Chapter 37.

1.7K 138 7
                                    

Jungwoo menolehkan kepalanya, sedikit terharu melihat seseorang yang tak lama di kenalnya Sangat mudah mempercayai nya.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

"Tunggu sampai Maslah ini agak reda Sedikit, aku akan membantumu menjelaskan semuanya" ucap lucas "terimakasih ( ◜‿◝ )♡" ucap jungwoo. Dia tidak tau mengapa orang yang baru di temuinya ini bisa khawatir seperti ini padanya yang jelas jelas menyakiti sahabat nya.

Sudah cukup lama tapi mereka berdua masih nyaman dengan pikiran masing-masing masing, namun jungwoo sesekali melirik Lucas yang tampaknya sibuk mengetik sesuatu di handphone nya.

Tak heran jika kedatangan Lucas dulu menarik cukup banyak perempuan serta submissive disekolah, bahkan Lucas baru beberapa hari disekolah ini namun sudah banyak siswa yang mengantri dan menyebut dirinya fans Lucas- jungwoo bahkan baru sadar orang yang menolongnya ini memiliki postur wajah yang menandakan dia ini dominan sejati, Dan sejak kapan Lucas seganteng ini, pikir jungwoo.

Lucas tau dia sedang di tatap namun dia membiarkan nya saja, dia sedang sibuk menelpon bahkan ngechat haechan yang entah kemana perginya.

"Sudah puas menatapku?" Ucap Lucas tiba tiba membangunkan jungwoo dari acara mengagumi keindahan dari Lucas wong.

Jungwoo auto gelagapan karena ketahuan, dia menundukkan wajahnya lagi menahan rasa malu yang sudah berkali kali lipat di tampungnya.

"Apa wajahku segmen-segmen itu sampai kau tak mau menatapku?" Ucap Lucas lagi membuat jungwoo menegakkan badan nya , dia tidak takut kok hadits malu saja karena ketahuan.

"Ti- tidak kok" ucap jungwoo pelan membuat Lucas tersenyum tipis menatap pria manis di depan nya ini "wah bahkan sekarang kau terbata bata gitu bicara nya, apa semengerikan itu huh?" Ucap Lucas lagi di jawab gelengan tak beratur dari jungwoo sambil membuat gesture tanda X
, Lucas tertawa di buatnya jungwoo ini sangat menggemaskan ternyata membuat Lucas tak sadar mengacak Surai jungwoo membuat sang empun terdiam sebab tak ada yang pernah memperlakukan nya seperti itu bahkan Mark sekalipun.

"Lalu apa kau sudah merasa baik?" Ujar Lucas menatap jungwoo "huum sedikit" ucap jungwoo sambil tersenyum kecil, setidaknya tidak seperti beberapa saat yang lalu - kehadiran Lucas membantunya

"lalu apa boleh aku bertanya?" Ucap Lucas.

Jungwoo sedikit bingung namun tetap mengiyakan pertanyaan Lucas "apa kau membenci haechan?" Tanya Lucas sehingga jungwoo ikut menatap Lucas setelahnya mengalihkan tatapan nya memandang kearah kaki nya yang terbalut sepatu "jika dijawab jujur aku tidak membenci haechan sedikit pun" jawab jungwoo sambil tersenyum miris "lalu begitu apa kau menyukai Mark?" Tanya Lucas lagi dan di jawab anggukan oleh jungwoo "ya, tapi aku sadar sepertinya itu tak mungkin terwujud"  "seberapa dekat apapun aku, seberapa kenal nya aku dengan Mark tetap haechan yang pertama bagi Mark. Semua yang haechan bilang itu salah, apa kau tau? " Jawab jungwoo menatap Lucas yang menaikkan satu alisnya, jungwoo tersenyum sebelum melanjutkan perkataannya.

"Mark tak pernah menjadikan ku prioritas, haechan haechan haechan yang bahkan selalu Mark pikirkan. Mungkin kau akan tak percaya namun itu nyatanya, aku selalu membuat Mark agar lupa dengan haechan, aku yang selalu membuat Mark agar atensi nya hanya padaku, aku selalu berusaha membuat Mark agar menjadikan aku rumahnya, namun haechan tetap menjadi rumah tempat dia pulang saat dia membutuhkan" jungwoo menangis lagi namun kali ini di sertai senyum tipis, Lucas langsung merengkuh tubuh jungwoo mengucapkan kata maaf karena menyinggung masalah ini lagi "maaf" ucap Lucas namun tak membuat jungwoo berhenti "a-aku- salah, aku bukan orang yang baik s-seperti yang kau pikirkan" ucap jungwoo tak sadar memeluk erat tubuh Lucas, menenggelamkan wajah nya ke dada bidang Lucas yang senantiasa menenangkan nya "a-aku- tau akhirnya hanya haechan lah tempat hati Mark berlabuh namun aku tak pernah menerima kenyataan itu maka seperti ini lah jadinya, aku selalu berusaha membuat Mark didekat ku , aku bahkan menghancurkan hubungan orang yang aku cintai" ucap jungwoo meracauu

"sudah, aku tau kau sebenarnya orang baik, namun karena cinta kau seperti ini jadinya" ucap Lucas mengusap punggung jungwoo. "Aku bukan orang baik", ujar jungwoo tak menerima perkataan Lucas , dia tidak sebaik itu menurutnya.

"Jungwoo" panggil Lucas seraya melepaskan rengkuhan nya pada tubuh jungwoo "apa kau tidak ingin meminta maaf kepada haechan?" Sebelum jungwoo menjawab Lucas berbicara lagi "aku tak memaksa mu tapi tetap disini kau bersalah bukan?" Ucap Lucas lembut sembari menatap intens jungwoo, jungwoo pun mengangguk - dia tidak membantah karena benar adanya masalah ini juga karena nya.

Jungwoo memilin ujung seragam Lucas yang entah sejak kapan di pegang nya "Aku mau tapi-" jungwoo menjeda ucapan nya dan memandang Lucas dengan mata yang sudah berkaca kaca , hah apa air matanya sebanyak itu? Bahkan dari tadi dia sudah menangis,  pikir lucas.

"apa haechan bisa memaaafkan ku?" Lanjut jungwoo lagi, Lucas terkekeh dibuat nya "anak itu, dia bukan pendendam. Sekalipun kau jahat padanya dia akan memaafkan mu - sikap nya memang tak Sesuai dengan wajah imut nya namun yang pasti dia akan memaafkan mu, anak itu hanya butuh waktu untuk menangkan diri" ujar Lucas "apa kau mau membantu ku? Jika tid-" belum selesai jungwoo berbicara "aku mau, tenang saja" Lucas lebih dulu memotong ucapan nya sembari tersenyum kearah jungwoo yang membalas senyuman nya walau di selingi tubuh nya yang naik turun karena sesegukan nya.

Diam diam Lucas memasukkan hp nya ke saku celana nya.

Disisi lain.

"Haechan dengar kan hyung, berikan Hyung kesempatan untuk mejelas-"

Haechan menatap nyalang Mark yang masih saja berusaha mengajaknya berbicara "Menjelaskan apalagi sialan?! Bukan kah semua nya sudah jelas? Jadi apa yang mau di bicarakan?".

Kini mereka berdua ada di depan gerbang sekolah,  sedari tadi Mark berusaha untuk menjelaskan semuanya ke haechan namun haechan tidak ingin dan menolaknya dengan cara mengumpat nya.

"Haechan, tolong sekali saja" ucap Mark lembut berharap haechan luluh namun tak ad jawaban dari haechan, malah anak itu terlihat sibuk menatap kesana kemari "bear" panggil Mark sekali lagi dan berhasil haechan menatap nya "haechan~" stop haechan sudah tak tahan, haechan menatap ke arah Mark "Hyung please untuk sementara ini jangan menggangguku" ucap haechan seraya menatap Mark senduh "please~" ucap haechan memohon dnegan air mata yang mengalir, Mark merengkuh tubuh yang bergetar itu mengucapkan beribu kata maaf berharap haechan memaafkan kesalahannya "maafkan Hyung bear, aku tau maaf ku takkan membuat rasa kecewa mu hilang namun aku ingin kau tau aku masih mencintaimu dan seterusnya seperti itu" Mark memeluk erat tubuh itu, hatinya sakit mendegar isakan pedih dari kekasih mungil nya karena kesalahannya nya dan kebodohan nya dia sudah menyakiti kekasihnya, orang yang selalu mengalah karena nya.

Haechan melepaskan pelukan itu lebih dulu dan memasuki mobil yang tiba tiba datang didepan mereka, Mark ingin mengehentikan haechan namun Johhny orang yang menjemput haechan lebih dulu menghentikan Mark "biarkan dia sendiri dulu Mark, om harap kau bisa merenungi kesalahan mu" ucap Johnny sebelum melajukan mobil nya me jauh dari pekarangan sekolah.

Haechan sudah menceritakan masalahnya tadi dengan Johnny, Mark sempat tak melihat haechan kala dia pergi dari kantin entah Mark yang lamban atau haechan yang kecepatan. Diwaktu itu haechan menelpon Johnny untuk menjemput nya, awalnya Johnny bingung dan menanyakan kenapa ditambah suara sesegukan sang anak membuat dia jadi khawatir dan haechan menceritakan masalahnya namun haechan tidak menceritakan bagian Mark dengan Jungwoo, yang jelas dia hanya bilang sedang berantem dengan Mark. Johhny pun setuju dan memaklumi nya.

Didalam mobil haechan hanya diam sesekali mengatur nafas nya, Johhny membiarkan anak nya itu dia paham dengan keadaan sang anak jadi dia tidak akan bertanya lagi, karena pasti sang anak akan menceritakan sendiri jika ingin.

Ting!

TBC.

[!¡] Can i? - Markhyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang