2.9 - Reinkranasi 2 : i love you daddy!

628 95 45
                                    

⚠️ warning, typo! ⚠️

2.9 : berbeda

***

Sudah 1 bulan lamanya, entah hari ini perasaan Prilly tidak enak. Ia merasa enggan membiarkan Ali pergi begitu saja, ia seperti tak rela jika Ali pergi.

"kamu di rumah aja ya sayang?" ucap Prilly dengan rengekan kecilnya.

Ali tersenyum tipis, ia sebenarnya mau saja di rumah bersama Prilly. Namun kerjaannya bagaimana? Juga ada meeting penting hari ini, ia tidak bisa menundanya lagi. "ga bisa sayang, aku ada meeting penting."

"kamu di rumah aja ya? Oh, iya nanti Varo pulang bakal di antar sama supir. Jadi kamu ga usah cape-cape oke?"

"inget jaga anak kita sayang," Prilly mengangguk lemah, memaksakan senyuman untuk Ali.

Lelaki itu berjongkok, mendekatkan dirinya pada perut rata istrinya itu. Mengelusnya dengan sayang. "papah pergi kerja dulu ya sayang, muah." di kecupnya dengan singkat, berdiri.

Muah.

Muah.

Di tambah kecupan pada kening juga bibirnya dengan singkat, setelahnya Ali benar-benar pergi meninggalkan Prilly. Mobilnya sudah tak terlihat dari area rumah Prilly. Melangkah, merebahkan tubuhnya karna letih. Ia teringat sesuatu, saat akan menaiki tangga tiba-tiba saja lengannya di cegat oleh seseorang. Menoleh, mendapati Jihan di sana.

"Jihan?" memiringkan kepala heran, wanita yang sedang hamil 9 bulan itu tengah menatapnya sambil tersenyum manis.

Tangannya menggenggam satu gelas berisi orange juice, memberikan pada Prilly. Membuat wanita itu mengerinyit bingung. "apa?"

"ini buat kamu, aku tau kamu capekan? Jadi aku buatin kamu juice orange, siapa tau kamu bisa lebih fresh lagi."mengangguk pelan, menerim minuman pemberian Jihan menenggaknya sampai setengah.

Tanpa di ketahui olehnya, Jihan tengah tersenyum licik tapi sangat tipis. Membuat Prilly tak menyadari akan senyuman itu. "ini, makasih ya." mengangguk pelan, melihat Prilly telah menaiki ke atas tangga.

Ia merogoh sakunya, menelfon seseorang. "hallo, lo bisa sekarang datang oke?" mematikan panggilan itu, mendongak ke atas. Tersenyum licik.

Prilly-Prilly, makanya jadi orang jangan terlalu baik. Abis ini lo gue pastiin bakal di tendang Ali dari mansion ini, dan Ali bakal berpihak sama gue. Dan seluruh kekayaan Ali akan jatuh pada gue. Batinnya memutar ponsel iphone pemberian dari Prilly padanya.

Prilly yang baru menginjakkan kakinya di lantai atas seketika mengerinyit pusing, ia merasa teramat pusing. Berusaha mengambil ponselnya, menelfon Ali.

Nomor yang anda tuju sedang sibuk—

Berjalan dengan sempoyongan, tiba-tiba saja tubuhnya berasa sangat panas. Ada apa ini? Ia merasakan ingin di sentuh, namun perasaan apa ini? Kenapa rasanya sangat panas, seperti—rangsangan.

Bruk.

"hey, untung ada aku."

Mengerinyit bingung, memegang keningnya. Berusaha menatap Pria itu. Dia bukan Ali, namun siapa? Dia membutuhkan pertolongan, ia tau pasti dirinya sedang di jebak. Menggeleng kuat, berusaha melepas pelukan dari pria itu. "enggak, lepasin saya! Kamu siapa?" pekiknya dengan keras.

Reinkranasi 1/2  [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang