Happy Reading Guys,
Jangan lupa vote dan komen ditiap paragraf yaaa
.
.
*******
Kini Abil, Beryl, Dakka, Elvano, Geffie, Levin dan Libra berada di ruangan live nineteen, bersiap diri untuk menjalankan tugasnya masing-masing. Libra rapi dengan setelan jas hitam ditambah kacamata yang menambah kesan goodboy.
Abil terlihat feminim dengan dress putih, make up yang natural ditambah anting dan kalung yang membuatnya terlihat elegan.
"Wow, mantap." Ucap Beryl memberikan dua jempol kepada Libra dan Abil.
Levin menatap kagum Abil. "Damn, girl. You are beautiful."
Abil tersenyum ceria, seolah memberi tahu kepada semua orang bahwa dia emang cantik.
"Gila-gila, gak main-main." Ucap Dakka dengan geleng-geleng melihat Abil dan Libra.
"Are you ready, guys?" Tanya Om Nugra di ambang pintu memecah perhatian.
"Yes, sir." Jawab mereka dengan serentak.
Om Nugra tersenyum. "Good luck, all." Dan menghilang di balik pintu.
Lantas mereka menempatkan diri masing-masing sesuai dengan tugasnya.
"Ayo asisten, let's go." Ucap Abil kepada Libra dengan nada dibuat-buat.
Libra mendengus mendengar hal itu. Bisa-bisanya seorang leader jadi asisten anak baru.
Abil dan Libra berjalan keluar. Setelah sampai di parkiran samping Cafe Sky, mereka memasuki sebuah mobil berwarna hitam.
Libra menghidupkan mobil tersebut dan melajukan mobil itu keluar dari Cafe. Mengendarai dengan tenang tanpa menambah atau mengurangi kecepatan.
Sampai pada tempat yang dituju. Libra menghentikan mobil, menatap Abil lalu berkata, "Siap?"
Abil mengangguk mantap.
"Abil!" Terdengar teriakan mereka dari headset ht yang telah terpasang pada satu kuping Abil.
Abil tersentak kaget mendengar seruan tersebut.
"Semangat buat misi pertama." Ucap Geffie mengamati Abil dan Libra dari kejauhan untuk berjaga-jaga.
"Semangat, Mouse." Pekik Dakka yang berada di dekat Geffie.
"Gook luck, Mouse." Kata Beryl sambil melayani customer di cafe yang Dakka dan Abil bertemu pertama kalinya. Cafe sky.
"Gue yakin lo bisa, Mouse." Seru Levin berkutat dengan komputer di dalam ruangan live nineteen.
"Hati-hati." Singkat Elvano mengamati keadaan sekitar dengan layar komputer di ruangan yang sama bersama Levin.
Abil tersenyum mendengar itu semua, terharu tidak pernah menyangka bahwa mereka sebaik ini. "Thanks guys."
"Fokus! Kita tetap ada di belakang lo." Ucap Libra berjalan mendahului Abil.
Abil mengangguk mantap. Bertekad untuk tidak mengecewakan mereka.
Abil memberi salam kepada beberapa orang di depannya. "Selamat pagi, Pak. Senang bertemu dengan anda."
Pria di depan Abil memandang Abil intens. "You look so sexy, girl."
Abil hanya tersenyum menanggapi.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE 19.00
JugendliteraturSekumpulan anak terpilih yang bekerja sama dengan seorang jaksa penuntut umum untuk menyelidiki kasus. Namun, sesuatu yang janggal terlihat ketika mereka menyelidiki satu kasus dimana itu mengungkap kebenaran yang telah terkubur lama. ******* "Se-te...