Chapter 4 🛸

2.2K 222 2
                                    

"A-ah iya, apa yang dikatakan Dery benar. Aku mendengar nya tadi" sungchan sempat terkejut saat Dery menepuk pundak nya karena keasikan melamun.

"nanti saja kita ambil keputusan saat jungwoo sudah sadar" final Mark dan kedua orang itu hanya menganggukan kepala mengerti.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

"Haechan!" Panggil Jaemin dari jendela, yah dia sekarang ada di luar kelas dan terlalu malas untuk masuk. Dia tadi habis dari toilet.

Yang di panggil pun seketika menoleh dan mengedarkan pandangannya mencari pelaku yang memanggil namanya tadi, dan mendapati manusia yang sangat di kenal nya itu.

"Ada apa?" Tanya haechan sedikit teriak dan heran, kenapa Jaemin tidak masuk saja dari pada melambaikan tangan dengan gestur memanggil haechan untuk datang kepadanya, seperti orang bodoh saja ' fikir haechan.

"YAK BODOH, kesini!" Teriak Jaemin kesal, pasalnya haechan hanya diam saja dengan gaya sedang menumpukkan tangan nya satu sebagai penopang kepalanya. Rasanya Jaemin ingin melempari sahabat nya itu batu.

Akhirnya haechan mengalah dan memilih mendatangi Jaemin, haechan bersumpah jika Jaemin tidak membawa informasi yang bermutu dia akan menguliti saja Jaemin itu! Ugh padahal mood haechan sedang tidak baik.

"Kau ini, jika aku panggil cepat lah sedikit" gemas Jaemin dan menarik tangan haechan agar lebih dekat kepadanya.

"kenapa tidak langsung masuk saja, kau seperti monyet tadi, ADUHH!" Teriak haechan mengaduh karena tanpa aba aba Jaemin menyentil jidat nya keras.

"Sakit bodoh!" Sungguh! Sentilan Jaemin tidak main main, jidat haechan jadi merah karena ulahnya.

"Bagaimana jika kita pulang saja? Kurasa kelas kita dan kelas lain akan free sampai jam pulang" Jawab Jaemin sembari menatap haechan berharap sahabat sehidup semati nya itu mengikuti kemauannya.

"Baiklah" haechan menjawab tanpa berfikir panjang, tidak biasanya dia mengiakan kemauan Jaemin. Jaemin? Dia sudah tercengang WOW baru kali ini. Jaemin ingin terharu akhirnya haechan mengabulkan permintaan nya. Agak bagaimana bukan? Tapi ini pertama kalinya haechan mengabulkan permintaan untuk membolos bersama.

"Aaaa haechaniee....baby bear ku" teriak Jaemin dan langsung menerjang Jaemin dengan pelukan nya dan tak lupa bibirnya yang terus mengecup pipi bakpao milik haechan.

Arghh haechan hanya pasrah jika Jaemin sudah seperti ini.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan aksi kedua orang tersebut.

"Mereka sangat menggemaskan" bisik seseorang tersebut yang sudah tentu hanya dia yang mendengar nya.

.
.
.

Mereka berdua sedang berada di toko ice cream, yah mereka berdua tidak pernah absen untuk singgah di toko ice cream milik mang yuta ini.

"Ahjussi...tolong ice cream nya dua" jawab haechan dengan menaikkan tangan nya membentuk V ✌️.

"Rasa coklat dan strawberry akan datang anak manis" yuta dengan sedikit mengacak rambut milik haechan dan tersenyum manis.

Yah mereka berdua, ah ralat bertiga sudah sangat dekat dengan mang yuta. Mang yuta saja sudah hapal kesukaan mereka berdua.

"Aku melihat mu tadi bersama dengan Mark Hyung" tanya Jaemin saat melihat haechan sudah duduk ditempatnya " apa yang kalian bicarakan?" Jaemin sembari memberi gesture menaikkan alisnya.

"Tidak ada yang spesial" yah memang tidak ada yang spesial kalau Mark yang sendiri akan selalu merusak suasana nya.

"Apa dia menanyakan mu kemana kau pergi? Terimakasih mang" Jaemin sambil tersenyum ke mang yuta yang datang memberikan ice cream nya.

Haechan hanya diam dan menikmati ice cream nya tanpa berniat menjawab pertanyaan Jaemin tadi, sungguh mood nya sedang tidak baik dia tidak ingin merusak mood nya lebih buruk lagi.

Merasa haechan tak berniat menjawab pertanyaan nya, Jaemin hanya bisa memaklumi. Dia sudah sangat tahu.
.
.
.

"Bagaimana perasaan mu wo?" Tanya sungchan yang membantu jungwoo untuk duduk. Yah jungwoo baru sadar tadi tapi dia hanya mendapati sungchan sendirian.

"Aku baik baik saja" jungwoo sambil memperbaiki Stan duduk nya " kemana 3 cecunguk itu?" Tanya jungwoo.

"Dery dan Mark sedang kekantin mungkin sebentar lagi akan datang" jawab sungchan "dan untuk Jeno..." Dia menjeda sedikit karena setelah insiden yang terjadi tadi dia tidak melihat Jeno lagi " aku tak tahu".

Jungwoo mengangguk tanda mengerti, dia sangat tahu apa yang di bicarakan Jeno tadi. Dia hanya bisa menghela nafas karena sebenarnya apa yang dikatakan Jeno tadi ada benarnya.

"Oh kau sudah bangun" Mark berjalan menghampiri jungwoo dan sungchan dan memberikan makanan yang di bawanya.

"Yah begitulah" jawab jungwoo seadanya.

"Kita harus ke dokter"

Jungwoo mengerenyitkan dahi mendengar tuturan Mark.

"Untuk apa? Siapa yang sakit?" Tanya jungwoo bingung.

"Kau, penjaga UKS tadi yang menyarankan" kali ini Dery yang berbicara.

"Kalian terlalu berlebih-lebihan, aku tidak apa apa. Mungkin hanya kecapean saja"

Ketiganya hanya bisa pasrah, dia juga tak ingin memaksa jungwoo.
.
.
.

"Ayo" ajak Jaemin sambil menarik tangan haechan.

Yah sebenernya mereka tadi hanya keluar untuk beli ice cream rencananya mereka akan membolos ke rooftop saja, Lagian tak lama lagi waktu pulang.

Saat sedang berjalan menuju rooftop Jaemin dan haechan bertemu Jeno di lorong sekolah.

"Hai Jen" sapa haechan lebih dulu saat mereka berpapasan.

"Ah, hai Chan" sapa balik Jeno sambil melirik ke Jaemin yang hanya menganggap Jeno seperti angin lalu.

"Ayo Chan" desak Jaemin yang sedari tadi sudah suntuk, tidak dipungkiri lagi kalau Jaemin Sangat malas ketika melihat Jeno. Lebih tepatnya semua teman teman Mark! Dia sangat membenci mereka, sudah pasti karena Mark yang selalu menyakiti haechan walaupun Mark tidak tahu akan itu.

TBC.

[!¡] Can i? - Markhyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang