"TIDAKK.."
"Hah..hah.." Gulf terbangun dari mimpi buruknya yang terasa sangat nyata.
Brakk
"Ada apa, Kana? Apa yang terjadi?" tanya Mew yang berlari masuk ke kamarnya saat mendengar teriakan Gulf.
Gulf menghembuskan nafasnya dengan cepat, keringatnya bercucuran dan baju yang ia pakai sudah basah oleh keringat. Ia baru ingat kalua niat mandinya terkurung saat dirinya tak sengaja ketiduran di atas ranjang Mew yang empuk.
"Aku tidak apa-apa, tuan. Hanya mimpi buruk." Gulf tersenyum tipis pada Mew.
Tiba-tiba ia teringat mimpinya tadi. Mimpi itu terasa sangat nyata. Gulf kini menatap Mew dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ia membayangkan apa yang harus ia lakukan jika mimpinya adalah sebuah kenyataan.
Gulf buru-buru menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan beranjak dari kasur.
"Kau mau kemana?" tanya Mew.
"A-aku...angkat pakaian." ucap Gulf sambil menunjuk ke arah balkon.
Gulf pun menuju balkon dan mengangkat seluruh pakaian yang tadi siang ia jemur. Entah kenapa pikirannya sangat kacau saat ini.
"Kau memikirkan aku ya." bisik Mew yang tiba-tiba berada dibelakang Gulf.
"Hahh.." Gulf melempar semua pakaian yang ada ditangannya.
Ia langsung jatuh terduduk saking kagetnya.
"Hey..apa kau sekaget itu?" tanya Mew sambil memegang kedua bahu Gulf.
""T-t-tidak" Gulf menghindar dari sentuhan Mew dan memungut kembali seluruh pakaiannya.
"A-aku akan pergi mandi." Gulf langsung pergi meninggalkan Mew.
Brakk
Gulf sedikit membanting pintu kamar mandi Mew. Ia kini bersandar dibelakang pintu sambil memegang dadanya yang terus berdegup kencang.
Ia tiba-tiba mengingat kejadian beberapa waktu lalu saat ia membantu Mew di gang gelap itu.
"Ya, matanya...mata merahnya saat itu mirip dengan yang dimimpiku." Gulf kini menggigit ujung kukunya menahan resah.
"Aku harus membuktikannya sendiri." Gulf meyakinkan dirinya dan memutuskan untuk segera mandi. Ia harus cepat memikirkan rencananya.
*10 menit berlalu*
Ceklek
Gulf menutupi pelan pintu kamar mandi dan berjalan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"HAH" Gulf kaget saat melihat Mew tengah duduk dipinggir ranjang sambil menatap dirinya.
"S-sejak kapan tuan disini?" tanya Gulf gugup.
"Sejak tadi, lagi pula ini kamarku." Mew kini berjalan pelan mendekati Gulf.
Gulf yang melihat Mew mendekat pun langsung berjalan mundur.
"A-apa yang akan tuan lakukan?" Gulf semakin bergerak mundur dan kini punggungnya sudah menghimpit dinding.
Mew meletakan tangannya di dinding dan mengunci pergerakan Gulf.
"Aku lapar..." bisik Mew pelan ditelinga Gulf.
Seketika Gulf merasa merinding disekujur tubuhnya.
"Hah..lebih baik tuan makan.." ucap Gulf sambil sedikit tertawa.
"Kau...tampak lezat.." Mew mengelus leher putih Gulf dan menatapnya dengan tatapan nafsu.
"AAAA...VAMPIR GILAA..." Gulf mendorong kuat tubuh Mew hingga ia terjatuh ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr.Vampire! (S 2 on going)
FanfictionMew Suppasit seorang keturunan vampire yang dingin dan introvert harus tinggal serumah dengan Gulf Kanawut bocah ingusan yang polos yang berprofesi sebagai pengantar susu dan koran karna sebuah balas budi. "Tuan Miu, apa aku boleh tinggal disini sem...