First of all, aku mau minta maaf sama smua pembaca ku yg sudah menunggu lama cerita ini. It's been 1 years i guess?? sejak cerita ini dibuat.
Actually aku berhenti nulis karena lagi sibuk kuliah, sebenarnya ga sibuk banget sampe ga bisa nulis sih, cuma butuh waktu buat istirahat dan main aja.
Buat yg masih ingat cerita ini atau baru selesai baca, thank you so much y'all. Buat yg udh lupa mungkin bisa dibaca ulang (?) kalau ga mager aja sih hahaha
Aku yg nulis aja tbh udah sedikit lupa, semoga kalian suka sama chapter ini. Love y'all.
.
.
.
"M..Mew?!" Off tak langsung menghentikan aktivitas panasnya dengan Gun.
Brakk
Gun mendorong Off kuat sehingga tubuhnya terjatuh ke lantai. Gun buru-buru mengenakan celananya.
"Phi Mew.." bisik Gulf dalam pelukannya.
"APA-APAAN KALIAN? BERBUAT ZINAH DI SINI?" teriak Mew murka.
"Mew..Ak"
"Ada apa sih ribut pagi-pagi?" potong Jane yang datang dengan muka bantalnya.
"Phi Jane, Phi Off dan Phi Gun melakukan olahraga pagi." jawab Gulf kecil.
"Hah?" Jane pun mengarahkan pandangannya pada Off yang tengah mengancingkan celananya dengan malas.
"Apa salahnya sih? Aku dan Gun juga sudah menikah!" ucap Off membela diri.
"Apa kau harus melakukannya disini? apa perlu aku hancurkan kamar kalian?" jawab Mew.
"Maaf Mew. Ini semua salah pria bajingan itu, terlalu nafsu hingga melakukannya disini!" Gun mendengus kesal sambil menatap sinis suaminya.
"Gulf, maafkan phi ya." ucap Gun lembut.
"Eung.." Gulf mengangguk.
"Kalau sampai ini terjadi lagi, kalian akan aku usir!" ancam Mew sambil menarik tangan Gulf pergi.
"Oh my god, kalian sungguh memalukan." saut Jane menyusul Mew.
plak plak
"Ini semua gara-gara kau!" teriak Gun sambil memukul panggung suaminya.
"Aww sakit! hentikan!" Off tak mungkin membalas suami kecilnya ini, dia lebih memilih untuk kabur dan menghindari pukulan mematikan suaminya.
.
.
.
*Di kamar MewGulf*
"Phi pelan-pelan!" sungut Gulf karena Mew menariknya cukup kuat dari dapur hingga ke kamar mereka.
"Kana, tatap mata phi." Mew memegang kedua pipi Gulf dan mereka pun saling menatap satu sama lain.
"Adwa apwa phwi?" tanya Gulf lucu karna kedua pipinya kini benar-benar diapit oleh kedua tangan besar milik Mew.
"Apa Kana melihat semuanya?" tanya Mew serius.
"Eung.." angguk Gulf pelan.
"Aishh!!" Mew mendengus kesal kemudian menarik rambutnya frustasi. Mew pun mendudukkan dirinya di pinggir kasur.
"Kenapa phi? apa yang salah?" tanya Gulf khawatir.
"Phi gagal menjaga mu." jawab Mew sendu.
"Ada apa ini? kenapa dia sangat dramatis?" batin Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr.Vampire! (S 2 on going)
FanfictionMew Suppasit seorang keturunan vampire yang dingin dan introvert harus tinggal serumah dengan Gulf Kanawut bocah ingusan yang polos yang berprofesi sebagai pengantar susu dan koran karna sebuah balas budi. "Tuan Miu, apa aku boleh tinggal disini sem...