S.2 🦇5🦇

1.2K 137 16
                                    

Setelah kegiatan makan siang yang cukup menegangkan, Gulf dan Kitty kini tengah berada di ruang tamu dengan posisi Gulf yang berbaring di paha Kitty.

Setelah kegiatan makan siang yang cukup menegangkan, Gulf dan Kitty kini tengah berada di ruang tamu dengan posisi Gulf yang berbaring di paha Kitty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hhm nyaman sekali..." Gulf menyamankan posisinya dan membawa tangan Kitty dalam genggamannya.

Kitty tersenyum simpul sambil merapikan rambut Gulf. Entahlah, mungkin ini adalah hobi barunya.""

"Gulf.." panggil Kitty pelan.

"Hmm?" Gulf kini menatap lembut sang kakak.

"Kau lebih menyukai aku atau menyukai Mew?" tanya Kitty sambil mengelus pelan pipi Gulf.

"Pertanyaan yang sulit." batin Gulf.

Kitty menghentikan gerakan tangannya di atas pipi Gulf.

"Kenapa tidak bisa jawab?" ucap Kitty serius.

"Phi..." Gulf perlahan bangun dan menatap Kitty dengan takut. Sungguh, ia tak suka dengan sisi Kitty yang ini.

"Ak..."

"Aku tau jawaban mu, Gulf." Kitty yang baru ingin bangkit dari tempat duduknya tiba-tiba Gulf menahan tangannya.

"Phi...jangan marah." ucap Gulf pelan.

"Marah? apa aku punya hak untuk marah?" Kitty menepis kasar tangan Gulf dan pergi meninggalkannya.

.

.

.

"Apa ini tidak terlalu banyak, Krist?" tanya Singto saat melihat Krist membongkar seluruh belanjaannya. Barang-barang ini benar-benar memenuhi dapur.

"Tidak, phi. Kalau Gulf kelaparan tengah malam gimana? aku harus menyetok banyak makanan." saut Krist tanpa menghentikan kegiatannya.

"Tcih, jadi kau lebih menyanyagi anak itu sekarang?" Singto menyilangkan kedua tangannya di dada dan memutar matanya dengan malas.

Tiba-tiba Krist menghentikan kegiatannya dan menatap Singto tak percaya.

Prang

Krist meletakan kasar sebotol Olive oil high quality yang baru ia beli.

"Anak itu?" Krist menekan ulang perkataan Singto.

Singto meneguk ludahnya kasar saat melihat ekspresi Krist saat ini.

"Krist..."

Hiks hiks

Krist dan Singto sama-sama memasang wajah bingung. Ada yang menangis, dan suaranya sangat dekat.

"Siapa itu?" tanya Krist.

Singto menggeleng tidak tau.

hiks

Krist mengikuti asal suara. Semakin dekat, suaranya semakin jelas.

hiks

Krist mendekatkan telinganya pada sebuah lemari besar tempatnya menaruh peralatan kebersihan rumah.

Hello Mr.Vampire! (S 2 on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang