18. Terungkap

1K 63 0
                                    

"Ahaha. Iya sayang, bawel banget, ih. Alasanku.." Aidan menjeda ucapannya.

"A', apaaa?"

"Mau tau aja, atau mau tau banget?" tanya Aidan dengan tengilnya.

"Ya mau tau banget, lah!" kesal Wafa.

Aidan tertawa dikala melihat raut muka kesal dari Wafa. Ketika melihat raut muka kesal Wafa, Aidan semakin terpesona. Karena wajah Wafa dikala kesal bertambah cantik.

"Kamu jadi nambah cantik," jujur Aidan.

Wafa memukul pelan bahu suaminya. "Kamu, ih. Yang bener jawabnya, sayangkuu."

"Ahaha, siap! Udah nambah nih energiku."

Aidan tertawa sebelum menjawab. "Kamu masih ingat waktu kamu nolongin kakak kelas kamu dari kejaran seseorang?"

Wafa terperangah. "Masya Allah, A'. Itu kamu?"

Aidan menggeleng kemudian tersenyum hangat.

"Lhah, terus siapa kalau bukan kamu, A'?" tanya Wafa dengan gemas.

"Itu bukan aku. Tapi suaminya Wafa. Wafa Nayanika Al Malik," balasnya sambil tertawa ngakak. Wafa menggelengkan kepalanya pelan. Iya, terserah Aidan. Wafa tetap santai menunggu cerita dari suami tampannya itu. Ya meskipun sambil gregetan dikit.

Aidan kali ini terpojok di dinding jalan buntu. Dirinya dikejar oleh anak buah dari teman abinya. Teman abi Sahlan yang terlalu dicumbu nafsu ingin menguasai rumah sakit milik abinya dikarenakan dendam. Padahal, abinya itu tidak pernah mencari gara-gara dengan temannya. InsyaAllah abinya adalah orang baik.

Mereka berjumlah dua orang. Dengan badan yang kekar. Oleh karena itu, Aidan tidak berani untuk melawannya. Dirinya tak cukup daya untuk melawan mereka.

"Hayoh! Lo mau kemana?"

"..."

"Hahaha! Aelah. Takut kan, lo? Pake mundur-mundur segala," ucap remeh dari salah salah satu anak buah.

Aidan diam tak menjawab. Dirinya hanya bisa berdoa, semoga ada seseorang yang dikirimkan oleh-Nya untuk menolong dan sekaligus menjadi pendamping untuk dirinya ini.

"Heh! Kalian! Kalian ini kenapa sih?!" ucap seseorang dengan berteriak.

Langkah Sebuah Cinta-LSCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang