"Gulf, a-apa yang terjadi?" tanya Krist berjalan mendekati Gulf.
"A-aku m-membunuhnya, phi." Gulf melendorkan tangannya dan memperlihatkan sesuatu yang berada didalam gendongannya.
"A-apa ini, Gulf?"
"Ini...kelinci?" ucap Jane sambil membuka tangan Gulf.
"Apa yang kau lakukan padanya, Gulf?!" bentak Jane.
"Hiks...a-aku tidak sengaja hiks." Gulf meletakan kelinci tak bernyawa itu dilantai dan duduk menangisinya.
"Kana, tidak apa-apa sayang." Mew datang dan langsung membawa Gulf ke pelukannya.
Meow
"Hiks" Gulf mengangkat kepalanya dan melihat seekor kucing kecil sedang asik menjilati jari kakinya.
"Apa yang terjadi?" Pp dan Billkinn yang baru datang tersontak kaget saat melihat lantai rumah Mew dipenuhi oleh tetesan darah.
Pp pun berjalan mendekati Gulf dan berjongkok dihadapannya.
"Kau harus menjelaskan ini pada kami, Gulf." ucap Pp pelan.
Gulf pun menatap Pp dengan wajah sendu dan mata yang sudah penuh dengan air mata.
Flashback on
Meow meow
"Hey jangan jauh-jauh nanti kau hilang." ucap Gulf sambil mengejar kucing itu.
Meow
"Dapat!" Gulf langsung membawa kucing itu ke dalam pelukannya.
"Huh apa itu?" mata Gulf tertuju pada seekor kelinci yang bersembunyi dibalik dedaunan kering.
Gulf mengendus aroma harum dari kelinci itu. Perlahan-lahan gendongannya terlepas dan kucing itu pun langsung pergi meninggalkan Gulf.
"Apa ini? kenapa harum sekali." batin Gulf sambil berjalan mendekati kelinci itu.
Ternyata kelinci itu sedang terluka, kakinya penuh darah dan kondisi kelinci itu memang sudah sekarat.
Tanpa Gulf sadari, mata merah dan taringnya sudah muncul dan dia dikuasai oleh rasa haus ingin mencicipi darah kelinci itu.
Tangan Gulf perlahan-lahan bergerak dan mengangkat tubuh kelinci itu. Ia menatap kelinci itu seperti sebuah harta karun yang sudah lama ia idam-idamkan.
Hap
Gulf menancapkan taringnya ditubuh kelinci malang itu dan menikmati setiap tetesan darah yang mengalir keluar.
Meow
Kegiatan Gulf terhenti saat melihat kucing tadi sedang memandanginya dengan raut wajah bingung.
"Hah..." Gulf melihat kelinci yang ada ditangannya sudah penuh dengan darah, begitu pula tangan dan bajunya yang sudah kotor.
"A-apa yang aku lakukan?" ucap Gulf sambil melempar pelan tubuh kelinci itu.
"Hiks...aku membunuhnya." Gulf mengelus pelan kelinci itu hingga akhirnya membawanya ke dalam gendongannya.
Flashback off
"Astaga, aku kira kau memakan kucing itu, Gulf." ucap Jane sambil memegang dadanya.
"A-aku hampir memakannya." cicit Gulf pelan.
"A-apa kalian tidak menganggapku aneh?" tanya Gulf lagi.
"Tidak." jawab Jane.
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr.Vampire! (S 2 on going)
FanfictionMew Suppasit seorang keturunan vampire yang dingin dan introvert harus tinggal serumah dengan Gulf Kanawut bocah ingusan yang polos yang berprofesi sebagai pengantar susu dan koran karna sebuah balas budi. "Tuan Miu, apa aku boleh tinggal disini sem...