Chapter- 9

2.2K 189 0
                                    

Butuh beberapa saat haechan mencerna apa yang dikatakan Mark barusan dia langsung melempar hp nya ke sofa tak lupa untuk mematikan sambungnya dan dalam sesaat dia sudah berlari menuju pintu.

"hi bearr" dan benar saja di depan nya, Mark. Sudah berdiri dengan senyumnya yang selalu membuat haechan berdebar sebar tapi kenapa Mark masih menggunakan seragam?

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

tak ingin ambil pusing, haechan kemudian menutup pintunya dan berjalan menuju sofa dengan Mark yang sudah tiduran Disana.

Mark yang melihat haechan hanya berdiri menatap nya, segera menarik tangan haechan untuk duduk disebelahnya, terlihat dari wajah haechan kalau dia  cukup kaget dengan tarikan Mark yang tiba tiba dan kemudian Mark melanjutkan rebahan nya dengan paha haechan sebagai bantalan nya, wajah Mark berada tepat di depan perut haechan dan menenggelamkan wajah nya Disana sambil memeluk pinggang ramping haechan.

Haechan yang melihat kelakukan Mark itu, hanya maklum. Sudah terbiasa dengan Mark yang seperti ini. Mengusap-usap kepala Mark lembut.

"Hyung baru pulang?" Tanya haechan disela sela dia mengusap kepala Mark.

Namun yang ditanya tidak menjawab, memilih berdiam dan menenggelamkan wajahnya di baby Tummy haechan.

"Hyungie?"

Mark kemudian menyudahi kegiatan menenggelamkan wajah dan memilih melihat haechan yang  juga sedang menatapnya, dia tahu haechan akan terus bertanya sebelum mendapatkan kemauannya.

"Sebenarnya sudah dari tadi tapi aku pergi mengantarkan jungwoo Hyung dulu ke apartemen nya"

Haechan mengangguk anggukan kepalanya, sebenarnya dia ingin menanyakan sesuatu namu dia tahan. Karena tidak ingin merusak suasana, dan pada akhirnya dia hanya diam saja.

Mark memperhatikan wajah gusar haechan, menghela nafas dan

"Ada yang mengganggu fikiran mu bear?" Mark bangun dari tidurnya dan memilih untuk duduk di samping haechan dan kemudia menyamping agar dapat melihat haechan lebih jelas "jika ada, cerita...jangan menahannya"

Haechan yang di tanya seperti itu menoleh ke mark, sepertinya Mark membaca gelagat nya. Tapi sekali lagi dia tidak ingin merusak suasana, apalagi dia sangat merindukan suasana bisa berduaan dengan Mark seperti ini.

"T-tidak ada hyungg" haechan menggerakkan kedua tangan berbentuk X tanda tidak.

Mark menatap mata haechan yang sekaku memancarkan binar yang membuat Mark selalu jatuh jauh kedalam.

"Kau berkata tidak tapi hati mu berkata iya" Mark masih memilih untuk menatap mata haechan dan begitupun dengan haechan, dia lebih memilih diam dan menatap mata hazel Mark yang selalu membuat nya terbuai dengan tatapan tajam dan lembut dalam bersamaan.

Cukup lama mereka saling memandang, haechan lebih dulu memutuskan kontak mata kemudian berdiri hendak berjalan namun tangan nya di tahan oleh Mark yang menatapnya bingung.

"Mau kemana bear?" tangan nya masih menahan tangan haechan.

"Aku ingin membuat makan malam dulu, aku yakin Hyung pasti lapar" senyum haechan, yang membuat Mark mau tak mau melepaskan pegangannya. Karena Mark memang benar lapar sekarang dia tidak makan dari sore dan sekarang sudah malam.

Haechan kini sedang berkutat dengan bahan bahan, dia hendak ingin membuat nasi goreng kimchi karena bahan yang dia beli memang bahan untuk membuat nasi goreng kimchi.

Setelah menghabiskan waktu Yang sedikit lama jadilah nasi goreng kimchi ala haechan, dia menaruh ke 2 piring, satu untuknya dan kalian tahu yang satunya untuk siapa. Haechan berjalan menuju ruang tamu dimana Mark berada...saat hendak ingin memanggil nya dia mendengar Mark berbicara dengan seseorang di telfon nya namun saat mendengar siapa orang yang Mark temani bertelfon dia mengulurkan niat nya dan berbalik berjalan menuju meja makan.

Selalu saja seperti ini, mungkin dia salah– Dia tidak pernah berduaan dengan Mark sebenarnya. Selalu ada saja waktu seseorang itu hadir ditengah-tengah mereka.

Haechan memilih makan lebih dahulu, saat sedang asyik asyik nya makan kedua matanya melihat Mark yang berjalan menuju arahnya dan duduk didepannya dan haechan lebih memilih melanjutkan makannya.

"Kenapa tidak memberitahu Hyung kalau sudah jadi, kan Hyung juga lapar" Mark mempoutkan bibirnya yang sudah tentu tidak dilihat haechan karena sang pemilik pipi gembil itu lebih memilih berkutat dengan makanan nya.

"Aku tadi ingin memanggil mu tapi kau sedang menelfon dengan jungwoo Hyung tadi" jawab haechan tanpa melihat Mark.

Setelah itu mereka makan dalam diam, haechan maupun Mark memilih untuk berdiam.

Haechan kini mengangkat piring nya dan piring mark untuk di bawah ke tempat pencucian piring.

"Bear omong omong dimana eomma dan appa? Aku dari tadi tidak melihatnya" tanya Mark setelah meneguk segelas air yang disediakan haechan untuknya tadi.

Haechan yang ditanya lantas menjawab, sekali lagi tanpa melihat Mark karena dia sedang mencuci piring.

"Eomma dan appa ke Thailand, nenek sedang sakit" jelas haechan.

Tidak ada jawaban dari Mark membuat haechan mendegus, namun seketika ada kedua tangan yang melingkar di pinggang nya. Membuat haechan terkejut kemudian memilih untuk diam karena dia tahu siapa pelakunya.

"Bear..."

TBC.

yang sedang mencuci tangan nya tampaknya dia sudah selesai karena piring yang dia cuci hanya milik nya tadi dan Mark.

[!¡] Can i? - Markhyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang