"Gulf?"
Deg
Senyum diwajah Gulf langsung luntur saat mendengar suara wanita yang ia kenali memanggil namanya.
"Gulf, ini bibi Aom.." ucapnya sambil mendekati Gulf.
Gulf masih berada diposisinya dan belum memutar badannya.
"Gulf apa kau marah pada kami?" sambung Ploy.
Gulf menarik nafas panjang dan berusaha menetralkan ekspresinya. Ia perlahan membalikkan badannya dan tersenyum dengan terpaksa.
"Bibi? Ploy? S-sedang apa kalian di sini?" sapa Gulf ragu.
"Gulf, maafkan bibi na." bibi Aom kini menangkap tangan Gulf dan mengelusnya pelan.
Krist yang melihat kejadian itu pun hanya diam dan mendapati ekspresi Gulf yang nampak sangat tidak senang dengan kehadiran bibi dan sepupunya.
"Anda bibi Gulf?" tanya Krist pelan.
Bibi Aom pun mengangguk pelan.
"Ini anakku. Dia sepupu Gulf. Ploy ayo beri salam." ucap Aom sambil menarik pelan lengan Ploy.
Ploy pun memberikan wai sambil tersenyum.
"Gulf, apa kau tak ingin pulang nak?" Aom kini mengelus pelan lengan Gulf.
"Hhm...Gulf.."
"Pulang kemana maksud anda nyonya?" potong Krist.
"Rumah Gulf kini bukan bersama kalian lagi. Gulf sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Bukankah dulu anda yang mengusir dia dari rumahnya sendiri?" Krist kini terbawa oleh emosinya.
"Phi.." Gulf berusaha menahan Krist agar tidak meledakkan emosinya ditempat umum.
"Maaf bi, Ploy. Gulf tidak bisa kembali." ucap Gulf.
"Gulf, setiap hari ibuku memimpikan kau. Bahkan aku juga tersiksa dengan mimpi itu. Kami hanya ingin memperbaiki semuanya Gulf." Ploy kini ikut membantu ibunya.
"Tapi.."
"Sudahlah Gulf. Ayo kita pergi, phi Mew dan yang lain pasti menunggu kita." Krist menarik pelan tangan Gulf keluar dari mini market meninggalkan bibi Aom yang menangis dan Ploy yang menahan emosinya karna sikap angkuh Gulf pada mereka.
Krist dan Gulf mempercepat langkahnya menuju ke mobil mereka. Dari jauh Gulf bisa melihat Mew menunggunya sambil bersandar didepan mobilnya.
Mew yang melihat pria kecilnya berjalan mendekati dirinya pun tersenyum lebar dan membuka kedua tangannya.
Hap
Gulf langsung menghamburkan dirinya ke dalam pelukan Mew. Disatu sisi ia merasa resah dengan kehadiran bibinya yang meminta ia untuk kembali pada mereka namun disisi lain Gulf tak bisa jauh dari Mew.
"Sudah selesai belanjanya hm?" tanya Mew sambil mengerutkan pelukannya.
Gulf mengangguk kecil. Mew pun melepaskan pelukannya dan mereka masuk ke dalam mobil.
Dari jauh Ploy dan ibunya melihat Gulf sedang dipeluk manja oleh pria yang sangat Ploy kenal. Ya pria itu adalah pria tampan yang ia temui di restoran burger beberapa waktu lalu.
Kini pria itu tengah memeluk sepupunya dengan penuh kasih sayang didepan matanya sendiri. Hal itu membuat Ploy semakin giat menanam kebencian pada sepupunya itu.
"Dasar jalang!" batin Ploy sambil meremas kantong belanjaan yang ada ditangannya.
***
Selama perjalanan, Gulf hanya diam dan tak banyak bicara seperti sebelumnya. Ia lebih nyaman untuk memandang keluar jendela dari pada berbincang pada yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr.Vampire! (S 2 on going)
FanficMew Suppasit seorang keturunan vampire yang dingin dan introvert harus tinggal serumah dengan Gulf Kanawut bocah ingusan yang polos yang berprofesi sebagai pengantar susu dan koran karna sebuah balas budi. "Tuan Miu, apa aku boleh tinggal disini sem...