32). Kejadian di Rumah Robert

671 128 1
                                    

Happy Reading guys,

Vote dan komen yaa

.

.

*******

Papa Robert yang baru pulang kerja, masuk ke dalam rumah. Ketika membuka pintu, seperti biasa selalu sepi. Karena di rumah hanya dihuni oleh tiga orang. Setelah masuk, menutup pintu dan melanjutkan kaki memasuki rumah.

Seperti biasa, hening tidak ada suara apapun di dalam rumah. Papa Robert lantas menuju kamar utama. Membuka pintu kamar, seketika kedua kaki papa Robert melemas, matanya melotot tak percaya seraya menggeleng-gelengkan kepala pelan. 

Di depan papa Robert, tepatnya di dalam kamar. Terlihat mama Robert tergantung di sana. Papa Robert berlari, menggeser kursi ke samping mama Robert yang tergantung. Lalu, menaiki kursi itu dan membawa mama Robert turun. 

Menggendong mama Robert dan menidurkan ke kasur. Dengan tangan gemetar, papa Robert mengecek nadi. Setelah itu, melihat ke wajah mama Robert yang sudah pucat. Air mata papa Robert meluruh membasahi kedua pipi. 

Papa Robert ingat dengan kedua anaknya, lantas papa Robert mengusap air mata dan berdiri, melangkahkan kedua kaki keluar kamar menuju kamar Robert. Membuka pintu kamar Robert dengan kasar hingga menimbulkan suara dentuman keras. 

Papa Robert semakin tidak percaya dengan situasi yang dialami. Di dalam kamar, anaknya Robert sedang tertawa dengan melihat handphone dan earphone yang menancap pada kedua kupingnya.

Robert terlonjak kaget bersamaan dengan papanya yang membuka pintu. Mengerutkan dahi bingung. "Kenapa, pa?"

Papa Robert tidak menjawab. Dia berjalan cepat, mencopot kasar earphone yang terpasang di kuping Robert, membuang earphone itu ke sembarang arah dan menarik tangan Robert dengan paksa.

Robert yang ditarik dengan seperti itu. Lantas bertanya. "Ada apa, pa?"

Sampainya mereka di kamar. Robert terdiam kaku diambang pintu melihat tali yang menggantung di kamar itu dan melihat mamanya terbujur kaku di tempat tidur.

Robert berlari mendekati mamanya. Mengecek pernapasan dan nadi. Tidak ada. Robert menoleh ke arah papa yang juga hanya bisa diam. "Mama kenapa, pa?"

"Seharusnya papa yang nanya! Kemana aja kamu?! Sampai gak tau keadaan mama kamu sendiri?!" bentak papa Robert.

Robert menggeleng-gelengkan kepala dengan pipi yang sudah basah karena air mata. "Robert... Robert gak tau. Maafin Robert."

"Ma, bangun ma."

"Mama, bangun." Teriak Robert sambil menggerak-gerakan tubuh mamanya.

"Mama, jangan tinggalin Robert, bangun ma." Mohon Robert, walaupun dia tau itu sangat mustahil.

Papa Robert getir melihat hal itu, hatinya tersayat-sayat. Mengapa kejadian ini bisa terjadi kepada keluarganya? Sebenarnya ada masalah apa yang selama ini dipendam oleh istrinya? Kenapa sampai istrinya melakukan hal ini? Dan parahnya dia tidak mengetahui apa-apa.

Pandangan papa Robert jatuh ke tali yang masih menggantung, lalu memandang mama Robert yang dipeluk Robert. Seketika, papa Robert mengeledah meja yang ada di kamar itu.

Tidak ada barang yang dicari. Papa Robert kembali berjalan menggeser tubuh Robert. Merogoh saku pakaian yang dipakai sang istri. Tidak ada! Kosong!

Menatap leher sang istri. Ada bekas jeratan pada lehernya. Papa Robert terdiam sesaat, apa ini pembunuhan? Menoleh menatap Robert. "Panggil ambulans! Kita lakukan otopsi."

LIVE 19.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang