Setelah perundingan mereka sepanjang malam, kini mereka sudah masuk ke kamar masing-masing. Pp dan Billkin pun memutuskan untuk tinggal di rumah Mew sementara.
*Di kamar Billkin Pp*
Kedua pasangan itu kini tengah berbaring diranjangnya sambil memeluk satu sama lain. Sebelum tidur, mereka mengisi waktu dengan bercerita.
"Aku masih bingung, kenapa kau bisa melihat semua kejadian itu hanya dengan menyentuh Bibinya Gulf?" tanya Billkin pada Pp.
Pp yang awalnya menyandarkan kepalanya didada bidang sang suami kini mendongakkan kepalanya dan melihat wajah tampan suaminya itu.
"Bibinya menyaksikan kejadian itu. Kejadian saat ibu dan ayah kandung Gulf dibakar hidup-hidup didepan seluruh warga desa."
"Bibinya juga menjadi salah satu orang yang melempari ibu dan ayah Gulf dengan batu dan memberi cacian pada mereka." sambung Pp.
"Jadi dia tak tau kalau Gulf itu anak orang yang dia lempari dengan batu?" tanya Billkin.
Pp menggeleng pelan.
"Dia hanya tau kalau Gulf diangkat dari salah satu panti asuhan. Sejak ibu dan ayah angkat Gulf meninggal, bibinya sangat terobsesi untuk memiliki harta mereka. Contohnya rumah yang ia tepati sekarang." jelas Pp.
"Bagaimana nasib mereka sekarang?" ucap Billkin.
"Mereka masih disini, Mew hanya menghantui mereka lewat mimpi agar mereka merasa bersalah pada Gulf."
Billkin hanya ber-oh ria dan Pp kembali menyamankan dirinya dipelukan sang suami.
***
"Eughhh.." Gulf beranjak dari kasur sambil meregangkan otot-ototnya. Kini ia tengah berdiri dibalkon kamarnya sambil menghirup udara pagi.
"Selamat pagiii dunia!!!" teriak Gulf dari atas balkon itu.
Burung-burung berterbangan dari dalam hutan saat suara Gulf menggema didalamnya.
"Gulf?" panggil Krist dari bawah.
"Phi Krist?"
"Tunggu sebentar phi." ucap Gulf yang kemudian sedikit berlari turun ke bawah.
Mew yang sekilas melihat Gulf berlari di kamar pun mencoba untuk bicara namun Gulf dengan cepat hilang dari hadapannya.
"Selamat pagi phi." ucap Gulf sambil sedikit berlari ke arah Krist.
"Pagi Gulf. Kenapa kau sangat bersemangat hari ini?" tanya Krist.
"Hari ini adalah hari liburku phi." jawab Gulf.
"Apa kau lapar?"
"Eungg sedikit." jawab Gulf sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Ayo, aku masakan sesuatu." Krist dan Gulf pun berjalan menuju dapur.
***
"Ini.." Krist menyodorkan sepiring makanan yang membuat Gulf sangat berbinar.
"Wahh.." Gulf mulai memakan satu persatu makanan dipiringnya.
"Phi hebat sekali. Jarang-jarang vampire bisa masak." ucap Gulf lalu menyuap makanan ke mulutnya.
"Aku dulu seorang manusia Gulf."
Deg
Gulf yang tengah asik mengunyah tiba-tiba menghentikan kegiatannya.
"Tak perlu takut." ucap Krist sedikit tersenyum.
"Phi Sing yang menyelamatkan hidupku. Sebenarnya aku sudah mati, tapi Phi Sing menghidupkan aku lagi." jelas Krist yang membuat Gulf mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr.Vampire! (S 2 on going)
FanfictionMew Suppasit seorang keturunan vampire yang dingin dan introvert harus tinggal serumah dengan Gulf Kanawut bocah ingusan yang polos yang berprofesi sebagai pengantar susu dan koran karna sebuah balas budi. "Tuan Miu, apa aku boleh tinggal disini sem...