*dua minggu kemudian*
Sudah dua minggu Gulf berada di istana tempat para bangsa serigala berkumpul. Sejak saat itu pula, Kitty tak pernah melepaskan pandangannya dari Gulf. Gulf hanya menghabiskan waktunya didalam kamar, hanya makan, tidur dan menonton tv.
Selama dua minggu itu pula, Mew dan keluarganya menyiapkan strategi untuk membebaskan Gulf sekaligus mencegah upacara itu terjadi.
"Berapa hari lagi upacara itu akan berlangsung?" tanya Mew.
"3 hari lagi, Mew." sautnya
"Kapan kita akan bergerak?" ucap Off
"Saat hari itu datang." jawab Mew sambil memandangi ke arah jendela dengan tatapan kosong.
***
"Apa semuanya sudah siap? Kita tidak boleh mengacaukan upacara ini." ucap Davika sambil melihat aula yang sudah dihiasi oleh berbagai jenis bunga.
"Semuanya sudah siap, kita tinggal menunggu hari itu datang." jawab Marius.
"Hahahaha aku tidak sabar menunggu hari itu datang." ucap Davika sambil memegang kedua pipinya.
*Malam harinya*
Kitty tengah berjalan melewati lorong sepi di istana itu sambil membawa sebuah nampan berisi makanan.
"Mau kemana kau?" Kitty menghentikan langkahnya.
"Makanan untuk Gulf." jawab Kitty sambil mengangkat nampan itu dan kembali berjalan melewati Davika.
Prangg
Nampan serta makanan yang Kitty bawa jatuh berhamburan dilantai. Kitty kembali menatap Davika dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
"Kau tak bisa memberinya makan." ucap Davika.
"Apa maksudmu?!" teriak Kitty.
"Sebelum upacara, anak itu harus berpuasa agar darahnya tetap murni. Makanan yang kau bawa itu bisa mempengaruhi rasa darahnya!" jawab Davika.
"Gila! Apa kau ingin dia mati kelaparan hah?"
"upacara itu tinggal 2 hari lagi. Dia tak mungkin mati hanya karna tak makan 2 hari!" tanpa menunggu balasan Kitty, Davika melewati Kitty begitu saja. Kitty menatap kepergian ibu tirinya dengan kedua tangan yang sudah mengepal dengan kuat.
"AAAHHHH!!" luapan emosi itu menggema diseluruh istana dan membuat burung-burung yang ada di hutan bertebangan menjauhi.
Kitty pun memutuskan untuk tetap datang ke kamar Gulf. Namun lagi-lagi ia tak percaya dengan perbuatan Davika. Ia memerintahkan lebih banyak prajurit untuk berjaga didepan kamar Gulf. Pintu kamar Gulf bahkan dikunci dengan rantai yang terbuat dari perak murni. Hal itu tentu saja membuat Kitty dan bangsa serigala yang lain tak bisa menyentuhnya.
"Buka pintu itu!" titah Kitty pada salah satu prajurit.
"M-maaf nyonya, kami tidak bisa." sautnya.
"Buka!"
"Tapi rantai itu bisa membakar kulit kita, nyonya." jawab prajurit yang lain.
"Sialan!" Kitty melesat cepat, ia berencana untuk masuk ke kamar Gulf lewat pintu balkon.
Lagi-lagi ia harus menelan kenyataan pahit bahwa pintu balkon kamar Gulf juga dirantai dengan rantai yang sama.
tok tok tok
"Gulf!" dari luar pintu balkon, Kitty bisa melihat panggung Gulf yang tengah terbaring di ranjangnya.
"Gulf!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr.Vampire! (S 2 on going)
Fiksi PenggemarMew Suppasit seorang keturunan vampire yang dingin dan introvert harus tinggal serumah dengan Gulf Kanawut bocah ingusan yang polos yang berprofesi sebagai pengantar susu dan koran karna sebuah balas budi. "Tuan Miu, apa aku boleh tinggal disini sem...