Happy Reading Guys,
Jangan lupa vote dan komen ditiap paragraf yaa
.
.
*******
Abil berjalan di koridor sekolah dengan santai. Dia belok ke arah lorong tempat lokernya berada.
"Ngapain lo buka loker gue?" Tunding Abil melihat seorang cewe yang sudah menutup loker.
Cewe tersebut tersenyum miring. "Menurut lo?"
Abil berjalan cepat, membuka loker betapa kesalnya saat melihat buku-buku di dalam loker sudah basah. "Mau lo apa sih, Grisel?!"
"Apa yang lo lihat aja gimana." Ucap Grisel santai. Cewe yang waktu itu diguyur oleh Abil.
Abil mengambil beberapa buku yang basah di dalam loker, lalu melemparkan buku-buku itu ke Grisel. "Lo ngelunjak jadi manusia."
Grisel terkejut akan hal itu, lagi-lagi baju seragamnya basah karena Abil.
Menatap tajam Abil. "Sialan." Mendorong Abil dengan cepat hingga punggung Abil menabrak loker.
Terjadilah pertengkaran antara Abil dan Grisel. Siswa-siswi di Mandala berdatangan menonton pertengkaran dua siswi yang saling tak ingin mengalah.
"Lo bahkan gak ada apa-apanya sama gue!" Ucap Grisel memukul Abil.
"Jelas! Gue lebih unggul kalau dibandingin sama lo." Jawab Abil dengan menghindari pukulan Grisel.
Grisel tersenyum miring. "Lihat! Bahkan mereka dukung gue. Gue punya banyak temen." Menunjukkan siswa-siswi yang bergerombol menyemangati Grisel.
Abil terkekeh. "Ucap anak yang malang dan takut sendirian."
Suara tamparan terdengar keras, ketikaGrisel melayangkan tamparan kepada Abil. "Ngaca lo bahkan lebih menyedihkan."
"Setidaknya gue bisa berdiri di kaki gue sendiri." Ucap Abil membalas tamparan Grisel bertepatan dengan seorang guru yang datang dan melihat kejadian itu.
"Abil!" Ucap Bu Rinda.
Abil dan Grisel menoleh, mendapati Bu Rinda menatap tajam keduanya. Abil bisa melihat Grisel yang mengaduh kesakitan dengan tersenyum miring.
"Ada apa ini? Kenapa kamu menampar temanmu Abil?"
"Dia mengotori buku di loker saya, Bu." Tunjuk Abil ke arah buku-buku berserakan di lantai.
"Tidak bu. Bahkan saya ngga tau apa-apa dan Abil langsung lemparkan buku itu ke arah saya. Lihat bu seragam saya jadi kotor."
Sorakan siswa-siswi Mandala yang berada di situ membenarkan perkataan Grisel dan menyalahkan Abil. Membuat Grisel tersenyum.
Gini cara main lo Grisel, batin Abil.
"Diam! Abil, Grisel ikut Ibu." Ucap Bu Rinda berjalan duluan.
Grisel berjalan mengikuti Bu Rinda, menoleh ke belakang melihat Abil yang diam di tempat. "Kenapa? Takut reputasi lo buruk?"
Abil menggeleng tegas. "Bukannya guru akan lebih percaya pada murid kesayangannya yang berprestasi ini?"
"Percaya diri sekali lo?"
"Kita lihat aja nanti." Remeh Abil.
Sampailah mereka di ruangan guru. Bu Rinda duduk di tempatnya, melihat di depan meja yang ditempati hanya tersedia satu kursi. Bu Rinda mengedarkan pandangan mencari kursi yang kosong dan pandangannya tertuju pada satu kursi di sebelah murid laki-laki, lantas Bu Rinda berkata, "Permisi Pak Hazar, apakah boleh pinjam satu kursi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE 19.00
Fiksi RemajaSekumpulan anak terpilih yang bekerja sama dengan seorang jaksa penuntut umum untuk menyelidiki kasus. Namun, sesuatu yang janggal terlihat ketika mereka menyelidiki satu kasus dimana itu mengungkap kebenaran yang telah terkubur lama. ******* "Se-te...