15. Wafaeeemon

1.2K 70 1
                                    

"Wafa ingin begini, Wafa ingin begitu. Ingin ini, ingin itu banyak sekali. Semua semua semua. Dapat dikabulkan. Dapat dikabulkan oleh Mas Idan. Ohh. Aku senang sekali. Wafaeeemon."

Jika kalian berpikir Wafa yang bersenandung, maka tebakan kalian salah. Aidanlah yang bersenandung. Dan Wafa, seperti biasa. Hanya bisa mengucap istighfar banyak-banyak melihat tingkah laku suami tampannya itu.

"Oh..istriku tercinta."

Mulai terusss. Mulaii.

"Aku begitu mencin...Bismillahirrahmanirrahim.." ucapan Aidan terpotong dikala Wafa menyuapinya roti dengan selai coklat. Aidan sebenarnya tidak terlalu menyukai roti. Tapi entah mengapa, disaat Wafa menyuapinya, rasanya menjadi sangat sangat Masya Allah.

Ya, pada dasarnya memang Aidanlah yang bucin.

Wafa tertawa melihat muka Aidan yang terlihat sangat menggemaskan. "Yang, ih," rengek Aidan setelah menelan rotinya.

"Kamu ngga capek, Mas?" heran Wafa. Ya gimana ngga capek, daritadi si Aidan terus mengoceh ria.

"Aku? Capek? Tidak ada rasa capek untuk terus mencintaimu, istriku."

Skakmat. Wafa dibuat skakmat oleh Aidan.

"Masya Allah. Suara buaya memang merdu, ya Mas!" seru Wafa.

Kali ini, Aidan mendelik tidak setuju. Gini gini dia hanya bucin dengan Wafa seorang.

Iya, terserah Aidan ajalah.

"Kalo aku buaya, berarti kamu ibu buaya," balas Aidan kemudian tertawa ngakak.

Wafa menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Takjub aja gitu dengan tingkah laku suaminya ini.

Meskipun tingkah Aidan begitu menakjubkan, tapi Wafa sudah jatuh hati dengannya. Lelaki tampan yang selalu merecoki dirinya.

Namun, Aidan juga lelaki istimewa. Karena Aidan tak tanggung-tanggung untuk menjadikan Wafa sebagai pendampingnya di dunia. Mudah-mudahan, cinta mereka sampai pada Jannah-Nya. Aamiin.

"Ets, yang. Jangan salah. Buaya itu tipe setia, lhoh! Tapi kalo buaya darat, kayaknya ngga. Ahaha!" Aidan kembali tertawa. Ya Allah! Ini suami Wafa, kan?

🌻🌻

Assalamu'alaikum, sobat pembaca Wafa-Aidan.

Iya tau.

Pendek banget part inii😬

Lagi kosong, keluarnya cuman ini. Jadi, daripada ngga nge-post sama sekali, ya udah deh segini aja.

Jazakumullah khairan katsiran!

Sampai berjumpa di part berikutnya, InsyaAllah🥰

Langkah Sebuah Cinta-LSCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang