Hari ini benar-benar mengejutkan Wafa. Saat selesai Salat Subuh tadi, ia mendapatkan kiriman barang. Yang diketahui berisi hadiah untuknya. Dan, Wafa tau siapa yang memberinya. Siapa lagi jika bukan Aidan?
Ingin tau apa yang dijadikan Aidan hadiah untuknya? Kalian pasti terkejut.
Mobil.
Wafa ulangi. M-O-B-I-L. Aidan membuatnya senam jantung saja.
"Assalamu'alaikum, Mas Aidan," sapa Wafa.
Yang diseberang telepon justru tersenyum begitu manis, "Wa'alaikumussalam, Mba Wafa. Wahhh ada apa nih? Pagi-pagi sudah telepon saya saja. Pasti kangen, ya?" balas Aidan seakan tidak ada apapun yang terjadi.
"Ini mobil buat siapa, Mas Aidan?" tanya Wafa resah.
"Buka gorden kamar kamu," titah Aidan.
"Hah?"
"Masya Allah. Buka, Mba Wafa."
Meskipun Wafa bingung, ia tetap menuruti kemauan Aidan. Dan, boom! Memang Aidan paling bisa membuatnya senam jantung.
Wafa melihat jam tangan yang melingkar indah di tangan miliknya. Lantas, cepat-cepat ia menutup gorden kamarnya. Saat ini masih pukul 05.30 pagi. Niat bangett sih, Aidan.
Di seberang sana, Aidan terkekeh. Tadi, setelah menunaikan Salat Subuh berjamaah, Aidan menuju ke rumah Wafa. Setidaknya, ia bisa memastikan barang pesanannya sudah sampai. Dan bonusnya, ia bisa melihat Wafa.
Kali ini, Aidan memutuskan untuk berhijrah. Pelan-pelan ia merubah dirinya. Dan Wafa, sebagai perantara dari-Nya yang patut ia syukuri.
"Surprisee! Mba Wafa seneng kan?" tanya Aidan begitu antusias.
"Mas Aidan, ini terlalu berlebihan buat saya. Saya ngga bisa balas kebaikan mas Aidan."
Mendengar ucapan dari Wafa, Aidan seperti mendapatkan harta karun yang selama ini ia gali ribuan tahun lamanya. "Gampang, kok. Kamu nikah sama saya juga udah lebih dari cukup," balas Aidan begitu santainya.
Wafa melotot kaget. Ini lagi serius. Kenapa Aidan selalu bercanda, sih? "Saya serius, Mas Aidan. Ayolah, jangan bercanda dulu," lirih Wafa.
Aidan menatap dengan senyuman lembut gorden yang tertutup itu, bayangan Wafa masih terlihat jelas. Aidan yakin. Saat ini, Wafa sedang berada diantara jendela kamarnya. "Saya juga serius sama kamu, Wafa. Kenapa kamu selalu menganggap saya bercanda?"
Deg!
Hati Wafa berdenyut nyeri. Apakah ia terlalu kejam? "Mas Aidan," panggil Wafa.
"Ya, Mba Wafa?" balas Aidan dengan ceria. "Terima kasih ya untuk mobilnya. Tapi, sungguh. Saya ngga bisa menerima."
"Untuk apa kamu menolak? Kalau kamu menolak, saya akan bawa mobil itu kembali."
Wafa menghela napas lega. Namun, siapa sangka. Jawaban selanjutnya membuat Wafa mati kutu.
"Tapi mobilnya akan saya buang," balasnya dengan enteng seperti tiada beban.
Ya Salaam! Aidan ini, mampu mengejutkan dirinya! "Eh. Mana ada seperti itu. Ngga bisa, lah."
"Kata siapa tidak bisa?" tanya Aidan.
"Tapi saya merasa ngga enak sama mas Aidan."
"Terima, ya. Anggap saja itu sebagai permulaan untuk menafkahi calon ibu dari anak-anak saya nanti."
Masya Allah, Aidan! Wafa gemas sekaliiii. "Tapi.."
"Baiklah, akan saya buang saja."
"Ehhh, tidak tidak! Kamu belinya pakai uang, ya. Ngga bisa gitu. Ya udah, Wafa terima."
Aidan tersenyum merekah, gini dongg! "Nahhh. Sipp."
"Terima kasih," ucap Wafa begitu tulus.
"Sama-sama, calon Istri."
Blushh! Wafa memegang pipinya yang memanas. Ada apa ini? Ia tersipu? Ah, tidak. Tidak mungkin, kan? Iya, tidak mungkin.
"Wafa, tunggu saya, ya," ucapan Aidan membuat Wafa bingung. Ada apa lagi?
"Tunggu saya untuk menjadi pria idaman yang kamu inginkan. Saya sedang berusaha. Doakan saya agar bisa berubah, dan nantinya bisa membimbing kamu menuju Jannah-Nya bersama-sama. Assalamu'alaikum, Wafaku."
Tut tut
Panggilan terputus. Wafa menatap hpnya, "Wa'alaikumussalam, Mas Aidan. Kenapa kamu begitu mengejutkan?"
✨✨
Assalamu'alaikum, reader's kuu🥰
Hiya hiyaaaa, akuu baper sendiri dongg sama mas Aidann😭
Gimana, nihhh.
Kalian baperr nggaa?😜
Aidan makin gumushinn kannnn?
Atau, malah gumush sama Wafa, nih?😂
Yok yok, kasih pendapatnyaa.
Bye byee.
Sampai jumpa lagi sama Mas Aidan ganteng di part berikutnya!😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Sebuah Cinta-LSC
Teen Fiction"Tak ada kisah yang sempurna." ✨ Terima kasih sudah mampir di lapak inii, yaa❤ Start: 12 Juni 2021 Finish: 13 Agustus 2021 Revisi: ------------- Illustration: Pinterest Edited: Phonto -------------