Happy Reading Guys,
Jangan lupa vote dan komen ditiap paragraf yaa
.
.
*******
Abil sudah memakai dobok (seragam taekwondo) bersiap untuk latihan. Menunggu pelatihnya datang di pinggir lapangan.
Suara tepukan tangan terdengar, itu tandanya pelatih taekwondo sudah memberi aba-aba akan dimulainya latihan.
Semua mendengar tanda aba-aba dari pelatihnya. Membuat mereka berbaris rapi, termasuk Abil.
"Bisa dilakukan pemanasan dulu dilanjut dengan latihan seperti biasanya." Ucap pelatih taekwondo di depan barisan anak didiknya . Dia sering dipanggil dengan sebutan Master.
Setelah semua anak didiknya paham, dia berkata, "Abil ikut saya!" Berjalan ke arah pintu keluar.
Abil yang namanya disebut, lantas keluar dari barisan berjalan mengikuti pelatihnya. Walaupun dia juga penasaran ada apa sebenarnya. Kenapa dia dipanggil?
Langkah kaki yang sudah memasuki sebuah ruangan kecil, Master menoleh ke arah Abil dan berkata, "Duduk dulu, Bil. Ngapain masih berdiri di situ." Ketika melihat Abil berdiri diam di ambang pintu.
Tanpa bicara, Abil berjalan dan duduk di sofa yang berada di ruangan itu. Tak lupa, Abil tersenyum menyapa orang lain yang berada di depannya.
"Saya tertarik sama kamu." Ucap pria di depan Abil.
Ucapan yang terlalu tiba-tiba dari pria tersebut membuat Abil terkejut. Bahkan, dia tidak bisa mengendalikan ekspresi terkejutnya.
Kedua pria di ruangan itu terkekeh pelan melihat ekspresi Abil.
"To the point ya." Ucap Master.
"Gak sabar." Jawab pria tersebut.
"Yaudah langsung bawa sekalian."
"Emang boleh?"
Master mengangguk, "Gue izinin sebagai pelatihnya."
Ini mereka bicara soal apa? Kenapa gue disuruh ke sini? Atau jangan-jangan gue mau dijual sama pria ini? batin Abil.
"Gak! Apa-apaan ini! Master, jangan mentang-mentang anda pelatih saya dengan seenaknya mau ngejual saya ya." Teriak Abil.
Bukannya terkejut, kedua pria tersebut malah tertawa keras menanggapi teriakan Abil.
Merasa dipermainkan. Abil berkata, "Jangan macam-macam. Saya jago taekwondo."
"Saya pelatih kamu, Bil." Sahut Master tertawa.
"Aish, bener juga." Gumam Abil dengan meringis tertahan, merutuki kebodohannya ini. Bisa-bisanya dia melontarkan kalimat tersebut.
"Belum ngasih satu pun piala udah berani mau melawan pelatihnya." Cibir Master.
Abil membelalakan mata mendengar ucapan Master. Lantas dia menjawab, "Itu karena Master yang selalu diskualifikasi ya."
"Berat badan kamu gak menyukupi persyaratan, anak piyik." Ucap Master dengan santai.
"Aish, bukan sekecil itu." Kesal Abil karena dipanggil anak piyik.
"Terserah, anak piyik."
Abil semakin kesal dan tak ingin berlama-lama di sini, berkata, "Sebenarnya ada apa Master nyuruh saya ke sini? Tangan saya udah gatal mau nonjok orang nih."
![](https://img.wattpad.com/cover/276253772-288-k827825.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE 19.00
Novela JuvenilSekumpulan anak terpilih yang bekerja sama dengan seorang jaksa penuntut umum untuk menyelidiki kasus. Namun, sesuatu yang janggal terlihat ketika mereka menyelidiki satu kasus dimana itu mengungkap kebenaran yang telah terkubur lama. ******* "Se-te...