9). Kaki Libra

1K 182 65
                                    

Happy Reading Guys,

Jangan Lupa Vote dan Komen yaa

.

.

*******

"Dari info yang gue dapat, korban bergabung dalam komunitas siber sosial media dimana komunitas itu sangat tetutup dan gak jelas siapa pendirinya. Pesan terakhir korban bilang, "OTW". Dari rumah sekitar pukul 17.00 pada tanggal 19 Juli untuk menemui orang yang mungkin saja di pelaku dibalik hilangnya korban." Jelas Levin membaca data di laptop.

"Eksploitasi manusia?" Tanya Libra.

Levin mengangguk. "Kemungkinan besar. Ciri-ciri kejahatannya mengarah ke situ."

"Gak beres tuh komunitas." Sahut Dakka.

Beryl mengangguk. "Kita harus penyuluhan tentang media sosial, biar pengguna media sosial tau mana yang baik dan buruk." Yang disetujui oleh semua anggota.

"Salah satu dari kita harus bisa masuk ke dalam komunitas siber itu." Ucap Elvano.

"Terlalu bahaya." Sanggah Geffie.

"Gak ada cara lain. Satu-satunya cara buat bisa tau dan bongkar apa yang terjadi di suatu komunitas siber itu jadi salah satu anggotanya."

Libra mengangguk. "Kita ambil cara itu."

"Tapi siapa yang akan masuk ke komunitas siber itu?" Tanya Beryl.

Semua pasang mata mengarah ke Abil yang sedari tadi diam hanya mendengarkan.

"Gue?" Tanya Abil.

Semua menjawab dengan anggukan.

"Oke. Jangan pake nama Salsabila. Gue gak suka."

"Nama samaran aja lo ribetin, piyik." Cibir Dakka.

*******

"Kok bisa sampai sini? Tau dari mana?" Tanya Geffie kepada Abil yang baru saja datang ke warung Mpok Ipah masih memakai seragam Mandala lengkap dengan tas dan sepatu yang melekat pada tubuhnya.

Abil menunjuk Dakka yang memakan gorengan. "Tuh. Disuruh ke sini gue."

Dakka yang ditunjuk, lantas berkata, "Ya, daripada dia pulang jam segini gak ada kerjaan. Gue suruh aja kesini."

"Mandala pulang pagi?" Tanya Geffie.

Abil menyeruput minuman Libra. "Yoi."

"Minuman lo teh susu?" Tanya Abil menoleh ke Libra.

"Minuman favorite Libra tuh." Sahut Beryl.

Mendengar Abil cekikikan membuat Libra menoleh ke samping. "Kenapa?"

Abil menggeleng-gelengkan kepala. "Gak, Gakpapa. Paling mantep dah minuman lo." Membandingkan minuman yang ada di sana, semua terlihat meminum kopi. Sedangkan Libra minum teh susu.

"Lho, ini siapa? Ada anak cantik." Ucap Mpok Ipah membawa nampan berisi pesanan makanan dan meletakkan piring makanan itu ke meja yang di tempati mereka.

"Cantiknya cuma dikumpulan para cowo, Mpok." Ucap Dakka.

"Jelek gitu Mpok bilang cantik." Sahut Beryl.

"Spek kucing got itu Mpok." Cibir Levin.

"Kalian ini lho, cantik gini kok dibilang yang gak-gak." Ucap Mpok Ipah.

LIVE 19.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang