"Yang, pedes banget seblaknya Masya Allah!"
"Dih, gitu aja pedes," cibir Abi Sahlan.
Aidan menghiraukan ucapan jahil abinya. Dirinya ini sedang kepedasan. Makanya anteng. Cuman ya gitu, mulutnya teh ngoceh terus.
Wafa mengambil minuman yang ada di meja, kemudian menuangkan di gelas milik Aidan. "Minum, A'."
Aidan menatap wajah cantik milik Wafa. Jika dulu dia hanya bisa menatap maksimal beberapa detik, namun kini dia bisa menatap wajah Wafa dengan sepuasnya. Masya Allah. Nikmat mana yang kau dustakan, Aidan? Batin Aidan.
"Heh! Malah melamun," sembur Abi Sahlan.
Wafa tertawa menyaksikan sinetron live di depannya. Mertua dan suaminya ini selalu seperti tom and jerry. Tapi Wafa juga mengerti, begitulah cara mereka untuk mengungkapkan rasa kasih sayang yang terpatri.
"Abii, abang lagi kepedesan, ini."
Abi Sahlan yang melihat muka merah Aidan itu cukup khawatir. Namun juga greget menjadi satu.
Beliau berdiri dari tempat duduknya, setelah itu mengambil segelas susu hangat yang sempat Wafa buatkan untuk dirinya.
"Nih, minum. Makanya kalo beli jangan pedes-pedes, Nak," tegur abi Sahlan dengan lembut. Kemudian menarik pelan hidung Aidan. Kebiasaan beliau ketika sedang gemas dengan anak tunggalnya itu.
Wafa yang melihat itu merasa terharu.
"Aduh. Sakit, Abikuu," protes Aidan.
Abi Sahlan hanya mengedikkan bahunya acuh. "Biarin," cueknya.
"Subhanallah! Umiiiiiiiiiiiiii suami tercinta panjenengan ini lhoh," adu Aidan sambil teriak memanggil uminya.
"Bentar ya, Sayang. Kamu disini dulu menemani abi gantengku ini. A'a mau ke umi dulu," pamit Aidan setelah itu menepuk pelan puncak kepala Wafa dengan lembut.
"Abi," panggil Wafa dengan wajah cengonya
Abi Sahlan tertawa. "Yaa begitulah anak abi, Fa. Harap dimaklumi."
"Iya, Abi. Wafa maklum tak terhingga dengan sikap mas Aidan."
"Tapi, kamu udah jatuh hati, kan. Sama anak abi satu-satunya itu." Wafa jadi teringat suaminya itu. Ucapan Abi Sahlan dan Aidan memang selalu pas.
Definisi..
..banyu miline mudun.
✥
Setelah adegan drama acara seblak tadi, Wafa dan Aidan beristirahat sejenak dengan bercerita-cerita. Acara talk itu akhirnya berlanjut di belakang rumah keluarga Aidan. Disana terdapat sebuah taman mini. Tempat yang selalu membawa kenangan untuk Aidan.
"Dulu, aku tuh sering main disini bareng abi dan umi, Yang. Suka manjat pohon mangga, buat cari mangga muda," curhat Aidan sambil tertawa geli saat mengingatnya.
"Umiii. Abang izin buat manjat pohon, yaa."
"Na'am. Hati-hati ya, Bang!"
Aidan bersorak pelan dikala uminya telah mengizinkan dirinya.
Aidan menatap pohon mangga yang menjulang tinggi di depannya. Dirinya mengincar mangga yang posisinya lumayan tinggi.
"Ah, gapapa. Anak cowok harus kuat! Biar bisa ngelindungin bunda!" Aidan mengucapkan kata-kata semangat untuk dirinya. Tanpa basa-basi lagi, dirinya langsung memanjat pohon mangga yang terbilang cukup tinggi.
Dan tak usah diragukan lagi, dalam beberapa menit, Aidan sudah mendapatkan 10 mangga.
"Umii cantikku, abang udah metik mangga bareng, lhoh! Ayok, makan bareng abang."
"Ay.."
"Masya Allah, anak ganteng! Anak pintarnya umi! Ini kenapa yang diambil mangga muda semua sih, Nak?" heran Saira terhadap anak tampannya itu.
Wafa tertawa setelah mendengar cerita masa kecil suaminya. Ternyata, jahilnya Aidan sudah mendarah daging sedari dini.
"Apa yang pengen kamu ketahui tentangku, sayang?" tanya Aidan memulai sesi QnA versi dirinya dan istri cantiknya ini. Sambil ditemani secangkir kopi buatan Wafa tentunya. Coffee is they life. Ahaha sa ae!
Wafa menjentikkan jarinya. Ia teringat sesuatu! "Alasan kamu menikahiku kenapa?"
Aidan tertawa dulu sebelum menjawab. "Jadi, istri cantikku ini penasaran banget, ya."
"A'!"
"Ahaha. Iya sayang, bawel banget, ih. Alasanku.."
🌻🌻
Assalamu'alaikum..
Akuu double up, yeayyy.
Cihuy, gantung ngga tuh!😬
Wkwk, maapin kuy. Biar penasaran duluu kaliannya mah😂
Terima kasih udah mampirr di lapak inii🥺❤
Sampai jumpa di part berikutnya yaaa. InsyaAllah, Allahumma Aamiin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Sebuah Cinta-LSC
Teen Fiction"Tak ada kisah yang sempurna." ✨ Terima kasih sudah mampir di lapak inii, yaa❤ Start: 12 Juni 2021 Finish: 13 Agustus 2021 Revisi: ------------- Illustration: Pinterest Edited: Phonto -------------