09 - kekecewaan

608 88 28
                                    

Double up! Kalo ada yang typo maafin ya ...

Vote yang banyak!

Follow juga yang banyak!

Komennya juga ramein pokonya!

Happy reading guys ...!!!

***

“kau sudah mengerjakan apa yang aku pernitah?” mata Sasya mengarah ke office boy itu, menatapnya dengan senyum sinis.

Office boy itu mengangguk, menyerahkan hapenya kepada Sasya. Memberikan beberapa foto yang sangat intim kepadanya. Jujur dia melakukan itu demi uang, dia membutuhkannya sekarang demi keselamatan istrinya yang akan melahirkan secara sesar.

“ini bu Sasya,” Sasya menerima hape butut itu dengan senyum yang merekah, dia meminta office boy itu mengirim semua foto yang sudah dia dapat.

Setelahnya Sasya akan membuat kejutan yang meriha untuk keluarga bahagia Ali juga Prilly, kita akan buktikan jika ucapan Sasya benar. Ali akan kalah dengannya dan yang tertawa paling akhir adalah Sasya yang artinya dia adalah pemenang dari permainan ini.

“ini bayaran untukmu, kerja yang bagus,” setelahnya wanita itu pergi dari hadapan office boy itu, sepanjang perjalanannya Sasya tersenyum sinis. Dia sangat amat bahagia, tinggal menunggu kabar jika rumah tangga Ali dan Prilly di ambang kehancuran.

***

“Pril, kita makan yu. Cape gue ...,” eluh Bianca, matanya mencari-cari restoran yang dekat dengan tempatnya kini.

Bianca merasa kakinya itu hampir retak karna terus berbelanja tanpa henti, terus berjalan tanpa jeda. Memang itulah sifat Bianca yang sangat semangat jika berkaitan dengan mall atau belanjaan.

“dari tadikan udah gue bilang istirahat dulu. Lo-nya aja yang ga mau,” ketus Prilly, memilih meninggalkan Bianca di sana. Dia cukup kesal dengan sahabatnya itu, janjinya hanya berbelanja sebentar tapi nyatanya apa? Ini hampir 3 jam dia berbelanja itupun hanya Bianca saja yang berbelanja sedangkan Prilly? Dia tidak sama sekali mengeluarkan duit.

Kini mereka tengah duduk di cafe levie rose, menunggu makanan yang sudah mereka pesan. Hanya butuh waktu 15 menit.

“ini pesanannya,” Prilly juga Bianca mendongan melihat pelayan itu yang menata rapih pesanan Prilly juga Bianca. Kedua wanita itu hanya menunjukkan senyum yang merekah dan melanjutkan makannya.

Ting!

Mata Prilly sedikit melihat ke arah hape-nya yang bergetar, melihat notifikasi dari seseorang yang ia sama sekali tidak kenal. Mengerinyit bingung, orang ini mengirimnya pesan juga gambar.

Segera ia menggeser ke atas membuka kunci hape-nya, melihat pesan yang orang itu berikan.

081- : lihat suamimu sangat nyaman denganku dari pada denganmu, Prilly. Segeralah urus perceraian kalian dari pada kau terus tersakiti? Mending menyerah bukan?

Pic :

Pic :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reinkranasi 1/2  [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang