2.7 - Reinkranasi 2 : i love you daddy!

554 107 27
                                    

2.7 : ungkapan sayang Varo.

***

Saat ini dua orang manusia tengah bercengkrama, mereka saling menatap. Berbeda dengan perempuannya, perempuan itu menatap ke arah lelaki dengan mata yang berkaca-kaca, sedangkan lelaki nampaknya sudah mengetahui penyebab kedatangan perempuan itu.

Ya, mereka adalah Ali dan Prilly. Dua orang yang tidak pernah mendapatkan kebahagiaan.

"ada apa?" tanya Ali, menatap ke arah Prilly.

Wanita itu nampaknya sangat-sangat putus asa. "aku akan menyerah, aku—aku akan mengikuti apa maumu. Aku akan kembali bersamamu lagi." putus Prilly, wanita itu harus memilih jalan pintas untuk kebahagiaan Varo. Ia tak ingin anaknya kembali tersakiti lagi.

"ada apa dengan putraku?" seakan tau, Ali bertanya seperti itu. Raut wajahnya sudah tidak bersahabat lagi, ia yakin pasti ada masalah dengan Varo.

Menatap ke arah Ali, tersenyum tipis. "Varo membutuhkanmu, Ali. Sudah itu sudah cukup." kata Prilly, ia tak ingin mengambil resiko jika Ali akan marah padanya dan mengambil Varo darinya.

Tersenyum licik, menggeleng pelan. "katakam yang sejujurnya, aku tidak akan memisahkanmu dengan Varo. Aku tau putraku juga membutuhkanmu," ujar Ali dengan santainya.

"aku melihat ada banyak luka di punggung Varo tadi, dan aku juga melihat dia menangis. Aku takut jika dia di bu—bully di sekolah," Ali tercengang, jika ucapan Prilly benar. Ali akan mencari orang itu, ia tidak akan membiarkan putranya di sakiti oleh siapapun.

"brengsek!" umpat Ali.

Sedetik kemudian ia tersenyum, ada untungnya juga. Dengan begitu Prilly masuk kembali ke kehidupannya, ia sangat beruntung. Namun ia tak akan melupakan orang yany sudah menyakiti putranya, lihat saja nanti. Apa yang akan ia perbuat untuk orang itu.

"oke, kita akan melangsungkan pernikahan  minggu depan, aku menginginkan pernilahan yang mewah." tukas Ali tanpa bantahan.

Baru saja Prilly ingin memperotes, namun sedetik kemudian ia mendengar suara halus dari arah dapur. Perempuan dengan perut yang buncit, pakaiannya daster sedang berjalan ke arah Ali. "Ali, kayanya anak aku mau di elus sama kamu deh." ucap orang itu siapa lagi jika bukan Jihan.

Ali menatapnya dingin, menghembuskan nafasnya kasar. Beralih menatap ke arah Prilly, gadis itu nampak seperti orang bingung. "Ali, ini maksudnya?" tanya Prilly ke arah Ali, menatap Ali dengan tatapan bingung.

"aku istri Ali," sahut Jihan, membuat detak jantung Prilly berhenti.

Kenapa di saat dia ingin mengulang lagi ia harus mendapatkan berita ini? Ini sama sekali tidak ia inginkan, meraih tasnya. Menatap Ali tajam. "pernikahan batal!" pekik Prilly, beranjak dari duduknya hendak pergi.

"pernikahan tidak bisa di batalkan." sahut Ali, membuat langkah Prilly berhenti. Menatap Ali aneh.

Berjalan mendekat ke arah Ali, masih menatapnya nyalang dan tajam. "kamu udah punya istri, Ali! Kamu ga bisa dong serakah gini!"

"dia?" melirik ke arah Jihan, meneliti sekujur tubuhnya yang sudah seperti pembantu.

Kembali menatap ke arah Prilly dengan pakaian modisnya. "dia hanya istri sirihku saja, karna katanya dia hamil anak dariku." sahutnya dengan santai, tanpa tau rasanya hati Prilly nyesek. Kenapa disaat dirinya ingin menerima Ali kembali masalah kembali hadir.

"bukan katanya Ali! Aku ini emang hamil anak kamu." sahut Jihan, ia rasa ingin menangis saja.

"diam, jalang! Kau ingat aku selama 5 tahun kebelakang ini tidak pernah datang ke club ataupun mabuk. Jangankan untuk berfikit ke club, untuk menyentuh jalang sepertimu saja aku tidak mau!" kata Ali dengan tajam.

Reinkranasi 1/2  [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang