31. Kotak burung merpati

521 31 0
                                    

Pukul 03.00 dini hari.

Aidan terbangun, kemudian menatap Wafa yang masih bergelut bersama mimpinya. Dia mengelus dengan lembut puncak kepala Wafa. Tanpa sadar, air mata Aidan kembali mengalir. "Alhamdulillah, Ya Rabb. Terima kasih telah menghadirkan wanita ini untuk diriku," ucapnya lirih kemudian mengusap air matanya perlahan.

Dret

Dret

Notifikasi dari gawai Aidan berbunyi. Aidan bangkit perlahan guna mengambilnya.

PakBro
________________

Boy. Abi udah nyampe di depan rumah. Kuncinya dimana? Abi lupa euy, bawa kunci rumah.

Aidan yang melihat itu kepalang kaget. Dirinya dan Wafa berniat untuk memberi kejutan kepada kedua orang tua mereka.

You
____________

Kuncinya ada di pos satpam, Abi. Aidan lagi sama Wafa. Nanti kalau udah, Aidan turun, ya?

Send.

Read.

PakBro
___________

Oke, Nak. Wafa udah tidur?
-ini umi.

You
__________

Udah daritadi, Umi.
Sekitar jam 8 malam.

Send

Read.

PakBro
____________

Lhoh, tumben kok tidurnya jam segitu, Nak?

You
_________

Capek mungkin, Umi.

Send

Read

PakBro
_____________

Beneran cuman capek?
Kalo ada masalah jangan disembunyikan, ya. Coba cerita ke Umi atau Abi. Ada ayah sama bunda juga, kan?

Pengen rasanya Aidan jawab, "Anak ganteng umi mau jadi ayah." Tapi ya, jangan sekaranglah. Nunggu Wafa dulu.

You
__________

Oke, Umikuu. In Syaa Allah.

Send

Read

PakBro
_____________

Ini Umi sama Abi udah di dalam rumah. Lagi bersih-bersih sih. Nanti kalau Wafa bangun, ke bawah, ya? Umi kangen sama menantu cantik Umi.

Langkah Sebuah Cinta-LSCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang