Happy Reading Guys,
Jangan lupa vote dan komen ditiap paragraf yaa
.
.
*******
Yang terpenting adalah kita menolong orang disaat kita bisa melakukannya. Agar semesta tau, masih banyak orang baik di dunia ini.
*******
Berjalan mengikuti irama langkah kaki dengan kedua mata yang melihat sekitar, bergumam sesuai lagu yang telah terputar pada handphone yang sudah tertancap kabel headset.
Matanya menyipit seolah memperjelas penglihatan saat dirasa ada yang aneh. Seketika dia tersenyum kecil. Langkah kaki dipercepat dengan kesan buru-buru.
Suara tabrakan antara dia dan orang lain terdengar. Dia membungkuk seraya berucap. "Maaf saya gak sengaja." Lalu kembali berjalan santai.
Beberapa langkah, dia menoleh dengan raut muka mengejek sambil menggoyang-goyangkan tangan kanan, menunjukkan dompet cokelat yang telah berada di genggamannya.
Seseorang yang bertabrakan tadi menggeram kesal, berjalan mendekat untuk mengambil dombet coklat itu.
Tau seseorang tersebut menuju ke arahnya. Dia berlari menuju kursi tunggu halte bus yang sudah ditempati banyak orang. Sesekali menoleh ke arah belakang, memastikan seseorang yang mengejarnya tidak terlalu dekat.
Saat tiba di halte bus, bertepatan di hadapan seorang wanita dengan sopan dia berkata, "Permisi, apa benar ini dompet, Tante? Tadi jatuh disitu." Menunjukkan tempat di mana adanya seseorang yang mengejarnya tadi.
Seseorang yang ditunjuk melihat beberapa orang melihat dirinya mendadak kaku dan diam di tempat, tidak melanjutkan langkah kakinya.
"Ah, iya ini dompet saya. Terima kasih banyak ya, Nak." Ucap wanita tersebut.
"Sama-sama, Tante. Kalau begitu saya permisi."
"Tunggu, nama kamu siapa, Nak?"
Dia menoleh. "Abil, Tante."
Wanita tersebut tersenyum tulus. "Sekali lagi terima kasih Abil."
"Iya Tante. Saya pamit ya." Jawab Abil karena tak tau harus menanggapi bagaimana lagi.
Abil mengambil langkah cepat, dia tau pencopet tadi kembali mengikuti setelah dia mengembalikan barang copetan ke pemiliknya.
"Sialan, bawa temen se-gangnya. Gak gentleman banget tuh copet." Gerutu Abil berlari memasuki gang sempit.
Mengambil hoodie di dalam tas lalu memakai dengan cepat, membuat seragam abu-abunya tenggelam dalam balutan hoodie. Tidak lupa, menelungkupkan tudung hoodie agar menutupi kepala.
Abil berjalan santai keluar dari gang. Melewati sekumpulan copet tadi yang kebingungan mencari dirinya. Abil tersenyum senang karena berhasil melewati copet tersebut.
"Woi, itu dia. Kejar!" Teriak salah satu dari teman pencopet itu.
Abil menoleh dan berdecak pelan karena mendapati salah satu pencopet tersebut mengenali dirinya. Abil yang tak ingin berlari lagi, ketika pandangannya jatuh ke salah satu taksi di pinggir jalan. Lantas Abil menuju taksi tersebut.
Setelah masuk ke dalam taksi, Abil melambaikan tangan dan mengerlingkan mata. "See you, om. Muach." Diakhiri dengan flying kiss.
Sekumpulan pencopet tersebut menghentikan langkah kakinya di pinggir jalan raya, karena mobil taksi yang ditumpangi Abil telah pergi. Dari raut wajah mereka, terlihat marah, kesal dan penuh dendam.
Di dalam mobil seberang jalan, ada seorang pria yang memperhatikan hal tersebut sejak Abil berpura-pura menabrakkan diri untuk mengambil alih dompet sampai Abil melayangkan flying kiss kepada sekumpulan pencopet tersebut.
Dia tersenyum geli melihat kelakuan Abil. Bahkan dia sempat memotret Abil. Lalu, dia membuka handphone mencari nama kontak didalam aplikasi obrolan online dan mengirimkan foto Abil
Setelah terkirim, dia menekan tombol telepon untuk melakukan panggilan. Ketika panggilan telepon tersebut tersambung. Dia berkata, "Cari informasi tentang dia!"
*******
.
.
.
Jangan lupa vote dan komen yaaa
Spam komen yokk
Terima kasih semua
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE 19.00
Genç KurguSekumpulan anak terpilih yang bekerja sama dengan seorang jaksa penuntut umum untuk menyelidiki kasus. Namun, sesuatu yang janggal terlihat ketika mereka menyelidiki satu kasus dimana itu mengungkap kebenaran yang telah terkubur lama. ******* "Se-te...