Happy Reading Guys,
Ayo vote dan komen yokk
*******
Boleh minta waktunya sebentar?
Tulis pendapat kalian tentang cerita ini, dong? Author sudah mulai overthinking.
*******
How's ur day?
Apa ada hal yang membuatmu senang hari ini? Jika ada, semoga kebahagiaan itu berlanjut terus. Jika tidak, semoga kebahagiaan akan segera datang.
Tetap semangat. See you
.
.
*******
Terlihat banyak siswa-siswi yang berjalan di koridor Mandala dengan tas yang berada di pungung masing-masing. Satu-persatu dari mereka memasuki kelas.
Begitu juga dengan Abil. Langkah kaki Abil memasuki ruang kelas. Ternyata, sudah banyak anak kelas yang berangkat. Terlihat dari bangku kelas yang sudah banyak ditempati.
Abil duduk di bangkunya. Meraba laci meja untuk mengeluarkan buku yang disimpan di sana. Abil sedikit terkejut, ketika merasa telapak tangannya basah. Meraba lebih dalam lagi, jari-jari tangannya merasakan buku yang dipegang basah.
Abil menundukkan kepala melihat ada apa dengan lacinya. Terlihat laci mejanya berair. Abil menggeram tertahan.
Mengeluarkan tangannya, mendekatkan telapak tangan ke arah hidung. Tidak berbau! Meski begitu, Abil tetap saja kesal. Lantas dia mengeluarkan buku tersebut dan berjalan keluar.
Grisel duduk dibangku berkumpul bersama teman-teman lainnya. Melihat Abil dari pertama Abil masuk kelas sampai Abil keluar kelas membawa buku basahnya, membuat Grisel tersenyum puas dengan sesekali menanggapi perbincangan teman-temannya.
Abil berjalan cepat menuju lapangan sekolah, mencari cahaya matahari untuk mengeringkan bukunya. Tiba di pinggir lapangan, Abil berjongkok. Menempatkan bukunya di bawah. Terlihat tulisan dalam buku itu sudah luntur.
Abil menggeram pelan. Bel masuk akan berbunyi sebentar lagi dan catatan pelajaran hari ini tertulis didalam buku itu.
Abil merutuki keadaannya saat ini, siapa yang sudah mengotori lacinya? Apa mungkin Grisel, lagi?
Bayangan orang berdiri di depan Abil, lantas Abil berkata, "Minggir! Badan lo ngehalangin matahari." Mendongakkan kepala, terlihat Leo memakai jersey basket.
"Kok bisa basah? Minuman lo tumpah?" Tanya Leo ikut berjongkok di depan Abil.
"Lo gak sadar bayangan lo sebesar monster ultraman." Ucap Abil kesal, karena Leo menghalangi cahaya matahari.
Leo tertawa, lalu minggir ke sebelah Abil, membolak-balikan lembar buku yang berada di depan Abil, "Percuma, gak akan kering."
Abil menghentikan tangan Leo yang membolak-balikkan bukunya. Abil fokus membaca tulisan dihalaman buku itu yang mulai luntur.
"Udah luntur sebagian, emang masih kebaca?" Tanya Leo.
Abil tidak menjawab, dia fokus membaca tulisan di buku itu.
Tak lama kemudian, terdengar suara bel masuk berbunyi.
"Leo, ayo pemanasan." Teriak cowo salah satu cowo yang berada tengah lapangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE 19.00
Подростковая литератураSekumpulan anak terpilih yang bekerja sama dengan seorang jaksa penuntut umum untuk menyelidiki kasus. Namun, sesuatu yang janggal terlihat ketika mereka menyelidiki satu kasus dimana itu mengungkap kebenaran yang telah terkubur lama. ******* "Se-te...