"Aku sudah membawa apa yang kau inginkan." jawab Kitty.
Mario mengerutkan dahinya tak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Kitty.
"Apa maksudmu?"
"Anak itu, aku sudah membawanya."
"Anak...Hah? Benarkah?" Mario antusias keluar dari kamarnya dan menatap Kitty dengan wajah berbinar.
"Kapan upacara itu akan dilakukan?" tanya Kitty.
"Kurang lebih 3 minggu lagi. Dimana kau menemukannya? Dan... bagaimana bisa?" ucap Mario tak percaya.
"Itu bukan urusanmu." jawab Kitty kemudian ia berjalan melewati Mario.
"Kitty...hhm..apa ibumu tau?" Kitty menghentikan langkahnya dan menoleh pada Mario.
"Davika...apa dia tau?"
Kitty menggeleng pelan.
"Besok aku akan memberitahu dia." ucap Kitty.
Mario mengangguk paham.
***
Brakk
"Aaghh sialan!" Mew menghantam kuat meja kerjanya hingga bekas hantamannya itu terukir jelas disana.
"Kana, apa kau baik-baik saja sekarang?" ucap Mew lemah. Perlahan-lahan ia mendudukkan tubuhnya dikursi kebesarannya.
Ceklek
Pintu ruangan Mew terbuka dan menampilkan Pp serta saudara saudarinya yang lain.
"Mew..." panggil Pp pelan.
Mew masih berada diposisinya, menatap kosong ke arah langit-langit ruang kerjanya.
"Kita harus meminta bantuan pada keluarga kita yang lain. Ini bukan hanya tentang Gulf, tapi ini juga menyangkut kehidupan kita." jelas Billkin.
"Benar apa yang dikatakan Billkin, Mew. Kekuatan kita semua juga tak sebanding dengan sekumpulan serigala itu." sambung Off.
"Kita akan pergi besok." jawab Mew yang kemudian beranjak dari kursinya dan berjalan meninggalkan saudaranya.
"Aku harus segera memberitahu Mew kebenarannya." ucap Pp dalam hatinya.
***
Tok tok tok
Ceklek
Kitty memasuki kamar tempat Gulf berada, saat masuk hal pertama yang Kitty dapatkan adalah pemandangan raut wajah Gulf yang sedang tidur dengan damai.
Tanpa Kitty sadari, ujung bibirnya terangkat saat melihat Gulf. Dengan langkah pelan, ia berjalan mendekati ranjang Gulf. Kitty masih memandangi wajah Gulf kemudian duduk disamping ranjangnya.
Tangannya bergerak mengelus surai hitam tebal milik Gulf. Usapan itu berhasil membuat tidur Gulf terusik. Gulf perlahan mengerjapkan kedua matanya dan menyesuaikan dengan cahaya. Senyumnya terukir saat melihat wajah Kitty yang tengah tersenyum sambil mengelus pelan pucuk kepalanya.
"Selamat pagi." ucap Kitty.
Gulf perlahan beranjak dan duduk bersandar diranjangnya.
"Bersiaplah sebentar lagi kita akan sarapan bersama." Gulf mengangguk pelan dan berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh dirinya.
Senyum bahagia Kitty perlahan berubah menjadi sebuah raut wajah sendu.
"Maafkan aku, Gulf."
***
Di ruang makan.
"Apa kau mau makan ini?" ucap Kitty sambil menunjuk ke piring yang berisi beberapa potongan daging.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr.Vampire! (S 2 on going)
FanfictionMew Suppasit seorang keturunan vampire yang dingin dan introvert harus tinggal serumah dengan Gulf Kanawut bocah ingusan yang polos yang berprofesi sebagai pengantar susu dan koran karna sebuah balas budi. "Tuan Miu, apa aku boleh tinggal disini sem...