tua.

Berhubung aku juga ngga tau apa yang terbaik untukku. Apa salahnya untuk mencoba? Try. Coba aja, dulu! Ngga usah ngeluh, namanya juga baru mencoba kan? We don't know what the best for the life.

Try everything. Jangan terlalu terjebak dengan passion kita. Jangan terlalu terjebak dengan hal yang kita suka. Because, kita akan selalu berjumpa dengan hal yang baru. Kita mungkin cuman sekadar suka, tapi ngga mau untuk lebih mendalami hal tersebut. Jadi, ya. Di tengah-tengah jalan, amburadul.

Langkah Sebuah Cinta-LSCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang