🦇16🦇

3.2K 401 14
                                    

Mew menarik Gulf masuk ke rumah secara kasar.

"Lepaskan phi. Sakit.." Mew yang mendengar hal itu pun langsung melepaskan tangan Gulf.

Mew bisa melihat pergelangan tangan kiri Gulf memerah. Namun pandangannya kini malah terfokus pada pergelangan tangan kanan Gulf yang membiru.

"Kenapa tanganmu Kana." ucap Mew sambil menyentuh tangan kanan Gulf namun dengan cepat Gulf menutup tangannya dengan bajunya.

"Tidak apa-apa, phi." ucap Gulf sambil menyembunyikan tangannya.

"Jangan bohong Kana. Apa wanita itu yang melakukannya? Katakan yang sejujurnya!" Secara tak sadar Mew meneriaki Gulf hingga suaranya menggema di seluruh mansion itu.

"Mew, jangan membentaknya seperti itu." ucap Gun sambil memegang bahu Mew.

Mew yang sadar pun langsung membawa Gulf ke dalam pelukannya.

"Maafkan phi."

"Hiks hiks." Gulf menangis didalam pelukan Mew.

"Hey jangan menangis." Mew mengusap air mata Gulf yang mengalir dipipinya.

"Phi Kitty tidak jahat pada Gulf phi." ucap Gulf sambil terisak.

Brakk

Pp masuk dengan terburu-buru dan langsung mencari keberadaan Gulf.

"Gulf!" Pp merasa lega saat melihat Gulf sudah berada dirumah.

"Phi.."

"Kau tak apa-apa hm?" ucap Pp sambil memutar-mutar badan Gulf untuk memeriksa keadaan Gulf.

"Phi, Gulf tidak apa-apa." jawab Gulf pelan.

Pp menghembuskan nafasnya lega.

"Kenapa kau tidak menunggu phi hm?" tanya Billkin yang baru datang.

"Maaf phi." Gulf merasa bersalah, dia sudah membuat Pp dan Billkin khawatir padanya.

"Apa kau pulang dengan Kitty?" tanya Pp.

Gulf mengangguk pelan.

"Lain kali kau tak boleh pergi dengan dia Gulf." sambung Mew.

"Kenapa phi? Dia..."

"Tolong dengarkan perkataan kami Gulf." Krist yang sedari tadi diam kini ikut angkat suara.

Krist berjalan mendekati Gulf dan memegang tangannya.

"Ini demi kebaikanmu." ucap Krist sendu.

Gulf pun mengalah, ia sudah menganggap Mew dan saudara-saudaranya sebagai kakaknya sendiri. Walaupun mereka berbeda dunia, Gulf tetap menghargai mereka.

"Baiklah phi."

***

"Apa kau sudah membereskan ruanganmu?"

Paris yang baru sampai dirumah dikagetkan oleh kehadiran Kitty yang sedang duduk tenang di sofa.

"Sudah, tenang saja." jawab Paris sambil mendudukkan dirinya di sofa yang lain.

Flashback on

Ceklek

Pintu ruangan Paris terbuka dan menampilkan seorang wanita cantik yang sedang tersenyum sambil melihat seorang anak laki-laki yang sudah babak belur karna perbuatan sang adik.

"Anak yang malang." ucap Kitty sambil mengelus rambut Bill.

"Maafkan aku nyonya. Aku tidak akan melakukannya lagi." Bill bersimpuh di kaki Kitty dan menyentuh ujung sepatunya.

Hello Mr.Vampire! (S 2 on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang