Sebelum baca aku cuma mau bilang sama kalian jangan lupa follow instagram aku @alafdlh nanti aku bakal kasih spoiler chapter selanjutnya di sana, aku juga bakal up vidio juga tentang cerita ini. Tenang ... Vidionya editan APL kok!
Oke deh, kalo gitu sebelum baca jangan lupa vote, komen yang banyak ya! Follow wp aku juga biar akunya tambah semangat!
Bye guys!
***
Pagi ini Prilly terlihat suram, gadis yang awalnya selalu ceria hari ini tampak termenung. Entah apa yang du fikirkannya namun Ali dapat melihat kinerja Prilly drop hari ini. Semua kerjaannya salah.
"Prilly talia, bisa ke ruangan saya sekarang?" panggil Ali melalui telfonnya itu. Wajah lelaki tampan itu terlihat serius, melihat data yang Prilly serahkan semua berantakan.
Cit...
Menatap ke arah pintu di mana sosok gadis yang ia panggil itu hadir, menunduk takut menatapnya. "ada apa?" tanya Ali sedikit mendekatkan wajahnya dengan Prilly meski terhalang meja.
Mendongak, menatap Ali aneh. "maksud pak Ali?"
"kau mempunyai masalah?"
Terdiam.
Prilly tidak dapat menyahuti atasannya itu, dia kembali menunduk. Bagaimana atasannya itu tau jika Prilly sedang ada masalah? Apa dia ... Em-ayolah Prilly jangan berprasangka buruk terhadap bos baikmu itu.
Menggeleng pelan, memberanikan diri menatap Ali. "tidak ada pak, saya tidak mempunyai masalah apapu," katanya tentu saja berbohong.
Mengangguk seolah percaya, bersandar di kursi ke besarannya. Menatap gadis itu intens. "perusahaan Bramatyo terancam koleps?" tebaknya, hal tersebut membuat Prilly menatap Ali tak percaya.
'bagaimana pak Ali tau?' batinnya menatap Ali heran.
Sontak saja Ali terkekeh pelan, berdiri. Melangkah pelan mendekati Prilly, berdiri tepat di belakang kursi yang sedang gadis itu duduki. Mendekatkan dirinya ke leher jenjang gadis itu. "aku tau semua masalahmu," ujarnya membuat Prilly merinding setengah mati.
Menoleh ke belakang, menatap Ali takut. "jangan takut. Saya ada penawaran gratis untukmu. Prilly," katanya, menjauhi tubuhnya itu dari Prilly berjalan kembali ke bangku kebesarannya.
"apa?"
"menikahlah dengan saya, maka saya akan bantu perusahaan papahmu," ucapan Ali tentu saja membuat Prilly terdiam, dia tak tau harus menjawab apa. Menatap Ali masih dengan syok-nya.
"bagaimana?" lanjutnya, menatap gadis itu intens.
Bisa saja Ali melakukan itu dalam hitungan menit bahkan detik. Namun Ali tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk lebih menghancurkan keluarga Bramatyo.
Bibir Prilly tampak kelu, dia tidak tau harus berbicara apa lagi. Namun bayangan raut kesedihan papah juga mamahnya terlintas di ingatan, belum lagi biaya rumah sakit kakaknya. Kembali menatap Ali dengan lirih.
"kesempatan yang saya berikan tidak akan ada lagi Prilly. Kesempatan ini hanya ada sekali," seakan memojokkan Prilly, lelaki itu malah tersenyum sinis tanpa Prilly ketahui.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkranasi 1/2 [end]
Non-Fiction[spin of Mr. Ali] (story Ali-Prilly) Reinkranasi, adakah itu? Sebuah keercayaan bagi sebagian manusia. Tapi tidak untuk seorang CEO muda Alirendra argantara, pemilik perusahaan Rendra corp. Suatu hari saat di kantor, lelaki itu sedang memikirkan se...