Happy Reading Guys,
Ayok vote dan komen yokk,
Satu vote dan komen dari kalian sangat berarti. Bisa yuk bisa...
Pokoknya jangan lupa vote dan komen yaa..
.
.
*******
Saat Abil membuka ruangan itu. Terlihat seorang cewe tergeletak di lantai dengan keadaan yang mengenaskan. Pakaian yang dipakai berantakan, rambut acak-acakan, kedua tangan dan kaki yang terikat.
Terdengar teriakan dari arah lain, membuat jantung Abil berdetak lebih cepat. Namun, yang ada dipikiran Abil saat ini hanya perempuan yang telah tergeletak di dalam sana.
Tidak memperdulikan terikan itu. Abil lantas berlari memasuki ruangan itu menghampiri si perempuan. Tidak disangka, ternyata perempuan ini adalah perempuan hilang yang dikabarkan pada 19 Juli lalu. Ini perempuan yang sedang dia cari bersama teman-temannya. Gia Leteshia, nama perempuan itu.
Abil berjongkok, lalu mendekatkan tangan ke hidung perempuan itu. Masih bernafas, artinya masih hidup. Lalu Abil membuka ikatan di tangan dan kaki Gia dengan cepat.
Tiba-tiba Gia berontak mundur dengan badan bergetar ketakutan. Bergumam tidak jelas menatap Abil
Abil menoleh. "Hei Gia, tenang-tenang. Gue gak akan nyakitin lo. Tenang, oke?"
Saat kedua tangan Gia sudah terlepas dari tali yang mengikat, Gia menunjuk Abil.
"Gue?" Tanya Abil.
Gia mengangguk.
"Gu-gue orang yang akan membawa lo keluar dari tempat sialan ini." Jawab Abil tegas walaupun ada keraguan di dalam lubuk hatinya.
Tidak ada respon, Gia hanya menatap Abil.
"Percaya sama gue, Gia. Gue akan menyelamatkan lo." Walau gue juga gak yakin bisa nyelamatin diri gue sendiri, tapi mari kita berusaha, batin Abil.
"Hah, ayo." Ucap Abil yang sudah berhasil membuka semua ikatan perempuan itu.
Membawa lengan Gia ke lehernya. Dengan perlahan Abil berdiri diikuti Gia yang sedang dia papah.
Suara tepuk tangan terdengar oleh Abil dan Gia.
Madam datang dengan menepukkan kedua tangan menatap Abil tajam. "Bagus! Ada yang jadi pahlawan rupanya di sini."
Abil terdiam di tempat. Sedangkan Gia bergetar ketakutan dengan berteriak tertahan, membuat Abil sedikit kewalahan memapah perempuan itu.
Madam berjalan mendekat. Sontak Abil berjalan mundur, masih dengan Gia yang berada di sebelahnya.
Madam berhenti melangkah. "Kemari, Gia. Ayo ke sini, sayang."
Gia tambah bergetar ketakutan. Memundurkan badan dibelakang Abil dan mencengkram bahu Abil dengan kuat.
Madam tertawa melihat hal itu. "Kenapa?! Lo lebih percaya sama bocah itu yang bahkan belum tentu bisa menyelamatkan dirinya sendiri?"
Tak ada jawaban dari Gia.
"Jawab?!" Ucap Madam marah.
Madam tertawa lagi. "Oh iya, gue lupa udah bikin lidah lo sakit."
Abil sontak menoleh ke arah Gia. Benar saja, dibibir dalam Gia terlihat ada luka yang kering. Abil menatap tajam Madam. "Sialan! Jadi, lo yang buat Gia gak bisa bicara?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE 19.00
Genç KurguSekumpulan anak terpilih yang bekerja sama dengan seorang jaksa penuntut umum untuk menyelidiki kasus. Namun, sesuatu yang janggal terlihat ketika mereka menyelidiki satu kasus dimana itu mengungkap kebenaran yang telah terkubur lama. ******* "Se-te...