"Makanan, makanan apa yang membahayakan diri dan orang lain?"
"Apa hayo, yang?" tanya Aidan disaat Wafa tak kunjung menjawab.
Bukannya menjawab, Wafa justru menatap Aidan begitu lekat. Ciri khas Wafa ketika tak bisa menjawab. Aidan yang ditatap seperti itu akhirnya tak kuasa menahan gemas. Dirinya langsung mencium pipi gemoy milik Wafa. Jomlo cium tangan sendiri dulu, yaa. Ahaha!
"Ih, A'," rengek Wafa.
Aidan tertawa. "Jawab dong, tau ndak?"
"Seblak?"
"Bukan."
"Bakso?
"Salah, ayo ayo, coba lagi."
"Daging?"
"Kamu?"
Aidan mendelik mendengar jawaban terakhir Wafa. "Kok aku?" herannya.
"Karena kamu bisa membahayakan kesehatan senyuman yang tak kuasa aku tahan, jua jantungku yang berdetak kencang mengoyak pertahanan," jawab Wafa dengan nada santai. Namun mampu membuat Aidan tersipu.
"Masya Allah! Istrinya siapa sihh, ini?"
"Istrinya Aidan Al-Efasy Pratama, dong."
Aidan tertawa ngakak. "Yang, yakin. Aku baperrrr."
"Eh, A'. Tadi teh jawabannya apa?" bingung Wafa.
Oh, Aidan ingat. "Jawabannya Lalapan."
Wafa mengerutkan dahinya heran. "Kok lalapan?"
"Lalapan liar," balas Aidan disertai tangan yang memeragakan menyetang motor.
Wafa tertawa, "Ahaha, kamu A' bisa aja."
"Giliran aku. A'Aidan coba tebak, ya." Aidan mengangguk sembari mengelus kepala Wafa yang tak tertutupi kerudung.
"Sayuran apa yang ada di sinetron," tanya Wafa sambil tersenyum puas melihat Aidan bingung.
"Wortel?"
"No."
"Kangkung?"
"Mboten."
"Sayur kol?"
Wafa tertawa, "Kayak lagu! Sayur koool, sayur koool."
"Ahaha, sa ae istriku hiji iki."
"Apa, Yang? Angkat tangan A'anya," Aidan teh nyerah aja. Ngga tau apa jawabannya dia.
"Jawabannya tomat."
"Kok bisa tomat?"
"Itu lhoh, biasanya di akhir cerita kan ada tulisan tomat." balas Wafa.
Sedetik kemudian, Aidan tertawa. "The End, Yang. Bukan tomat."
"Oke, aku punya la-"
"Masya Allah anak-anak bunda Saira sama om Sahlan memang top."
Wafa menatap suaminya bingung. "Siapa, A'?"
"Lhoh, Kak Ilo?" kaget Aidan.
"Kak Ilo kapan kesininya? Masya Allah, Kak. Ngga nyangka teh bisa kesini lagi," ucap Aidan sambil menyalami tangan Kak Ilo dengan takzim.
"Ahaha, antum udah gedhe ternyata. Dulu terakhir kita ketemu waktu antum masih umur lima tahun. Masih imut-imut. Eh, sekarang udah punya gandengan aja," canda Kak Ilo yang dibalas tawa oleh Aidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Sebuah Cinta-LSC
Teen Fiction"Tak ada kisah yang sempurna." ✨ Terima kasih sudah mampir di lapak inii, yaa❤ Start: 12 Juni 2021 Finish: 13 Agustus 2021 Revisi: ------------- Illustration: Pinterest Edited: Phonto -------------