Prolog

7K 622 33
                                    

Benda dingin menyentuh kening ku dengan cukup kencang, "Ada kata- kata terakhir?" Tanya sebuah suara yang tidak terdengar asing namun aku tidak dapat berpikir dengan jernih karena kepala ku yang terasa sangat sakit juga satu tubuh ku.

"Kau... siapa?" Tanya ku sambil mendongakkan kepala ku lalu melihat pria yang tidak asing, aku pernah melihat dia di suatu tempat, tidak, aku suka bertemu dengannya karena ia kenalan suami ku.

"Aku siapa?" Tanya pria berkacamata itu dengan senyuman lebar, "Aku tidak mengerti kenapa ia menyukai perempuan bodoh dan lemah seperti mu. Kau benar- benar tidak berguna."

Mendengar itu tentu nya aku marah dan menatap nya tajam dan perlahan kepala ku mulai bekerja dengan baik lagi dan aku ingat dia siapa, "Apa mau mu?"

"Tentu saja aku ingin kau mati. Kau ini serangga penganggu yang hanya akan memperlambat Mikey." Jawab nya membuat aku naik darah, "Jangan sebut nama nya dengan mulut kotor mu, Kisaki Tetta." Geram ku.

"Ha? Kau pikir kau ini siapa?" Jawab Kisaki namun aku potong pembiacaarannya sebelum ia dapat lanjut berbicara, "Kau akan mati dengan kematian yang paling menyedihkan, Tetta. Aku bersumpah akan balas dendam walaupun aku sudah jadi hantu! Aku tidak akan memaafkan mu!"

"Ha! Semoga berhasil." Jawab Kisaki dengan sarkas sebelum dia menembakkan peluru tepat ke kepala ku.

DOR!!!

Rasa sakit muncul dengan sangat cepat namun hilang dengan cepat juga. Setelah itu aku merasa seperti jatuh atau terbang tanpa arah. Rasanya sangat aneh. Satu per satu memori lewat dengan begitu cepat, bahkan aku tidak dapat lihat dengan begitu jelas. 

Jadi saat orang akan mati mereka akan melihat kilas balik kehidupan mereka ya?

Setidaknya aku ingin melihat salah satu memori ku sebelum aku benar- benar lenyap.

Seakan keiginan ku terwujud, aku mendapat penglihatan saat aku masih bersekolah di SD. Ah, masa- masa SD ya... Aku tidak ingat banyak, apa masa- masa itu indah?

Bel pulang sekolah berbunyi. Bel itu terdengar sangat jelas. Semua ini rasanya terlalu nyata.

"Y/n? Kau tidak siap- siap pulang?" Tanya sebuah suara yang tidak asing yang muncul dari sebelah ku. AKu sangat terkejut lalu menatap nya dengan mata yang terbuka lebar dan mulut sedikit terbuka, tidak aku percaya, aku melihat sahabat ku yang sudah tiada itu.

Emma... Emma Sano.

"Emma?" Tanya ku dengan terkejut dan dia membalas dengan tatapan bingung, "Ya?"

Mendadak pandangan ku pudar karena air mata yang mulai bercucuran, "EMMA!" Seru ku dengan senang sambil berbiri lalu memeluk nya erat.

"AH! Y/n! Kau buat aku kaget aja. Kenapa?" Tanya Emma sambil menepuk- nepuk punggung ku dengan lembut. Bahkan sentuhannya terasa nyata. AKu dapat merasakan kehangatannya dan bau nya yang tidak asing. Ini semua terasa terlalu nyata.

"Y/n?" Panggil Emma, "Ada apa?" Tanya nya lagi.

Aku hanya diam memproses apa yang sebenarnya terjadi karena semua ini terasa terlalu nyata untuk sekedar ingatan yang lewat setelah kematian.

Aku pun melepaskan pelukan itu lalu mencubit tangan ku sendiri. Rasanya sakit. Sarah- sarrah ku juga bekerja?

Ha? Apa jangan- jangan aku kembali ke masa lalu?

Aku diam pelanga- pelongo seperti orang bodoh membuat Emma mencubit kedua pipi ku, "Aw! Sakit!" Keluh ku dan malahan ia tertawa namunn untung nya cubitan itu ia lepasin, "Ayo kita kan hari ini mau main ke rumah ku buat main boneka bareng!" 

Aku yag masih bingung pun memutuskan untuk ikut dengan arus ini. Aku membereskan barang- barang ku lalu pergi ke rumah kediaman Sano bersama.

Di tengah jalan aku baru sadar, kita akan menuju ke KEDIAMAN SANO! Berarti disana juga ada-

"Oh! Emma! Y/n-chin!" Panggil suara riang yang sangat aku rindukan. "Oh! Mikey!" Panggil Emma lalu ia bingung melihat pria asing di sebelah Mikey namun aku tau siapa pria itu, Ryuguji Ken aka Draken atau Kenchin.

"Perkenalkan, dia teman baru ku, Kenchin!" Seru Mikey dengan senyuman lebar yang membuat aku ikut tersenyum, sudah lama aku tidak melihat senyuman lebar nya. Masa depan benar- benar kacau...

Masa depan? 

Apa berarti aku sekarang ini benar- benar ada di masa lalu?

Lagi- lagi aku bengong diam seperti patung dan baru sadar saat Mikey melambaikan tangannya di depan ku, "Halo~ Ada orang disana?"

"Ya?" Jawab ku dengan terkejut karena baru saja berhenti melamun. "Kau kenapa, Y/n-chin?"

"Tidak apa- apa, hanya lagi mikirin sesuatu." Jawab ku dengan senyuman lebar, berusaha membuat mereka tidak khawatir. 

"Mikirin apa~ Mikirin aku ya~" Kata Mikey dengan penuh percaya diri membuat aku berkeringat dingin namun benar juga sih, aku tadi sedang memikirkan masa depan yang berarti juga ada dia. Seperti apa yang terjadi pada mu setelah aku mati. Aku harap kau tidak malahan cari cewe lain.

"Kenapa diam? Jadi bener ya? Kamu mikirin aku~" Jahil Mikey dengan senyuman lebar. "Ya." Jawab ku dengan senyuman lebar tanpa berpikir panjang karena aku terlalu sibuk memikirkan betapa imut nya Mikey juga senyumannya. Aku merinduan semua nya dari nya.

SUDUT PANDANG ORANG KE TIGA

Mendengar itu wajah Mikey sedikit memerah lalu membuang muka dengan cepat kearah rumah, "Aku laparr, aku mau dorayaki! Ayo kita makan bersama!" Ajak nya sambil berjalan masuk.

"Hihihihi, lihat mereka~" Seru Emma yang berdiri di sebelah Draken dengan senyuman lebar. "Apa mereka pacaran?" Tanya Draken yang bingung karena dia masih pendatang baru.

"Sebentar lagi, aku yakin! Aku bahkan sudah merencanakan pernikahan mereka!" Seru Emma dengan bersemangat namun percakapan mereka berdua tidak di dengar oleh Y/n karena dia masih tersenyum dengan banyak hal yang ada di pikirannya, Baiklah, sudah aku putuskan. Aku akan melindungi Mikey. Tidak, bukan hanya Mikey. Emma juga Draken harus hidup bahagia bersama juga lainnya. Aku harus mengubah masa depan yang meresahkan itu.


Bersambung...

My One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang