Chapter 15.

1.9K 181 12
                                    

Haechan menggeleng tanda tidak tau " aku belum tau, laki laki atau perempuan?" Tanya haechan memandang Jaemin.

"Setahuku dia laki laki dan dia Sunbae kita" jawab Jaemin tak menatap haechan melainkan menatap guru yang sudah masuk kedalam kelas nya membuat haechan segera menegakkan badan nya.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kring! Kringg! 🔔

Suara bel terdengar membuat para siswa yang tak tahan didalam kelas mendesah lega.

"Aku benar benar benci matematika, rasanya kepala ku mau pecah" gerutu Jaemin sambil memasukkan buku nya kedalam tas.

"Haechanie, jaeminieee!"

Teriak seseorang yang membuat Jaemin mengerutkan dahinya saat namanya di sebut apalagi yang menyebutkan namanya itu seseorang yang dibencinya, ya siapa lagi kalau bukan jeno berbeda dengan haechan dia hanya biasa saja.

"Jangan menyebut namaku dengan suara yang menggelikan itu" Jaemin menatap tajam jeno yang sudah berada didepan mejanya dengan haechan. Jeno hanya menghendikkan bahu nya.

"Haechan, mau kekantin bareng?" Tanya Jeno ke haechan yang memasukkan buku nya kedalam tas.

Haechan mengangguk dan menatap Jaemin, Jaemin menghela nafas dan ikut mengiyakan ajakan tak tersirat haechan. Membuat jeno sekarang senyum setipis mungkin.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

"Jen kau sudah lihat siswa baru itu?" Tanya haechan dengan pandangan kedepan tanpa melihat jeno.

Ya, mereka bertiga sedang jalan menuju kantin. Sebenarnya Jaemin sangat terpaksa harus ikut bersama haechan karena ada jeno, jika tidak mungkin dia sudah ikut bicara.

"Ya, dia sekelas dengan ku." Jeno menjawab sesekali melirik Jaemin yang hanya diam.

"Apa dia Ganteng?" Tanya haechan sekali lagi.

Jeno melirik haechan dan menyengir.

"Ya aku akui dia lumayan ganteng tapi lebih ganteng aku sebenarnya. Jawab jeno dengan menyisir rambut nya dengan sela sela jarinya.

"Kepedean" ini bukan suara haechan maupun jeno sendiri.

"Bukan kepedean tapi emang kenyataan aku itu ganteng" jawab jeno sambil menatap Jaemin di samping nya.

Sedangkan Jaemin tidak menghiraukan apa yang jeno bilang membuat jeno kesal.

Sesampainya nya di kantin mereka duduk dimeja yang sama, haechan, Jaemin dan Jeno berada di depan Jaemin.

"Cecunguk ini benar benar membuat ku marah, apa tidak ada tempat lain yang dia bisa tempati?" Oh jangan berharap Jaemin akan mengatakan nya karena dia hanya mendumal di dalam hati. Dia tidak ingin mood nya rusak untuk sekedar melayani ocehan tak bermutu dari musuh nya ini, begitu pikiran Jaemin.

"Kalian ingin memesan apa? Biar aku yang pesanin" tanya haechan melihat ke keduanya hanya diam saja.

"Samakan dengan mu saja haechanie" jawab Jaemin tanpa melihat haechan melainkan sibuk menatap di sekitarnya. Ah lebih tepatnya menatap seseorang yang sedang berjalan ke arah meja nya.

"Boleh aku duduk disini?" Seseorang yang baru saja bertanya, menatap Jaemin dan Jeno.

Jaemin mengerutkan dahinya beda dengan Jeno yang langsung mengiyakan, karena dia sudah tau siapa yang bertanya tadi.

"Oh Lucas, duduk saja" Jeno mempersilahkan lelaki bertubuh bongsor dan setinggi tiang ini untuk duduk.

"Kau mengenalnya" tanya Jaemin ke Jeno.

Jeno sontak menatap Jaemin, dan sedikit tercengang.

"Wah kupikir kau tidak akan berbicara padaku" Jeno menjawab seolah olah itu adalah hal kejadian langkah. Membuat Jaemin sontak menyesal bertanya.

Melihat wajah Jaemin yang seperti sedang menahan kesal, Jeno menghela nafas.

"Dia siswa baru yang banyak di bicarakan, bung kenalkan dirimu" jawab jeno menatap Lucas yang menatap nya.

"Perkenalkan nama ku Lucas, wong Lucas yang ganteng nya kelewatan" jawab Lucas menyodorkan tangan dengan cengiran nya.

"Kepedean" jawab Jaemin memuta matanya malas, tapi tidak lupa untuk menjabat balik Lucas "Jaemin, na Jaemin"

"Ini pesanan kalian" haechan datang membawa tiga piring nasi goreng dan satu mangkok bakso, bayangkan betapa susah nya dia.

"Terimah kasih haechanie" ucap Jeno melahap bakso nya, ya sebelumnya Jeno memang memesan bakso sedangkan haechan dan Jaemin memesan nasi goreng.

"Eoh" haechan menatap seseorang yang berada di depan nya, dia baru sadar ada orang lain selain mereka.

Merasa sedang di tatap, Lucas tersenyum dan menggoyangkan tangan nya gesture sedang mendadah 👋

"Hai bear, long time no see" Lucas menyapa haechan dengan senyum manis nya.

⚠️ Kalau kalian lihat di chapter awal dan kedua mungkin kalian bakal Nemu nama Lucas sebagai teman Mark tadi, jadi aku ganti ke sungchan, soalnya aku juga baru sadar.pas salah satu pembaca ingatin aku.

TBC.

[!¡] Can i? - Markhyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang