Prangg
Suara dentingan ember besi yang jatuh ke lantai menarik perhatian salah satu pekerja yang sedang membersihkan tempat itu.
Hari sudah menunjukan pukul 7 malam, seharusnya semua karyawan pabrik itu sudah pulang.
"S-Siapa disana?" pria itu mengarahkan senternya ke salah satu sudut pabrik yang tidak terkena cahaya lampu.
Ia pun mengambil sebuah pisau daging yang berada didekatnya dan berjalan menuju sumber suara.
Prangg
Sebuah ember besi kosong berguling hingga akhirnya berhenti saat menyentuh kaki pemuda itu. Ia pun menunduk dan mengambil ember itu.
"Ini kan...ember yang tadi dipakai untuk menampung darah sapi." monolognya.
Ia meletakan pelan ember itu dan mengeratkan pegangnya pada pisau yang ada ditangannya.
"Hah..s-siapa kau?!" pria itu mengarahkan senternya pada punggung seseorang yang tengah asik mengangkat ember berisi darah itu dan meminumnya dengan rakus.
Sosok itu pun seketika langsung menghentikan kegiatannya dan menoleh pelan ke arah pemuda itu.
"H-hantu!!!" pria itu langsung lari terbirit-birit saat melihat sosok yang ia senter tadi memiliki warna mata yang merah menyala, namun hanya mata sebelah kirinya saja yang berbeda warna.
Prangg
Sosok itu langsung membuang ember yang ia pegang.
"A-apa yang aku lakukan?" ucapnya sambil melihat tangan dan bajunya yang sudah penuh dengan darah.
"Phi Miuuu!!!" Gulf langsung lari menuju sepedanya yang terbaring ditepi jalan dan langsung mengayuhnya dengan cepat.
Flashback on
Gulf turun dari sepedanya dan meletakannya asal. Ia berjalan menuju kerumunan yang sedang menampung darah sapi yang baru mereka sembelih tadi.
"Taruh ini disana." titah salah seorang pria sambil menunjuk ember-ember yang berisi darah itu.
Pemuda yang lainnya pun mengangkat ember-ember itu dibagian lain pabrik itu.
"Bawa daging yang sudah dipotong ke dalam dan bersihkan tempat ini." titah pria itu sekali lagi.
Tak lama kemudian satu persatu dari mereka meninggalkan tempat itu dan melanjutkan pekerjannya di pabrik dalam.
Entah kenapa Gulf merasa sangat berbinar saat melihat darah merah yang bercahaya itu.
"Ah aku lapar." tanpa Gulf sadari mata kirinya sudah berubah menjadi warna merah dan kuku-kuku ditangannya tiba-tiba memanjang seketika.
Ia memulai aksi anehnya itu dari ember pertama, tegukan pertama benar-benar terasa nikmat. Hingga akhirnya ia hampir menghabiskan seluruh isi ember itu.
Flashback off
"A-aku meminumnya...a-ku...hiks." Gulf terus berbicara hal yang sama selama ia mengayuh sepedanya.
"Apa aku harus memberitahukan ini pada Phi Miu?"
"T-tapi dia pasti akan menganggap ku aneh, a-aku manusia yang meminum darah hewan." batin Gulf sambil mengusap air matanya yang terus mengalir.
"D-dia tak boleh tau." final Gulf.
***
Cittt
Gulf memarkirkan sepedanya dengan rapi. Ia dapat melihat kalau halaman rumah Mew sepi, tak ada mobil yang biasa mereka pakai bersama.
"Apa mereka pergi?" tanya Gulf dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr.Vampire! (S 2 on going)
FanfictionMew Suppasit seorang keturunan vampire yang dingin dan introvert harus tinggal serumah dengan Gulf Kanawut bocah ingusan yang polos yang berprofesi sebagai pengantar susu dan koran karna sebuah balas budi. "Tuan Miu, apa aku boleh tinggal disini sem...