Ekstra Part-1

931 32 0
                                    

Bismillah..

Holaaaaa aku kembaliiii lagi. Kali inii, bawa yang ucul-ucul🤗

Yokk, cekidottt

"Abiiiiiiiiiiii. Dedena nakal!"

"Ihhh ndak abiiii. Dedena ndak atal!"

"Ahahaha siapa yang nakalin siapa?" tanya Aidan sembari berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan kedua anak kecil dihadapannya.

"Dede Alee!"

"Ihhh, bukan dedee! Tapi abang Alka!"

Aidan yang gemas, langsung menggendong keduanya, membawa mereka duduk di pangkuannya. Alkana Assyafarier Hifzan Al-Efasy, nama sang kakak. Untuk adiknya, Aleena Asshiddiqie Hafshah Al-Efasy. Alka dan Alee, nama anak kembar Aidan dan Wafa. Iya, Wafa dan Aidan dikaruniai dua anak yang sangat menggemaskan. Alka dan Alee baru berusia duabelas bulan.

"Kenapa nih, kenapaa?" tanya Wafa ketika mendengar keributan di pagi hari.

Aidan tertawa. "Ini, duo bocil." Wafa ikut tertawa. "Ada apa nih anak bunda?"

"Ituu, dede Alee tadi ngelebut mainan abang. Eh gililan abang minjam, ndak oleh sama dede," rajuk sang abang, Alka. Bocah lelaki tampan itu mengerucutkan bibirnya.

"Ih, kan dede uga mau injam obingna abang," balas Alee membela diri. (Ih, kan dede juga mau minjam mobilnya abang)

Aidan tersenyum teduh, kemudian mencium kening keduanya. Menyalurkan rasa sayang untuk Alka dan Alee. "Anak Abi yang abi sayanggg banget. Bener ndak?"

"Benel," balas mereka kompak.

"Mainannya kan banyak banget itu. Nah, buat abang Alka. Anak Abi yang ganteng, Shaleh, cerdas. Dede Ale kan mau minjam mainannya. Kira-kira dibolehin ndak?"

"Boleh, Abi," balas Alka dengan senyuman manis miliknya.

"Alhamdulillah. Kalo sama dede, harus apa sayang?" sahut Wafa.

Alka menatap Wafa, masih dengan senyumannya. "Halus mau injamin ya, bunda?"

"Masyaa Allah, anak bunda hebat banget! Na'am. Seratus deh buat abang!"

Alka tepuk tangan pelan, Alee yang melihat kakaknya bertepuk tangan, ia pun mengikuti. Aidan yang melihat kekompakan mereka pun tersenyum. "Nah, sekarang buat dede."

Alee menatap Aidan. Sembari mengangguk, ia mengambil tangan Aidan untuk digenggam. "Kalau minjam barang orang, harus gimana sayang?"

"Hayus dikembayikan. Teyus uga nda oyeh eyit." (Harus dikembalikan. Terus juga dak boleh pelit)

"Masyaa Allah. Horee, anak-anak Abi hebat semuaaa! Nah, sekarang udah tau kann?"

Keduanya mengangguk. "Abang, maapin dede kalo injam obingna abang cuka nda tau diyi. Maapin dede uga kalo dede eyit ama abangna," ucap Alee, ia menatap Alka dengan mata yang berkaca-kaca.

Alka turun dari pangkuan Aidan. Menggenggam tangan Alee. "Dede tuyun," tuturnya. Alee mengangguk patuh.

Tanpa diduga. Alka memeluk Alee, tangannya mengusap pelan punggung Alee yang bergetar akibat menangis. "Huum. Ndakpapa, nangis aja dulu. Nanti kalo udah, nangisnya udahan. Abangna uga salah, kok. So, folgive me okay?" balas Alka. Alee mengangguk.

Aidan yang melihat itu pun merasa terharu. Tanpa sadar, air matanya meleleh. "Sayang," panggil Aidan kepada Wafa. Aidan masih tak menyangka. Diumur yang masih terbilang muda, ia mengemban tanggung jawab sebagai suami sekaligus ayah dari kedua anaknya. Eh, ralat. Ada satu calon anaknya yang beberapa bulan lagi melihat dunia.

Wafa menatap suaminya. Lalu mengusap air mata Aidan yang beruraian.

Setelah selesai dengan acara haru mereka. Alka dan Alee kembali aktif lagi. "Abii. Alka ijin mau ajak dedena main lagi. Boleh?"

"Wahhh, Alhamdulillah. Iya dong, bolehh. Dede Alee, yang baik yah sama abangnya. Abang juga. Yang rukun. Okay twin?"

"Okay, Abi!" balas keduanya. Lalu berlari memeluk Aidan.

🌻🌻

Assalamu'alaikum..

Setelah sekian lama tak berjumpa. Dihh, gelii sendiri😂

Akuu gemessssssss sama Alkaaaaaaa Aleeeeeeee. Masyaa Allah, manis bangett.

Kalau kalian suka siapa nih?

Alka?

Alee?

Atau

Aidan?

Wafa?

Komennn yahhhhhh.

Ahaha. Kaget ngga tuh? Aidan mau punya anak lagi😂

Jazakumullahu khairan katsiran.

Kalo cerita ini selesai, aku ada rencana buat revisi nih. Seperti biasa. Minta tolong buat kritik dan sarannya yahh.

Dahlah, sampai jumpa di extra part berikutnya. In Syaa Allah. Allahumma Aamiin ☺❤

Langkah Sebuah Cinta-LSCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang