12 - sikap dingin

638 84 19
                                    

Hi, everyone!

Gimana nih udah pada belajar belum? Semngat ya yang lagi belajar!

Btw jangan lupa vote n komen part kali ini, karna kalo kalian vote yang banyak plus komen yang banyak aku bakal buat chapter selanjutnya lebih gereget lagi!

Jangan cuma komen ya! Ketauan auto block!

Oh, iya jangan lupa follow akun instagram aku @alafdlh akun wp-nya jangan lupa ya di follow juga!

Happy reading guys 💛

***

"kamu ga inget aku Pril?" dengan suara pelan, Ali mengatakan itu. Hatinya merasa teriris melihat wanita di hadapannya itu melupakannya.

Dia merasakan ini hanyalah mimpi, namun dugaannya salah. Saat melihat gelengan kepala dari Prilly membuat rahangnya mengeras. Prilly benar-benar melupakannya.

"aku ga inget, emang kamu siapa?" kembali bertanya hal itu tentu saja membuat Ali naik pitam.

"aku suami kamu, Pril!" Prilly tersentak kaget, ia tidak suka di bentak. Apalagi dengan lelaki ini, kenal saja tidak sudah main bentak saja.

Enak saja dia main menggentak orang, ini tidak bisa di biarkan! Lagi pula mamah Delia tidak ada juga papah Prakash. "jangan menggentakku seperti itu tuan," sahut Prilly dengan nada datar, wajahnya sangat datar. Tidak ada lagi wajah ceria dulu.

"kalau memang kau benar-benar suamiku, kenapa aku tidak merasakan cinta di dekatmu? Bahkan aku menganggap kamu orang asing saat kamu pertama kali datang ke rumah ini dan memanggilku," bagai di sambar petir bagi lelaki itu, wajahnya berubah pucat pasih.

Ali tak menyangka baru saja kemarin Prilly mengungkapkan kata cinta untuknya, baru saja kemarin ia memakan bekal dari Prilly, baru saja kemarin ia merasa jantungnya bermasalah jika di dekatnya. Namun sekarang? Wanita itu berubah, menjadi datar juga dingin padanya. Tidak ada senyuman lagi di bibir ranum itu, tidak ada lagi. Semuanya sudah hilang sampai Prilly mengingat kembali.

"kepalaku pusing sedari tadi semua orang menanyakan ingatanku pasca menikah, sudah jelas aku tidak mengingatnya. Pasti ada kesalahan!" gerutu Prilly yang masih di dapat di dengar oleh Ali, jadi istrinya itu meragukan arti pernikahan mereka.

Semua seperti berbanding terbalik, dulu Ali yang meragukan pernikahan ini, dulu Ali yang selalu ketus pada wanita itu, dan dulu Ali yang bersikap datar dan dingin pada istrinya itu. Namun sekarang? Sekarang rasanya berbeda.

"dia melupakanku..," gumam Ali melihat punggung Prilly nanar.

***

"apa kau sedang ada masalah tuan?" menatap Bima dengan tajam, ia sangat pusing kali ini. Mengingat perubahan Prilly sangat drastis.

"Prilly ... Pakaianku mana?" tanya Ali, namun gadis itu masih sibuk dengan hape-nya.

Menoleh ke arah Ali, mengangkat bahunya acuh. "kau cari sendiri, aku sedang sibuk. Permisi," katanya dengan sangat dingin, melewati Ali begitu saja.

Tapi lelaki itu berusaha sesabar mungkin, dia tau ini hanyalah bersifat sementara. Pasti Prilly akan sembuh, kita hanya butuh waktu saja bukan?

Reinkranasi 1/2  [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang